RENUNGAN Juni 2001
Kedatangan Tuhan Yesus dapat diketahui?
"(1) Tetapi tentang zaman dan masa, saudara-saudara, tidak perlu dituliskan kepadamu, (2) karena kamu sendiri tahu benar-benar, bahwa hari Tuhan datang seperti pencuri pada malam. (3) Apabila mereka mengatakan: Semuanya damai dan aman - maka tiba-tiba mereka ditimpa oleh kebinasaan, seperti seorang perempuan yang hamil ditimpa oleh sakit bersalin - mereka pasti tidak akan luput. (4) Tetapi kamu, saudara-saudara, kamu tidak hidup di dalam kegelapan, sehingga hari itu tiba-tiba mendatangi kamu seperti pencuri, (5) karena kamu semua adalah anak-anak terang dan anak-anak siang. Kita bukanlah orang-orang malam atau orang-orang kegelapan. (6) Sebab itu baiklah jangan kita tidur seperti orang-orang lain, tetapi berjaga-jaga dan sadar. (7) Sebab mereka yang tidur, tidur waktu malam dan mereka yang mabuk, mabuk waktu malam. (8) Tetapi kita, yang adalah orang-orang siang, baiklah kita sadar, berbaju zirahkan iman dan kasih, dan berketopongkan pengharapan keselamatan. (9) Karena Allah tidak menetapkan kita untuk ditimpa murka, tetapi untuk beroleh keselamatan oleh Yesus Kristus, Tuhan kita, (10) yang sudah mati untuk kita, supaya entah kita berjaga-jaga, entah kita tidur, kita hidup bersama-sama dengan Dia. (11) Karena itu nasihatilah seorang akan yang lain dan saling membangunlah kamu seperti yang memang kamu lakukan" (1Tesalonika 5: 1 - 11)
Ayat-ayat di atas sering dipakai oleh kalangan tertentu untuk menunjukkan bahwa kapan kedatangan Yesus dapat diketahui, karena dianggap bahwa bagi anak-anak terang, Yesus tidak akan datang seperti pencuri, jadi umat beriman tahu mengenai saat dan ketikanya. Benarkah penafsiran demikian?
(1) Tetapi tentang zaman dan masa, saudara-saudara, tidak perlu dituliskan kepadamu, (2) karena kamu sendiri tahu benar-benar, bahwa hari Tuhan datang seperti pencuri pada malam.
Kita harus menyadari bahwa Rasul Paulus menulis kepada saudara-saudara umat percaya dan mengingatkan dalam ayat 1-2
mengenai pengetahuan yang telah diperoleh dari Tuhan Yesus bahwa Ia akan datang seperti pencuri pada malam. Jadi, mengenai waktunya tidak seorangpun mengetahuinya karena Ia akan datang secara mendadak seperti pencuri pada malam hari dimana biasanya manusia saatnya tidur dan tidak sadar di malam hari. Yesus berkali-kali mengatakan bahwa ia datang pada saat yang tak terduga dan tidak seorangpun yang tahu. (Mat.24:32-36,42,44,50;25:13;Mrk.13:33-37;Kis.1:6-7)
(3) Apabila mereka mengatakan: Semuanya damai dan aman - maka tiba-tiba mereka ditimpa oleh kebinasaan, seperti seorang perempuan yang hamil ditimpa oleh sakit bersalin - mereka pasti tidak akan luput.
