RENUNGAN Desember 2004


Akhir Zaman
 

Tuhan tidak lalai menepati janji-Nya, sekalipun ada orang yang menganggapnya sebagai kelalaian, tetapi Ia sabar terhadap kamu, karena Ia menghendaki supaya  jangan ada yang binasa, melainkan supaya semua orang berbalik dan bertobat.” (2 Petrus 3:9)

Hari minggu tanggal 28 Nopember 2004, kalender gereja memasuki minggu Advent yang pertama. Istilah ‘Advent’ yang berarti ‘kedatangan’ atau tepatnya ‘kedatangan Tuhan Yesus’ dilakukan sebagai peringatan menjelang perayaan Natal (kedatangan Yesus yang pertama kali) dan yang sekarang ini ditujukan menantikan kedatangan Tuhan Yesus yang kedua kali.

Rasul Petrus dalam suratnya di atas menghadapi para ‘pengejek’ yang mempertanyakan mengenai janji yang dianggap lalai mengenai kedatangan Yesus keduakali yang tidak kunjung tiba (2 Petrus 3:3-4), dan rasul Petrus memberikan jawaban kepada mereka. Di sisi lain, kita juga melihat bahwa setidaknya dalam dua dasawarsa terakhir ada kalangan yang secara fanatik menghitung-hitung hari Yesus datang keduakalinya atau peristiwa ‘Akhir Zaman’ dengan berani menentukan tanggal dan tahun dengan pasti yang antara lain didasarkan pada ayat yang diucapkan rasul Petrus sebelum ayat di atas (2 Petrus 3:8).

Demam Akhir Zaman sering muncul dalam sejarah, lebih-lebih diabad-19, Adventisme meramalkan tahun 1843 sebagai tahun kedatangan Yesus kedua kali (yang kemudian diundur tanggal 22 Oktober 1944). Saksi-Saksi Yehuwa meramalkan tahun 1914 yang kemudian diundur tahun 1915, 1918, 1925, 1975, dan akhirnya kembali ke tahun 1914 dengan pengertian rohani).

Pada tahun 1988 diramalkan Akhir Zaman akan sampai (Jeff Hammond: Peta Zaman) yang didasarkan penafsiran asal-asalan mengenai kemerdekaan Israel (1948) ditambah satu angkatan (40 tahun). Tahun ini disusul dengan tahun yang paling ramai difavoritkan yaitu tepatnya 28 Oktober 1992 (Tim Sangkakala: Saatnya Pengangkatan Jemaat). Tahun ini didasarkan pada a.l. perhitungan 6000 tahun umur bumi sebelum memasuki kerajaan 1000 tahun dan dipotong minggu terakhir nubuatan Daniel (6000 – 4000 dianggap jatuh tahun 1999, lalu dikurangi 7). Tidak kurang penginjil tenar Jonggi Cho ikut mempopulerkan tahun ini.

Ketika tahun itu berlalu, KKR maupun buku-buku yang diarahkan ke tahun itu kemudian sirna, dan muncullah dramatisasi tahun 1998 (satu angkatan 50 tahun). Tidak kurang diadakan KKR besar-besaran di Senayan Jakarta yang pembicaranya antara lain Jeff Hamond (yang sebelumnya meleset meramalkan tahun 1988) juga didukung Jaringan Doa Nasional. Tahun ini diramaikan dengan isu Pembangunan Bait Allah ke-3 dan Lembu Merah).

Gebyar Akhir Zaman menyepi dan masuklah kita menghadapi millenium ke-3 yang cukup favorit menjadi tahun mulainya Akhir Zaman karena dianggap berakhirnya 6000 tahun sejarah bumi sejak diciptakan tahun 4000sM. Dengan mendramatisir kekacauan penanggalan komputer mulai 1 Januari 2000 (Y2K), Morris Cerullo menyebut tanggal itu sebagai tanggal penentuan kehancuran dunia.

