Artikel 72_ 2003
[_private/r_list2.htm]SENSASI AKHIR ZAMAN (2)
Bila kita melihat siaran TV sehubungan dengan kasus ‘Sekte Kiamat’ 10 Nopember 2003 yang menghebohkan itu, kita dapat melihat dengan jelas, adanya pendeta yang bisa membawa pengikutnya ke dalam fanatisme sempit yang tidak bisa dimengerti akal sehat dan mendatangkan kehebohan. Semuanya akan berlalu dengan ratap tangis para pengikut yang frustrasi (termasuk anak-anak kecil) yang sudah banyak kehilangan uang dan harta mereka karena dipersembahkan kepada si pendeta dan ‘pondok nabi’-nya (dan sebagian masih tetap meyakininya). Apakah dasar gerakan kultus dan kebiasaan menghitung-hitung perhitungan Akhir Zaman itu?
Ajaran kultus (cult) biasa berpusat kepada orang-orang tertentu yang menjadi tokoh kultus yang setiap ajaran maupun perbuatannya kemudian dijadikan panutan oleh seluruh kelompok. Kita belum lupa tokoh kultus seperti Jim Jones dan David Koresh yang mengajak mati ramai-ramai. Tokoh-tokoh kultus ini biasanya mengangkat diri mereka sebagai nabi atau rasul, atau keduanya sekaligus. Mangapin Sibuea dari ‘Pondok Nabi Bale-endah’ itu mengaku sebagai nabi dan Rasul Paulus-II. Kita juga perlu berhati-hati akan pengkultusan gaya baru terkini yang terjadi dikalangan ‘Gerakan Transformasi’ dimana para panutannya (a.l. Peter Wagner, George Otis Jr., dan Cindy Jacobs), mengangkat diri mereka sebagai ‘nabi dan rasul’ baru yang bergabung dalam ‘New Apostolic Reformation’ yang akan membawa umat Kristen kepada kekristenan tanpa denominasi dibawah kepemimpinan mereka.
Biasanya para tokoh kultus itu merasakan bahwa mereka mendengar suara/bisikan Tuhan, mendapat Lawatan Allah, memperoleh visiun khusus, yang semuanya mereka anggap sebagai firman Allah yang bukan tertulis (logos) tetapi ‘Rhema’. Mangapin Sibuea berkali-kali menyebutkan istilah ini yang dianggapnya langsung sebagai ‘janji dan perintah Tuhan.’ Di Kalangan Kharismatik ekstrim istilah yang dipopulerkan oleh ‘Jonggi Cho’ itu juga populer, dan istilah yang sama juga dipopulerkan para penganut ‘Toronto Blessing.’ Biasanya ‘Rhema’ ini kemudian dianggap lebih berotoritas daripada firman ‘Logos’ bahkan kalau bertentangan sekali pun. Gerakan Trasformasi juga mempopulerkan nubuatan-nubuatan para nabi dan rasul mereka. Nubuatan biasanya berkaitan dengan ‘Akhir Zaman’ atau ‘Kemakmuran’ (kemenangan atas setan dalam spiritual warfare).
Kelompok kultus ‘Pondok Nabi’ biasa mempraktekkan kondisi ‘kesurupan’ yang biasa diiringi dengan tarian dan tertawa-tawa, situasi ‘dancing trance’ dan ‘drungken in the spirit’ (mabuk dalam roh) demikian biasa terjadi di dalam ibadat shamanisme/vodoo/perdukunan. Kita belum lupa melihat ibadat Toronto Blessing yang membala di tahun-tahun 1994-1996 atau ibadat di gereja ‘Word of Faith’ di Kiambu yang dipertunjukkan film ‘Transformations’ yang tidak beda dengan itu.
