RENUNGAN Juni 2004
[_private/r_list.htm]MASA KAMPANYE PILPRES
“Tetapi engkau hai manusia Allah, jauhilah semuanya itu, kejarlah keadilan, ibadah, kesetiaan, kasih, kesabaran dan kelembutan. Bertandinglah dalam pertandingan iman yang benar dan rebutlah hidup yang kekal. Untuk itulah engkau telah dipanggil dan telah engkau ikrarkan ikrar yang benar di depan banyak saksi.” (1 Timotius 6:11-12).
Masa kampanye dan Pemilu Legislatif, 5 April 2004, telah kita lewati, dan berbeda dengan pemilu sebelumnya, pemilu kali ini benar-benar ditandai bukan dengan kekacauan tetapi dengan damai sejahtera dari Tuhan. Tetapi, masa pemilu belumlah berakhir dan sekarang kita di Indonesia memasuki masa kampanye Pemilu Presiden yang puncaknya akan dilaksanakan pada tanggal 5 Juli 2004.
Bulan Juni adalah bulan kampanye yang berarti para capres, cawapres dan tim sukses masing-masing akan berkampanye untuk memuluskan jalan menjadi pemimpin tertinggi di Indonesia. Masa ini tentu diharapkan juga oleh bangsa Indonesia akan dapat dilalui dengan damai sejahtera dan dihindarkan dari kerusuhan hingga terpilihnya Presiden Indonesia ke enam yang dapat memimpin bangsa Indonesia untuk kurun waktu 5 tahun ke depan.
Menjadi presiden disatu sisi seharusnya menggambarkan pelayanan publik yang luar biasa berat dan harus diemban dengan pengorbanan yang tiada taranya, namun sebaliknya, menjadi presiden juga berarti memiliki akses untuk berkuasa dan menguasai aset nasional. Sisi inilah yang sering menimbulkan usaha perebutan kekuasaan yang sering tidak damai dan dijalankannya semboyan machiavelian ‘tujuan menghalalkan cara.’
Rasul Paulus adalah seorang yang pada dasarnya punya kedudukan dan kaya, tetapi kemudian menjadi pelayanan Allah dan rela meninggalkan kenikmatan duniawi demi untuk melayani sesama manusia. Dalam suratnya kepada kadernya Timotius yang disebutnya sebagai manusia Allah (yaitu mereka yang takut akan Allah), ia mengingatkan agar ‘menjauhi semuanya itu’. Pada ayat-ayat sebelumnya kita mengetahui bahwa semuanya itu ditujukan kepada mereka yang biasa menjalankan intrik-intrik politik dengan kata-kata kosong dan mereka yang menimbulkan perpecahan yang tujuannya menjadikan ibadah sebagai sumber keuntungan untuk menjadi kaya, karena akar segala kejahatan adalah cinta akan uang (1 Timotius 6:2b-10). Kalau ibadah bisa dijadikan sumber keuntungan apalagi politik tentu godaannya akan lebih besar.
Rasul Paulus mengingatkan kadernya agar ‘mengejar keadilan, ibadah, kesetiaan, kasih, kesabaran dan kelembutan.’ Rasanya hal-hal ini jugalah yang perlu kita doakan pada masa kampanye. Carilah informasi untuk mengetahui pasangan caleg dan cawapres mana yang mengemban misi pelayanan seperti yang diutarakan oleh Rasul Paulus tersebut, dan bila kita mengetahuinya kepada pasangan itulah pilihan kita harus tertuju.
Di bandingkan masa kampanye calon legislatip, masa kampanye presiden akan lebih berpotensi untuk mendatangkan ketidak damaian dan ketidak sejahteraan di kalangan masyarakat, karena itu kita semua perlu mendoakan agar para capres, cawapres dan tim sukses masing-masing seperti himbauan rasul Paulus, bertanding dalam pertandingan yang benar untuk mencapai kemenangan.
Pasangan capres dan cawapres dapat disebut sebagai orang-orang yang terpanggil menjadi pemimpin negeri berpenduduk 200 juta ini, dan mereka sudah bertekad dan berikrar dihadapan banyak saksi, tepatnya rakyat Indonesia, karena itu tanggung jawab mereka untuk menjalankan segala janji politik semasa kampanye hendaklah benar-benar menjadi kenyataan dan dapat dijalankan demi membawa rakyat Indonesia kearah kehidupan yang penuh damai sejahtera.
Bulan Juni 2004 telah kita masuki dan sebelum memasuki bulan Juli, semua hari-hari akan digunakan sebagai kesempatan berkampanye bagi ke lima pasangan capres-cawapres, banyak hal yang akan terjadi dan banyak kemungkinan bisa dialami, tetapi umat beriman setidaknya dapat menahan diri untuk tidak terlibat pada politik kekerasan melainkan biarlah sebagai manusia Allah kita menjalankan nilai-nilai ketuhanan agar bukan kemenangan golongan yang dikejar, tetapi pelayanan kepada rakyat Indonesialah yang menjadi tujuan kalau menjadi pasangan nomor satu di Indonesia.
Manusia Allah perlu benar-benar berdoa dan menghindari politik partisan yang membela partai sendiri sekalipun partai itu salah dan menolak partai lain sekalipun partai itu benar, tetapi dalam pemilu memilih presiden dan wakilnya sekarang, rakyat Indonesia mendapat kesempatan luas untuk memilih di luar batasan partainya dan langsung memilih satu pasangan caleg & cawapres di antara yang lima itu.
Marilah kita berdoa agar masa kampanye bulan ini yang memuncak pada hari pemilihan presiden pada tanggal 5 Juli 2004 dapat berjalan dengan lancar dan kiranya damai sejahtera dari Allah menyertai kita semua.
Amin!Salam kasih dari Redaksi YABINA ministry www.yabina.org