Artikel 054_ 2003
Gold Quest
Baru-baru ini seorang teman diundang untuk hadir dalam pertemuan promosi GoldQuest. Karena gencar pendekatannya, ia hadir juga. Ia terkejut karena ternyata kebanyakan yang hadir beragama Kristen, bahkan ada rombongan majelis salah satu gereja yang juga hadir. Karena teman itu cukup potensial dan memiliki relasi yang luas, ia dikejar-kejar terus, namun setelah melihat praktek GQ ia tidak tergoda dan menolak ikut.
Apakah GoldQuest itu? GoldQuest International (GQI) adalah salah satu pebisnis MLM berpusat di Hongkong (di Indonesia disebut GQIndonesia) yang mempraktekkan sistem binari yaitu jumlah down line adalah dua yang seimbang (simetri). Mereka menjual produk coin seberat 31,104 gram emas murni yang antik. Setiap member baru harus membeli coin itu seharga $860 ($460 membership + $400 harga coin) atau produk lainnya. Bila seseorang dapat merekrut member (distributor) baru, diberikan komisi $40, sebagai hasilnya seseorang dijanjikan mimpi yang indah mengeruk keuntungan besar seumur hidup. Bagaimana dengan GQI ini?
GQI menyebut diri mereka bukan MLM, Piramid, lebih-lebih Arisan Berantai (money game), bahkan mengaku bahwa GQI juga bukan melakukan penjualan langsung (direct selling) dan tidak memiliki ‘level’ seperti MLM, melainkan menjalankan ‘networking’. Pernyataan demikian memang membuat calon peserta yang kurang paham lika-liku MLM mudah terpikat dan mendapat kesan bisnis GQI adalah halal.
Bila kita melihat skema binari GQI, kita akan melihat bahwa GQI tidak beda dengan MLM yang lain, semua membentuk skema Piramid, dimana dalam skema Piramid binari (dengan deretan upline – 2 downline secara vertikal) terbentuk skema 1-2-4-8-16-32-dst, apakah lapisan-lapisan itu disebut level atau bukan. Memang dibandingkan dengan Arisan Berantai (naked Pyramid/ponze scheme), GQI adalah MLM yang memasarkan produk, yaitu terutama coin emas bergambar peristiwa penting seperti FIFA-2002-world cup atau gambar tokoh Sukarno atau tokoh agama seperti Suster Theresa, Paus Yohanes Paulus, bahkan Kelahiran Yesus (The Nativity Coin)! Produk lainnya adalah ‘jam tangan emas magnetik’ dan ‘kalung coin emas’.
Sekalipun menolak disebut penjual langsung, sebenarnya GQI menjual langsung kepada konsumen (tidak melalui kantor agen atau toko) yang kelak menjadi member yang disebut TCO (Tracking Center Owner) yang dalam MLM lain disebut kavling, asset atau distributor, hanya disini produk dipegang GQI sebagai bandar. Sebenarnya sekalipun tidak disebut, GQI juga memiliki level yang tidak beda dengan MLM, sekalipun perhitungan komisi tidak didasarkan nilai level ke-berapa melainkan berapa tambahan member (TCO) baru dengan syarat bonus diberikan kalau sudah terjadi keseimbangan kanan-kiri piramid.
Sama dengan ciri MLM lainnya, GQI menjual impian ‘mamon yang menggiurkan’, yaitu seperti yang ditulis dalam homepage GQI: “anda dapat mewujudkan impian anda kembali dalam waktu relatif singkat seperti memiliki rumah dan mobil idaman, liburan ke mana anda suka, ingin memiliki banyak uang,” dengan cara mudah, yaitu: “Satu kali keluar uang dan berpotensi hasilkan uang seumur hidup anda.” Tidak ada batas kedalaman bahkan disebut: “jika jaringan anda terus berkembang semakin ke bawah, tentunya bisa sampai beratus-ratus atau beribu-ribu baris,” ini adalah impian MLM yang beranggapan bahwa proses rekrutmen down-lines akan berjalan terus tak berhingga. GQI menyebut bahwa kalau sudah menjalani bisnis ini dalam 1-3 tahun, akan diperoleh keuntungan rutin setiap minggu dengan keuntungan yang makin meningkat, sebab bila telah memiliki 10 TCO di bawahnya (5 kiri – 5 kanan) akan memberoleh $400 dan dalam waktu satu tahun sudah akan beroleh komisi $800 (20 TCO), dengan potensi maksimum $2400/hari!