Dalam hubungan dengan perhitungan Akhir Zaman, mereka biasa menafsirkan Alkitab secara harfiah, sempit, di luar konteksnya, dan diberi pengertian alegoris. Buku Peta Zaman (Jeff Hammond) menyebutkan bahwa sekalipun Tuhan mengatakan bahwa “mengenai saat dan ketikanya tidak seorangpun yang tahu” tetapi Hammond mengatakan bahwa ‘anak-anak terang’ (1Tes.5:4-5) dan yang memperoleh Roh Kudus (Kis.1:6-8) akan tahu waktu dan harinya. Ayat-ayat ini juga dipakai di kalangan ‘Peniup Sangkakala’ yang mempopulerkan Pengangkatan di tahun 1992, dan juga digunakan oleh Mangapin Sibuea.
Biasanya angka-angka dalam Alkitab ditafsirkan demikian juga. William Miller dan Ellen Gould White perintis gerakan Adventis (yang menantikan kedatangan Tuhan) menggunakan angka 2300 (Dan.8:14), ayat ini kemudian digabung dengan rumus ‘satu hari = 1 tahun’ (Bil.14:34;Yeh.4:6) kemudian dihitung menjadi 2300 tahun sesudah tahun 457sM ketika Bait Allah dibangun kembali, dan didapatkan tahun 1843 (kemudian direvisi menjadi 22 Oktober 1844. Mrs. White kemudian memberikan penafsiran baru karena tahun itu tidak terjadi apa-apa). Saksi-Saksi Yehuwa menggunakan angka 2520 (7X lipat, Im.26:18; 1 hari = 1 tahun) dan dianggap bahwa Akhir Zaman jatuh pada tahun 1914 diperhitungkan dari 2520 tahun sesudah tahun 607sM dimana dipercaya Nebukadnezar menghancurkan Yerusalem. Sekalipun tahun 607 salah (seharusnya 587sM) SSY tetap mempertahankan perhitungan itu. Tahun ini kemudian di geser menjadi tahun 1915, 1918 (Russel) dan 1925 (Rutherford), dan kemudian 1975 (Nathan Knorr), tetapi kemudian kembali ke tahun 1914 dengan pengertian baru.
Perhitungan lain adalah rumus ‘1 hari = 1000 tahun’ (2Ptr.3:8;Mzm.90:4. Peta Zaman, h.19 dst.). Dari ayat-ayat ini kemudian ditafsirkan bahwa penciptaan bumi dalam 6 hari diartikan bahwa bumi diciptakan pada tahun 4000sM (?) maka tahun populer adalah sekitar tahun 2000M, sebelum bumi memasuki hari ke-7 yaitu kerajaan 1000 tahun. Nathan Knorr pemimpin SSY, menyebut bahwa bumi diciptakan tahun 4026sM, maka ditamah dengan 6000 tahun di dapat tahun 1975.
Angka lain yaitu nubuat Daniel (9:24-27) mengenai 70 minggu. Yang digabungkan dengan rumus 1 hari = 1 tahun, menjadi 490 tahun. Angka ini dianggap dimulai pada tahun 457sM ketika Bait Allah dibangun kembali (dianggap sebagai titik tolak angka 2300 Adventis). Angka itu kemudian ditambah dengan 483 tahun (69 minggu) jatuh pada tahun 26M dimana Yesus di baptis. Minggu terakhir ada dua versi, yaitu Jeff Hammond menyebut bahwa setengahnya sudah dimulai tahun 26M sampai Yesus di salib, tetapi Jonggi Cho menyebutkan bahwa minggu terakhir dihitung 7 tahun sebelum hari pengangkatan tahun 1998, yaitu tahun 1992 (Masa gereja tidak dihitung, aneh kan?).
