RENUNGAN Desember 2004
Komit Betlehem
“Dan lihatlah, bintang yang mereka lihat di Timur itu mendahului mereka hingga tiba dan berhenti di atas tempat, dimana Anak itu berada.” (Matius 2:9)
Perayaan Natal tidak lepas dari hiasan Natal, dan hiasan Natal selalu menghadirkan bintang Betlehem yang merupakan dekorasi populer sekitar Natal. Bintang apakah itu?
Sepanjang abad berbagai teori dikemukakan orang mengenai keberadaan bintang pada hari Natal, dari kutub yang mengatakan itu adalah mujizat gejala supranatural yang tiba-tiba menampakkan diri sebagai tanda ilahi sampai kutub lainnya yang menganggap itu sekedar dongeng yang tidak memiliki landasan astronomis. Setidaknya di antara kedua kutub itu ada empat kemungkinan lainnya yaitu Konyungsi Planet, Supernova, Meteor dan Komit.
Konyungsi Planet (dhi. Planet Jupiter, Saturnus dan Mars) agak sulit terjadi karena konyungsi yang benar-benar merupakan garis lurus kemungkinannya sangat kecil, Supernova (bintang meledak) letaknya jauh dan rasanya sulit dijadikan petunjuk jalan, sedangkan Meteor (bintang jatuh) sekalipun ada yang besar (Tunguska) umumnya kecil dan pendek penampakkannya. Mungkinkah sebuah komit yang tampak di hari Natal?
Ayat yang ditulis Matius di atas merupakan laporan pengalaman yang diungkapkan secara populer, yaitu bahwa ada bintang yang kelihatan di Timur (bisa terlihat ketika orang Majus itu masih berada di kawasan Timur / Mesopotamia) atau terlihat saat pagi hari dekat Matahari terbit (perihelion?). Dan kemudian peredarannya lebih cepat dari perjalanan orang Majus itu, dan ketika tiba di Betlehem posisinya kelihatannya berada di atas mereka.
Beberapa catatan sejarah menunjukkan adanya penampakan komit yang tercatat dan sering dikaitkan dengan peristiwa besar atau bencana di bumi. Sebelum Yulius Caesar meninggal terlihat komit selama seminggu, penampakan komit ditahun 66 yang melintas di atas Yerusalem yang dicatat Josephus dianggap sebagai pertanda kematian Nero tahun 68, dan penghancuran Yerusalem oleh Titus pada tahun 70, kehadiran komit yang digambar pada permadani dinding Bayeaux dianggap pertanda kehancuran Inggeris oleh orang-orang Norman pada tahun 1066.
Pada dasarnya komet adalah benda langit yang menjadi bola api atau bintang berekor ketika mendekati matahari, yang memiliki orbit berbentuk elips (lonjong) dan dalam kasus komit Halley mengelilingi Matahari pada titik terdekat (perihelion, di dalam orbit bumi) kemudian mengelilingi sejauh planet Neptunus. Pada umumnya komit baru kelihatan secara kasat mata pada saat ia paling dekat Matahari dititik perihelion dimana banyak gasnya terbakar dan membentuk ekor yang menyala paling terang, dan komit besar bisa dilihat dengan kasat mata pada saat matahari terbit dengan sudut penglihatan kecil dari horison, komit Halley kelihatan sekitar perihelion sampai mendekati bumi selama enam bulan lebih (terakhir terlihat dari bulan November 1985 sampai April 1986). Komit Kahautek yang terlihat pada tahun 1973-1974 memiliki ekor panjang sepanjang 25 derajat sudut pandang.