(4) Tetapi kamu, saudara-saudara, kamu tidak hidup di dalam kegelapan, sehingga hari itu tiba-tiba mendatangi kamu seperti pencuri,
Setelah berbicara kepada saudara-saudara seiman, rasul Paulus membicarakan orang-orang yang tidak beriman yang disebut dengan julukan 'mereka.' Ayat-3 menunjukkan bahwa mereka tidak berjaga-jaga dan menganggap semuanya berlalu tanpa perubahan, karena itu mereka tak terhindarkan akan mengalami malapetaka. Sebaliknya ayat-4 menunjukkan antithesa yang menunjukkan bahwa saudara-saudara seiman karena tidak hidup dalam kegelapan, maka kedatangan Yesus itu tidak akan mengagetkan melainkan bahwa mereka telah siap menyambut. Memang ayat ini sepintas lalu memberi kesan seakan-akan saudara-saudara seiman itu tahu kedatangan Yesus yang tidak seperti pencuri. Bila penafsirannya demikian jelas bertentangan dengan berita pada ayat-2 dan dengan ucapan Yesus yang berkali-kali mengatakan bahwa Yesus akan datang mendadak dan seperti pencuri pada malam. Ingat ayat-2 ditujukan kepada 'saudara-saudara' dan bukan 'mereka'. Jadi, penjelasan yang paling tepat adalah bahwa umat beriman tahu KALAU Ia datang (seperti mengetahui adanya pencuri yang datang pada siang hari) namun KAPAN datangnya tetap tidak diketahui, dengan demikian ayat-4 mendukung ayat-2.
(5) karena kamu semua adalah anak-anak terang dan anak-anak siang. Kita bukanlah orang-orang malam atau orang-orang kegelapan. (6) Sebab itu baiklah jangan kita tidur seperti orang-orang lain, tetapi berjaga-jaga dan sadar.
Ayat-5-6 menjelaskan ayat-3-4 mengenai dua macam manusia dalam menghadapi kedatangan pencuri yang tidak diketahui waktunya, hanya anak-anak malam/kegelapan tidak tahu dan siap kalau pencuri itu datang karena mereka tertidur. Sebaliknya anak-anak terang/siang akan tahu kapanpun pencuri itu datang, karena anak-anak terang berjaga-jaga dan sadar.
(7) Sebab mereka yang tidur, tidur waktu malam dan mereka yang mabuk, mabuk waktu malam. (8) Tetapi kita, yang adalah orang-orang siang, baiklah kita sadar, berbaju zirahkan iman dan kasih, dan berketopongkan pengharapan keselamatan.
Ayat-7-8 menunjukkan dengan jelas perbedaan sikap kedua macam anak-anak itu dan yang dibedakan adalah bahwa yang anak-anak malam/kegelapan biasanya tertidur dan mabuk sehingga tidak siap sedangkan anak-anak siang/terang sadar bahkan ini melambangkan kehidupan iman dan kasih yang memiliki pengharapan keselamatan. Jadi keduanya tetap tidak akan tahu KAPAN pencuri itu akan tiba, hanya KALAU pencuri itu tiba, yang anak-anak malam tidak akan menyadarinya dan tidak siap sedangkan anak-anak terang menyadarinya dan siap menyambutnya dengan pengharapan.
(9) Karena Allah tidak menetapkan kita untuk ditimpa murka, tetapi untuk beroleh keselamatan oleh Yesus Kristus, Tuhan kita, (10) yang sudah mati untuk kita, supaya entah kita berjaga-jaga, entah kita tidur, kita hidup bersama-sama dengan Dia.
Ayat-9 menunjukkan bagaimana hasil yang akan diperoleh oleh mereka yang berjaga-jaga dan siap menyambut Tuhan Yesus KAPAN pun Ia akan datang, karena saudara-saudara demikian tidak akan ditimpa murka melainkan akan memperoleh keselamatan oleh Tuhan Yesus Kristus yang sudah mati untuk kita. Namun ada penjelasan tambahan dalam ayat-10 bahwa sekalipun anak-anak siang tertidur, maka kedatangan Tuhan Yesus tidak akan mengagetkan karena saudara-saudara ini sudah siap. Ayat-10 jelas juga menunjukkan dukungannya akan ayat-2 di atas, dan sejalan pula dengan perumpamaan 'Gadis-Gadis yang Bijaksana dan Gadis-Gadis yang Bodoh' (Mat.25:1-13), dimana yang ditekankan jelas adalah soal kesiapan seseorang dalam iman dalam menyembut mempelai itu yang akan datang malam hari di saat orang-orang mengalami kantuk berat. Namun bagi saudara-saudara ini tidur jasmani tidak akan mempengaruhi iman, kasih dan pengharapannya yang telah siap dan berjaga-jaga, karena kita sudah hidup bersama-sama dengan Dia.