Penafsiran alegoris lainnya adalah tentang ‘Perumpamaan Pohon Ara’ (Mt.24:32-34) dimana kalimat ‘mulai bertunas’ ditafsirkan sebagai ‘kemerdekaan Israel’ (1948), dan ‘angkatan ini’ ditafsirkan sebagai ‘satu angkatan’ (kok bisa ya?) dimana Jeff Hammond termasuk yang menganggapnya sebagai ’40 tahun’ (menghasilkan tahun 1988) dan buku Pengangkatan dan Jonggi Cho menyebut angka itu ’50 tahun’ (menghasilkan tahun 1998 dikurangi minggu terakhir nubuatan Daniel menjadi tahun 1992). Lain lagi dengan Mangapin Sibuea, ia menyebut tahun 1998 sebagai pemenuhan minggu ke-69 Daniel, dan pada setengah minggu pertama (3,5 tahun) akan terjadi pengangkatan (10-11-2003?, kiamat-1) dan setengah minggu terakhir masa aniaya besar (3,5 tahun) Tuhan Yesus akan datang ke-2 kali (10 Mei 2007, kiamat-2).
Selain hal-hal di atas, ada beberapa tanda-tanda zaman yang dipakai untuk mendukung tahun nubuatan Akhir Zaman di samping kemerdekaan Israel. Masyarakat bersama Eropah (MEE) yang terdiri dari 10 negara (waktu itu) dianggap pemenuhan nubuat Daniel mengenai ’kaki patung dari besi & tanah liat’ yang dianggap sebagai kerajaan Romawi Baru (10 tanduk, Dan.7:7-10;Why.13:1). Skenarionya, Rusia (gog & magog) bersekutu dengan Arab menguasai Yerusalem, dan Israel meminta bantuan presiden MEE. Setelah presiden MEE menguasai Yerusalem, ia mengangkat diri menjadi ‘Antikris’. Alegori ini laku keras di tahun 1992, namun ketika tidak berlaku, ramailah ramalan baru tentang ‘Pembangunan Bait Allah-III’ dan ‘Pengorbanan Lembu Merah’ untuk mentahirkan Israel yang diramalkan terjadi pada tahun 1998, dimana Yesus akan datang sebagai imam besar yang akan memimpin upacara pentahiran tersebut (Peter Tjondro). Sekalipun ‘Lembu Merah’ katanya sudah ditemukan namun batal dikurbankan karena dianggap tidak suci/cacat.
Kekacauan komputer yang terjadi di tahun 2000 (The Year 2K) dianggap merupakan tanda Akhir Zaman. Seperti diketahui bahwa setelah tahun 99 penanggalan komputer akan kembali ke tahun 00 (1900) dan bukan tahun 2000. Dramatisasi malapetaka yang terjadi sempat dijadikan topik kotbah banyak terjadi waktu itu termasuk Morris Cerullo, dan kembali umat kristen yang sempat terkecoh gigit jari, karena sampai sekarang keadaan bumi masih tenang-tenang saja.
Marilah kita berdoa dan berusaha agar umat Kristen tidak diombang-ambingkan oleh segala pengajaran yang kelihatannya berasal dari suara Allah, Roh Kudus, maupun Rhema, namun selalu terbukti sebagai kebohongan, dan yang menyedihkan dilakukan oleh penginjil-penginjil besar yang dielu-elukan (dikultuskan?) oleh banyak umat Kristen. Kita juga perlu mendoakan ‘Jaringan Doa Nasional’ yang biasa memfasilitasi gerakan-gerakan nubuat semacam ‘gerakan Transformasi’ berdasarkan motto bahwa ‘kebenaran denominasi itu adalah sebagian kebenaran’ (motto New Age berdasar universalisme). ‘Sekte Kiamat’ Mangapin Sibuea membuktikan bahwa motto di atas tidak benar. Tidakkah kita mau belajar dari pengalaman ini dan kembali kepada Logos?
Kita harus makin mendekatkan diri kepada Tuhan Yesus Kristus untuk lebih mengenal kehendak-Nya melalui firman Logos, dan selalu menguji pengajaran denominasi kita masing-masing berdasarkan kehendak Tuhan Yesus Kristus yang tercantum dalam firman Logosnya yaitu Alkitab.
Salam kasih dari Herlianto/YABINA ministry