RENUNGAN Februari 2004
[_private/r_list.htm]Okultisme
“Tetapi Roh dengan tegas mengatakan bahwa di waktu-waktu kemudian, ada orang yang akan murtad lalu mengikuti roh-roh penyesat dan ajaran setan-setan . . . . jauhilah takhayul dan dongeng nenek-nenek tua. Latihlah dirimu beribadah.” (1 Timotius 4:1,7)
Baru-baru ini dalam pelayanan di Jakarta, dijumpai sebuah kasus unik yang melibatkan kuasa kegelapan. Seseorang hidup dalam keadaan sekarat, tidak sakit dan dokter tidak menemukan kelainan apa-apa, namun orang itu mati juga tidak. Dokter menyerah atas kasus ini, dan kemudian diketahui bahwa ayah orang itu adalah seorang dukun klenik dan orang itu juga mempelajari ilmu hitam. Hidup tidak matipun tidak.Gejala kuasa kegelapan yang dikenal sebagai okultisme belakangan ini makin banyak diminati manusia, ini didorong maraknya film maupun sinetron yang menonjolkan hal itu. Buku dan film yang menonjolkan sihir dan mantra semacam Harry Potter dan Lord of the Rings sangat populer dimata umum, dan nyaris semua stasiun TV di Indonesia menyajikan tema misteri, alam gaib dan sejenisnya. Faktanya film-film demikian memiliki rating tinggi alias diminati banyak penonton, maka dapat dimaklumi kalau pengaruhnya meluas.
Okultisme dapat dibagi dalam beberapa jenisnya yang umumnya dipraktekkan secara bercampur, yaitu kepercayaan akan: (1) Tahyul; (2) Nasib; (3) Peruntungan; (4) Sihir/Magis; (5) Mistis; (6) Spiritisme atau penyembahan roh; dan (7) Satanisme atau penyembahan setan.
Tahyul, nasib dan peruntungan makin laku sebagai komoditi, praktek-praktek peramal banyak dikunjungi peminat, dan manusia meninggalkan akal sehat dan mempercayai tahyul dan dongeng-dongeng yang tidak jelas asal muasalnya.
Orang modern banyak dihibur dengan ramalan peruntungan Hongsui yang sarat tahyul dan kepercayaan spiritisme, yang bukan saja dilakukan secara pribadi oleh peramal di kios mereka, tapi disebarluaskan melalui surat kabar, majalah, TV bahkan ada universitas yang mengajarkannya seperti apa adanya. Ada bank yang diresmikan pada tanggal 8 bulan 8 tahun 88 (8 angka untung), dan gedungnya dicat warna yang secara mistik menguntungkan, alhasil bank itu dilikwidasi dan sampai sekarang masih dirundung masalah.
Kuasa-kuasa kegelapan dalam bentuk sihir dan magis makin banyak dicari orang, bahkan orang rela menuntutnya sekalipun harus mencabuli sekian gadis maupun meminum darah segar manusia. Dimana-mana kita melihat praktek latihan kekuatan batin, visualisasi bahkan penggunaan huruf suci untuk kesembuhan atau untuk mencari berkah atau jabatan.
Tidak urung manusia juga mencari pemecahan masalah hidup dengan menyembah dan bertanya kepada arwah orang mati (spiritisme) bahkan tidak sedikit yang sekarang menyembah dan beribadat kepada setan (satanisme).
Mengapa manusia sudah kehilangan pengharapannya dan mencari-cari jawaban atas hidup yang tidak direstui Tuhan? Kelihatannya masa kini masalah manusia makin banyak dan dunia kedokteran makin mahal dan kurang mampu mengatasi gejala-gejala penyakit yang makin banyak, maka konsekwensi logisnya adalah manusia mencari pengobatan alternatif yang bersifat terobosan dan murah meriah.
Firman Tuhan menolak kuasa-kuasa kegelapan/okult yang jelas berasal dari kuasa-kuasa kegelapan dan menurut rasul Paulus berasal dari roh-roh penyesat dan ajaran setan-setan yang kemudian dipercayai dan diceritakan secara turun-temurun dalam tradisi animistik.
Bagaimana menghadapi kenyataan okultisme demikian? Rasul Paulus dalam suratnya Timotius yang pertama fasal 4, mengingatkan umat beriman agar melatih diri dengan ibadah sebagai penangkal. Daripada menjadi pelayan dosa dan okultisme yang memperbudak manusia dan menuntut adanya tumbal, hendaklah kita menjadi pelayan Kristus Yesus yang telah menebus dosa manusia dan memerdekan umatnya (ayat 6).
Paulus mengajar kita agar terdidik dalam hal pokok-pokok iman dan ajaran sehat dan agar kita memiliki pengharapan kepada Allah yang hidup, Juruselamat semua manusia, terutama mereka yang percaya (ayat 10) yang menjanjikan hidup benar baik selagi hidup maupun untuk hidup yang akan datang (ayat 8).
Rasul Paulus menyuruh kita untuk ‘bertekun dalam membaca Kitab Suci dan dalam membangun dan mengajar (ayat 13) dan agar kita hidup di dalamnya (ayat 15), selalu mawas diri dan dalam ajaran, dan bertekun dalam semuanya itu (ayat 16). Dengan berbuat demikian, Tuhan akan menyelamatkan diri kita dan orang-orang yang juga mendengarkan berita Injil sejahtera firman Tuhan itu.
Tidak ada jalan lain bagi manusia, apakah ia akan memilih jalan okultisme/kegelapan yang membawa kepada kegelapan atau memilih jalan kebenaran yang memerdekan dan yang Tuhan janjikan dan berikan kepada kita.
Kiranya damai sejahtera Allah dan kasih Kristus menyertai kita. Amin!
Salam kasih dari Redaksi YABINA ministry