RENUNGAN Juni 2004
[_private/r_list.htm]LAHIR BARU
“Yesus menjawab kata-Nya: “Aku berkata kepadamu, sesungguhnya jika seorang tidak dilahirkan kembali, ia tidak dapat melihat kerajaan Allah”.” (Yohanes 3:3).
Lahir Baru (Born Again) adalah konsep dalam Alkitab Perjanjian Baru mengenai perubahan hidup yang dialami seorang pengikut Kristus, dalam Alkitab di samping pernyataan Yesus di atas, para rasul juga mengajarkannya. Yohanes menggunakan istilah ‘genethe anothen’ (Yoh.3:3) dan Petrus menggunakan istilah ‘anagegenemenoi’ (1Ptr.1:23), sedangkan Paulus menyebutnya ‘palingenesia’ (Tit.3:5). Yang jelas lahir baru menggambarkan seseorang memiliki kehidupan baru dimana manusia lama lenyap dan digantikan dengan manusia baru (2Kor.5:17).
Dalam lingkungan ekumenis, istilah ini kurang disebut, baru pada gerakan evangelicalisme di Amerika istilah ini muncul kembali sebagai ‘born again’, sedangkan dikalangan kharismatik, sekalipun istilah ini dipakai juga, lebih banyak digunakan konsep ‘dibaptis dalam roh.’ Belakangan ini kelihatannya pengertian ‘born again’ sudah merosot, George Bush sendiri mengaku sebagai ‘born again christian’, dan ada orang menyebut bintang film Mel Gibson yang menyutradarai film ‘The Passion’ sebagai ‘born again catholic,’ dan kebanyakan evangelicals mengaku ‘born again’ pula karena percaya akan Tuhan Yesus Kristus dan Alkitab tanpa salah.
Lahir Baru adalah suatu proses perubahan hidup dalam diri umat percaya yang dikerjakan oleh Roh Kudus (Yoh.3:6;Tit.3:5), Firman Tuhan (1Ptr.1:23;1Kor.4:16;Yak.1:18), kebangkitan Yesus (1Ptr.1:3), dan lahir & datang dari Allah (Yoh.1:13;1Yoh.3:9;5:4-5), jadi bukan sesuatu yang bisa dipelajari atau dikerjakan oleh manusia. Umat percaya adalah mereka yang bertobat dan percaya bahwa Yesus adalah Anak Allah (1Yoh.5:5), Kristus (1Yoh.5:1) dan Tuhan (Kis.2:36-39), dan kemudian mereka akan menerima karunia Roh Kudus sehingga mulai hidup di dalam-Nya (Kis.2:38) dan mengalami kelahiran kembali sehingga dapat melihat kerajaan Allah (Yoh.3:3).
Hasil dari kelahiran baru itu adalah bahwa seseorang tidak berdosa lagi (1Yoh.3:9;5:18) melainkan berbuat kebenaran (1Yoh.3:10;2:29), dan hidup dalam kasih (1Yoh.3:10;4:7). Ciri kelahiran baru adalah perubahan hidup yang menanggalkan manusia lama yang penuh kelakuan hawa nafsu (Efs.4:22;Kol.3:9;2Ptr.1:4) dan mengambil bagian dari kodrat ilahi (2Ptr.1:4), menjadi ciptaan baru (2Kor.5:17;Gal.6:15) yang terus menerus diperbaharui (Kol.3:10), dalam roh dan pikiran (Efs.4:23), menerbitkan suatu kehidupan baru (2Kor.5:17;Rm.6:4), dan mengenakan manusia baru yang diciptakan menurut kehendak Allah di dalam kebenaran dan kekudusan.
Seorang yang lahir dari Allah bukan saja tidak serupa dan mengikuti dunia melainkan “berubah oleh pembaharuan budi, sehingga dapat membedakan mana kehendak Allah: apa yang baik, yang berkenan kepada Allah dan yang sempurna” (Rm.12:1-2). Rasul Paulus mengambarkan dengan tepat perubahan hidup itu dengan menjauhi kehidupan menurut daging dan berbuah melakukan kehidupan menurut roh (Gal.5:16-26). Seorang yang memasuki kehidupan baru akan mengalahkan dunia dan memperoleh kemenangan (1Yoh.5:4-5).