(11) Karena itu nasihatilah seorang akan yang lain dan saling membangunlah kamu seperti yang memang kamu lakukan.
Ayat-11 merupakan kesimpulan agar dalam menghadapi kedatangan Tuhan Yesus yang seperti pencuri pada malam itu saudara-saudara tetap hidup dalam kesiapan iman dan pengharapan keselamatan dan saling membangunkan saudara-saudaranya dengan iman dan pengharapan keselamatan yang sama. Dari perikop ini jelas adalah terlalu jauh bila perikop ini ditafsirkan seakan-akan anak-anak siang tahu kapan ia akan datang, sebab perikop ini jelas menunjukkan bahwa KAPAN kedatangannya tetap tidak diketahui, namun bagi orang-orang terang/siang yaitu saudara-saudara yang beriman dan berpengharapan keselamatan dalam Tuhan Yesus Kristus sekalipun mereka juga tidak tahu KAPAN Yesus datang, tetapi kesiapan iman, kasih dan pengharapan mereka yang berjaga-jaga itu memampukan mereka untuk tahu KALAU Tuhan Yesus datang.
Dalam belasan tahun terakhir banyak orang mengajarkan seakan-akan manusia beriman TAHU KAPAN Tuhan Yesus datang sehingga dengan menghitung-hitung melalui penafsiran secara sempit dan harfiah ayat-ayat tertentu mereka berusaha untuk menentukan KAPAN Tuhan Yesus datang yang mereka anggap dike'TAHU'i. Karena memang Tuhan Yesus tidak ingin memberitahukan hal itu kepada manusia, maka keberanian orang-orang ini justru mempermalukan mereka sendiri karena tafsiran penge'TAHU'an mereka akan KAPAN kedatangan Tuhan Yesus itu selalu meleset.Jeff Hammond dalam bukunya 'Peta Zaman' merasa TAHU akan KAPAN kedatangan Yesus yaitu tahun 1988 (40 tahun setelah Israel merdeka) namun ternyata ia TIDAK TAHU, demikian juga di tahun 1992 terbit buku PENGANGKATAN (Rapture) bahwa Yesus datang pada tanggal 28 Oktober 1992 (Israel merdeka ditambah 50 tahun dikurangi minggu terakhir nubuatan Daniel), namun ternyata mereka juga TIDAK TAHU. Pada tahun 1994 (Israel merdeka ditambah 50 tahun dikurangi setengah minggu terakhir nubuatan Daniel) kembali ramai adanya orang-orang yang merasa TAHU, namun kembali mereka menunjukkan bahwa sebenarnya mereka TIDAK TAHU. Demikian juga tahun 2000 banyak penginjil merasa TAHU KAPAN Tuhan Yesus datang yaitu pada tahun itu dan waktu itu juga telah berlalu. Terakhir banyak ramalan yang merasa TAHU KAPAN Tuhan Yesus datang diarahkan pada tahun 2001, dan kembali mereka akan dipermalukan Tuhan Yesus atas kelancangan mereka yang merasa TAHU itu, bahkan di Bandung, Mangapin Sibuea yang merasa diangkat sebagai Rasul Paulus ke-II berani memastikan menerima wahyu bahwa kedatangan Tuhan Yesus akan datang pada tanggal 10 Nopember 2003.
Dari pengalaman-pengalaman di atas kita harus sadar bahwa sebagai umat beriman kita harus rendah hati untuk mengakui bahwa kita TIDAK TAHU KAPAN Tuhan Yesus akan datang, karena itu tidaklah perlu menghitung-hitung wahtunya, yang penting adalah bahwa kita harus menyiapkan iman, kasih dan pengharapan keselamatan, sehingga BILA Tuhan Yesus datang, kita sadar KALAU Ia sudah datang dan kita telah siap menyambutNya, entah kita tidur atau berjaga-jaga. Amin!
Salam kasih dan damai sejahteraHerlianto/YBA
[ YBA Home Page | Renungan sebelumnya]