Kalau kita mengamati orbit meteor yang eliptik dan orbit bumi yang sirklik, ada area dimana orbit meteor itu bersinggungan dengan orbit bumi, dan sekalipun sangat langka, ada saatnya secara koinsiden dimana komit berada sangat dekat dengan bumi (perigeion) dan bila telah keluar dari orbit bumi bisa terlihat jelas dari bumi dengan ekornya pada malam hari karena bumi sekarang terletak di antara matahari dan komit itu. Pada saat mana komit itu bisa kelihatan sampai 90 derajat karena melintas diatas lokasi tertentu di bumi dan bisa dilihat di bumi lebih terang dari kondisinya ketika berada di perihelion dan terlihat bergerak dari timur ke barat karena rotasi bumi.
Menarik mengamati sejarah, bahwa pada penyerbuan orang-orang Norman ke Inggeris pada tahun 1066, tercatat terlihat komit yang terang dilangit. Komit yang ditengarai sebagai Halley itu digambar pada permadani dinding dari Bayeaux yang menggambarkan orang-orang ditengah gedung-gedung kota menunjuk ke atas dimana terlihat komit besar. Josephus menulis bahwa ditahun 66 terlihat komit (yang ekornya) seperti pedang melintas di atas kota Yerusalem, komit mana ditengarai juga sebagai Halley atau lainnya. Catatan di Cina menyebutkan bahwa pada abad-5sM terlihat gejala benda langit semacam itu. Pliny mengklasifikasi komit berdasarkan bentuknya menjadi duabelas jenis dan salah satunya berbentuk pedang (swordshape) yang disebutnya Xiphiae atau ensiformis.
Dari lukisan permadani dinding Bayeaux dan tulisan Josephus kita melihat bahwa komit bisa terlihat jelas melintas diatas lokasi tertentu di bumi yaitu pada saat komit itu berada pada perigeion diluar orbit bumi, dan sekalipun tidak pasti benar bahwa itu komit Halley setidaknya kemungkinan memang ada bahwa ada komit besar yang melintas kota Betlehem yang dicatat Matius seperti yang diamati Josephus melintas kota Yerusalem tujuh puluh tahun lebih kemudian, dan sekalipun secara umum komit baru terlihat jelas pada saat berada di Perihelion, sekalipun langka ada saatnya dimana komit kebetulan bersama-sama dengan bumi berada di area persinggungan orbitnya dengan orbit bumi, pada koinsiden ini komit ketika berada diluar orbit bumi (apoge) akan kelihatan besar melintas di atas langit pada malam hari.
Alkitab beberapa kali mencatat gejala alam seperti komit, bahkan kehancuran bumi di akhir zaman kelihatannya akan terjadi karena kejatuhan benda-benda langit termasuk komit besar. Dalam kitab Wahyu 8, kita dapat melihat adanya pembinasaan atas bumi dengan menggunakan benda-benda langit sebagai alat hukuman. Pada ayat-7 disebutkan datangnya hujan es dan api (hujan meteor sering terjadi di orbit komit dan mendahului kehadiran komit itu) menghanguskan sebagian bumi. Pada ayat-8 disebut tentang ‘gunung besar yang menyala-nyala oleh api’ (mungkinkah ini meteor semacam yang jatuh di Tunguska?), dan pada ayat-10 disebutkan tentang ‘bintang besar yang menyala-nyala seperti obor’ (komit?). Kalau apa yang disebutkan pada ayat-10 itu benar komit berarti orbit bumi dan orbit komit saat itu akan berpotongan pada satu titik dan pada saat itu keduanya berada tepat pada titik itu sehingga terjadi perbenturan.
Kalau tulisan Wahyu ini benar-benar terjadi, bukan saja komit bisa melintas diatas lokasi tertentu di bumi dalam posisi apoge (sekalipun secara umum baru terlihat ketika di perihelion) tetapi pada waktu akhir zaman komit bahkan menabrak bumi. Kenyataan ini membuka kemungkinan bahwa apa yang ditulis Matius dalam peristiwa Natal itu mungkin terjadi dan melibatkan komit.
Amin.
Salam kasih dari Redaksi YABINA Ministry www.yabina.org.
[ YBA Home Page | Renungan sebelumnya]