Sekalipun GQI menolak disebut money game, dan memasarkan produk coin, sebenarnya GQI menjalankan ‘money gambling game.’ Bayangkan, investasi seorang member yang $860 itu besarnya sekitar 3 kali nilai riel coin, itu berarti untuk memberi impian indah pada sedikit kecil top-liners, maka banyak down-liners harus merelakan dua-pertiga setorannya untuk dana itu. Memang down liners mau berkorban demikian karena tergiur impian indah kalau nanti memperoleh komisi besar yang jauh melebihi kerugiannya itu. Ini tidak bedanya dengan judi, sekelompok kecil top-liners akan memperoleh untung atas kerugian sebagian besar pemain, dan dikurangi dengan harga riel coin, dua-pertiga uang setoran sebenarnya adalah uang yang dijadikan taruhan judi!
Coba renungkan, bahwa dalam setiap praktek MLM, sekelompok kecil top-liners (winner) akan menikmati impian dan sekelompok besar bottom-liners (loser) akan mengalami gigit jari, bahkan the ultimate bottom line (yang tidak memiliki down line) akan mengalami ‘mimpi buruk’ tidak memperoleh komisi apa-apa. Terjadinya ultimate botom line yang berarti terhentinya piramid dibawahnya bisa terjadi karena banyak faktor: drop-out, kejenuhan, terbatasnya jumlah orang yang mampu & mau membeli, terbatasnya jumlah penduduk, perang, atau bahkan kiamat!
Dalam konteks praktek GoldQuest, kita sudah melihat bahwa baru setelah seseorang memiliki sekitar 15 member baru dibawahnya (median 10-20 TCO) yang seimbang, ia memperoleh hasil impas (break even point) artinya uangnya utuh kembali (komisi + harga riel coin = $860), ini berarti bahwa untuk mendukung satu orang mengalami impas, ada sekitar 15 orang yang merugi!. Dari sini dapat dibayangkan, untuk sedikit top-liners yang terpenuhi impiannya dengan keuntungan besar, berapa ribu bottom-liners yang merugi dan ribuan lainnya yang untung sedikit untuk mendukungnya, soalnya sebagian besar keuntungan sudah lebih dahulu masuk ke kocek bandar GQI, apalagi bagi member untuk mencapai keseimbangan down-lines tidaklah mudah, sehingga keuntungannya tumpah ke bandar. Tidak heran kalau bandar bisa memberikan berbagai pelatihan ‘human potential training’ atau menyumbang uang kepada badan sosial, ini membuat calon member lengah dan kagum!
Di USA dimana MLM lahir, banyak MLM dinyatakan illegal, bahkan institusi yang berwewenang di sana mengingatkan masyarakat, agar: (1) menghindari praktek MLM yang menjanjikan komisi rekrutmen anggota baru; (2) berhati-hati dengan penjualan untuk calon distributor produk yang jauh lebih mahal dari nilai rielnya; (3) waspada akan janji memperoleh keuntungan melalui pertumbuhan yang tiada henti lapisan-lapisan down-line baru, dan bukannya komisi atas penjualan yang dijualnya sendiri; (4) berhati-hati akan promosi penjualan produk mujizat yang menjanjikan keuntungan yang berkelebihan; (5) berhati-hati akan kesaksian-kesaksian sukses besar yang dipromosikan dalam persentasi bisnis; karena itu (6) jangan memutuskan membeli atau menandatangani kontrak keanggotan dalam suasana terjepit, misalnya dalam ‘pertemuan promosi,’ melainkan pikirkanlah secara hati-hati dan dibicarakan dengan orang yang mengerti dan kritis.
Sehubungan dengan ini, menyedihkan bila ada seorang Kristen yang ikut mempromosikan praktek MLM yang kenyataan sebenarnya adalah sebuah ‘money gambling game’ (mengabdi mamon yang menggiurkan), sebab ia telah mendukakan Allah dalam tiga hal: (1) telah tergoda akan harta duniawi (Mat.4:8-9;6:19-24); (2) hidup dalam kenikmatan kemewahan atas penderitaan ribuan down-liners yang merugi; dan (3) menjalankan penipuan karena begitu banyak orang tidak bisa menggapai impiannya seperti yang dipromosikannya. Tidak salah kalau ada yang memplesetakan MLM sebagai ‘Menipu Lewat Menjual.’
Sudah tiba saatnya umat Kristen berdoa untuk lebih peka rohani dan bertumbuh dalam iman agar makin dicelikkan Tuhan dalam mencermati praktek terselubung MLM yang kelihatannya ‘mendorong kerja keras’ yang faktanya adalah kerja keras yang tidak adil, bersifat judi, dan mencari untung atas kerugian orang lain, sehingga ia dapat memilih dan menjalani hidup yang benar di hadapan Allah, bersaksi bagi-Nya, dan menolong mengingatkan saudara-saudaranya yang potensial terjerat daya tarik ‘mamon yang lekat lalim’ itu dan tidak sadar akan ‘konsekwensi perbuatannya.’ (Rm.12:1-2)
Salam kasih dari Herlianto/YABINA ministry