RENUNGAN Januari 2004
[_private/r_list.htm]Tahun Baru 2004
“Karena itu saudara-saudara, demi kemurahan Allah aku menasehatkan kamu, supaya kamu mempersembahkan tubuhmu sebagai persembahan yang hidup, yang kudus dan yang berkenan kepada Allah: itu adalah ibadahmu yang sejati. Janganlah kamu menjadi serupa dengan dunia ini, tetapi berubahlah oleh pembaharuan budimu, sehingga kamu dapat membedakan manakah kehendak Allah, apa yang baik, yang berkenan kepada Allah dan yang sempurna.” (Roma 12:1-2).
Tahun baru selalu diisi dengan sikap meninggalkan yang lama dan memulai yang baru. Setidaknya tahun yang lama tidak lagi dijalani dan kita memasuki tahun yang baru. Secara umum orang-orang akan berpakaian baru di hari pertama tahun baru, dan ada yang memakai hiasan baru, mobil baru, TV atau lemari es baru, dan bahkan ada yang memasuki rumah yang baru.
Satu hal yang seragam dari ‘yang baru’ di atas adalah ‘yang baru’ itu umumnya adalah hal-hal material yang berada di luar diri manusia, tetapi yang jelas, sekalipun pada hari Natal kita bersalam-salaman meminta maaf, diri manusianya tetap sama. Mereka yang berjiwa korup akan kembali melakukan korupsi di tahun baru ini, mereka yang biasa ber-KKN akan kembali ber-KKN di tahun yang baru ini, dan mereka yang melakukan dosa-dosa lainnya akan kembali melakukannya.
Apakah yang Tuhan kehendaki dalam kehidupan kita di tahun yang baru ini? Kelihatannya ayat yang ditulis rasul Paulus di atas bermanfaat untuk kita renungkan tentang apa yang perlu berubah dalam diri kita dalam meninggalkan yang lama dan memulai yang baru.
Kata kunci pada ayat di atas adalah ‘berubahlah’ yang dalam bahasa yunaninya ‘metamorphouste’ yang artinya mengalami perubahan berbeda (meta) dari yang lama. Ini berarti kehidupan umat Kristen harus selalu mengalami perubahan, namun perubahan apa?
Ayat diatas dengan jelas menyebutkan kondisi lama yang harus diubah, yaitu:
‘serupa dengan dunia’. Kita melihat bahwa kondisi dunia sudah dirusak oleh harapan yang tertuju pada hal-hal lahir dan duniawi seperti materialisme, hedonisme dan penonjolan diri manusia yang kaya, dan untuk mencapainya manusia saling merugikan yang lain. Sikap kasih kepada sesama makin tipis dan tawar. Kita melihat pengaruh ini pada gereja-gereja yang cenderung membangun bangunan yang mewah dan mahal serupa dengan bangunan dunia, pendeta berebut rumah mewah dan mobil baru, gereja pecah karena rebutan jemaat dan asset gereja, dan ini dicontoh jemaat yang cenderung mengikut segala yang ada di dunia;
Rasul Paulus mengajak kita untuk mempersembahkan tubuh kita sebagai ‘persembahan yang hidup yang kudus dan yang berkenan kepada Allah.’ Langkah menuju perubahan dari serupa dengan dunia tadi menuju suatu kondisi baru, yang dengan jelas disebutkan oleh rasul Paulus sebagai ‘ibadat yang sejati’. Ibadat kristiani yang sejati adalah ibadat yang berorientasi bukan pada ‘dunia’ tetapi berorientasi pada ‘Allah’ dengan segala kehendak dan perkenan-Nya yang dengan jelas kita bisa baca dalam firman-Nya dalam Alkitab.
Perubahan yang disebutkan oleh Paulus cukup jelas, yaitu perbahan yang dihasilkan oleh ‘pembaharuan budi.’ Ini tidak gampang karena harus mengubah pikiran dan perasaan kita, suatu ‘change of mind’ atau ada kata lain dalam bahasa yunani yaitu ‘metanoea’ yang berarti perubahan arah pikiran atau pertobatan. Dari perubahan budi ini yang merupakan sikap manusia yang dikerjakan oleh Roh Kudus, kemudian kita dapat memperoleh hikmat sehingga dapat mengerti kehendak Allah, membedakan mana yang baik, yang berkenan kepada Allah, dan yang sempurna!
Perubahan yang menyeluruh demikianlah yang diharapkan Paulus, dan perubahan demikianlah yang hendaknya kita alami dalam kehidupan kita memasuki tahun 2004 dimana Indonesia menghadapi ‘Pemilu’ yang penuh ‘simpang jalan.’ Indonesia tidak membutuhkan partai Kristen atau gedung gereja Kristen yang mewah, tetapi Indonesia membutuhkan kehadiran ‘Umat Kristen’ yang telah mengalami kelahiran baru dan perubahan budi yang hidup dalam kekudusan, menolak ber-KKN, yang mengasihi sesamanya dan terutama yang ‘Takut akan Tuhan.’ Dengan demikian dilihatnya kebajikan umat Kristen dan dipermuliakan Allah Bapa yang di surga! Amin!
Salam kasih dari Herlianto & YABINA ministry