Kelompok Asal Bukan Allah dengan mendasarkan kitab suci terjemahan bajakan ‘Kitab Suci Torat dan Injil’ kemudian meramalkan 18 September 2001 sebagai tahun Tuhan pasti datang! Kembali umat Kristen terkecoh oleh para peramal berjubah agama itu dan yang paling mutakhir adalah tanggal 10 Nopember 2003 yang diramalkan Mangapin Sibuea dengan komunitas Pondok Nabinya yang beritanya ditayangkan di semua stasiun TV itu.

Masalah ramal-meramal kedatangan Yesus atau Akhir Zaman bukan soal sederhana, karena dipopulerkan oleh para penginjil besar seperti Jeff Hammond, Jonggi Cho, dan Morris Cerullo, dan juga didukung Jaringan Doa Nasional, yang tentu berdampak luas apalagi isu ini disebarkan oleh penerbit dan toko buku kharismatik yang muncul di mall-mall, sehingga bisa dibayangkan kebingungan yang dialami umat Kristen oleh ramalan tak bertanggung jawab itu.

Kelihatannya kedatangan Yesus yang tak kunjung tiba itulah yang dikutub lain mendorong pemikiran skeptik bahwa nubuatan Alkitab mengenai ‘Kedatangan Yesus Kedua Kali’ sekedar nubuatan yang lalai dan tidak berisi.

Setidaknya ada 9 alasan yang digunakan untuk menentukan Akhir Zaman itu, yaitu:

(1)    Kedatangan Yesus dapat diketahui oleh umat beriman (didasarkan penafsiran alegoris 1Tes.5:4-5 dan Kis.1:6-8);

(2)    Angka-angka dalam Alkitab memiliki makna nubuatan, seperti 2300 (Dan.8:14), 2520 (Im.26:18), 490 (Dan.9:24), dll.;

(3)    Rumus 1 hari = 1 tahun, dan 1 hari = 1000 tahun (didasarkan penafsiran alegoris Bil.14:34 dan 2Ptr.3:8);

(4)    Nubuatan 70 minggu Daniel (Dan.9:24-27);

(5)    7 hari penciptaan = 7000 sejarah bumi (2Ptr.3:8 dan kerajaan 1000 tahun dalam Why.20);

(6)    Israel merdeka (1946) dan satu angkatan (Mat.24:25-32);

(7)    Rusia Menyerbu Ibarat Kuda Merah (Yeh.38-39; Why.6:4);

(8)    Federasi 10 negara MEE (10 tanduk Dan.7:7 & Why.13:1) dan Kuda Putih (Why.6:2);

(9)    Pembangunan Bait Allah Ketiga & Lembu Merah (Yeh.33:3; Bil.19:2).

Umat Kristen berada pada dua kutub, di satu kutub terlalu menekankan hitungan Akhir zaman, tetapi di kutub lainnya meragukan bahwa Yesus akan datang kembali. Kelihatannya rasul Petrus dalam suratnya ingin menjawab kedua kutub itu, dimana Ia mengatakan bahwa waktu Tuhan (kekekalan) tidak sama dengan waktu manusia (fana) dan nubuatannya akan digenapi dengan kesabaran yang memberi waktu cukup agar umat manusia bertobat dan tidak binasa.

Rasul Petrus mengingatkan bahwa Tuhan Yesus akan datang seperti pencuri (2Ptr.3:10), dan agar kita tidak menghitung-hitung tanggalnya, namun juga jangan lengah, sebab ada tanda-tanda alam yang akan mendahuluinya. Yang penting bagi umat Kristen adalah tetap memiliki keyakinan bahwa Ia akan datang kembali, tetapi jangan dihitung-hitung waktunya, karena yang terpenting adalah:

“Sebab itu, saudara-saudaraku yang kekasih, sambil menentikan semuanya ini, kamu harus berusaha, supaya kamu tak kedapatan bercacat dan tak bernoda di hadapan-Nya, dalam perdamaian dengan Dia. Anggaplah kesabaran Tuhan kita sebagai kesempatan bagimu untuk beroleh selamat.” (2Ptr.3:14-15a).

Amin.

Salam kasih dari Redaksi YABINA Ministry www.yabina.org.

(diolah dari kotbah yang disampaikan di GKI-Pasteur, Bandung tanggal 28 November 2004).


[ YBA Home Page | Renungan sebelumnya]