Dari firman di atas kita dapat melihat bahwa istilah ‘born again’ di Amerika Serikat sudah makin merosot, dimana banyak orang mengaku ‘born again’, sekalipun tidak dipungkiri mereka adalah kristen karena mengaku Yesus Kristus adalah Tuhan dan Kristus, namun iman mereka mandul dan tidak bertumbuh dalam pembaharuan Roh Kudus. Dan sekalipun satu ciri lain ‘born again Christian’ di Amerika Serikat adalah kepercayaan tanpa reserve atas ketidak bersalahan Alkitab (inerrancy), pada dasarnya kuasa firman Tuhan belum mengubah kehidupan banyak dari mereka yang mengaku itu.
Dalam buku ‘Worldly Evangelicals’ (1978) yang ditulis Quebedeux disebut bahwa para born again christian itu telah menjadi mapan dengan ungkapan klise dan sekedar bahasa kesalehan, dan makin tidak terbukti dalam perbuatan nyata. Selanjutnya disebutkan bahwa mereka tidak lagi bisa dibedakan dengan orang dunia di sekitar mereka, banyak yang menikmati kesenangan duniawi seperti minum alkohol, pesta pora, merokok, musik rock, dan mobil & rumah mewah, dan tidak sedikit yang memiliki kehidupan keluarga yang kacau, bercerai, kumpul kebo, seks sebelum & di luar nikah, dan menikmati pornografi sesuai kehidupan permisif masyarakat sekular di sekitar mereka. Martin Marty dalam tulisannya ‘At the Crossroad’ (Christianity Today, February 2004) mengemukakan bahwa mereka dikenal sebagai partisan politik, diidentikkan dengan pasar (market & Mamon), dibawa masuk ke budaya hiburan (entertainment) dan selebriti, dan terhisap semangat roh zaman / budaya masakini, dan disebut sebagai ‘married to the Zeitgeist.’
Tepatkah Bush dan Gibson disebut sebagai ‘born again Christian?’ Bush sekalipun mengaku begitu, kehidupan politiknya tidak beda dengan masyarakat politik Amerika pada umumnya, bahkan dalam politik perangnya di Irak yang berdarah-darah, banyak kritik ditujukan kepadanya yang mempertanyakan ke’born-again’annya. Mel Gibson sekalipun disebut berkorban 25 juta dolar dengan uangnya sendiri dan menyiapkan film ‘The Passion’ selama 12 tahun, kenyataannya film itu ditawarkan ke produser Hollywood dan tidak ada yang mau karena berbau agama dan dalam kurun waktu 12 tahun terakhir ia masih terus mengobarkan pengaruh kekerasan & sadisme melalui film-filmnya seperti ‘Lethal Weapon’ (1992 & 98) dan ‘Braveheart’ (1995), baik sebagai pemain film maupun surtradara, dan dalam filmnya ‘Payback’ (1998) disebut: “Mel Gibson is a one man army of revenge and retribution.” Film ‘The Passion’ (2003) oleh Joshua Victor dari J-Jireh Cinemags disebut “Brutal,” oleh kritikus film Chicago Sun Times disebut: “The most violent film,” dan oleh badan sensor Amerika Serikat dikategorikan ‘R rated.’ Tepatkah julukan ‘born again catholic?’
Ada yang berdalih bahwa bukankah Tuhan bisa menggunakan orang sadis & jahat maupun pezinah untuk menyatakan kemuliaannya sebab pemungut cukai dan perempuan sundalpun dikatakan akan mendahului masuk kerajaan Allah? (Mat.21:31). Penafsiran demikian jelas keliru, sebab konteks ayat itu berbicara mengenai anak sulung yang mengatakan mau tetapi tidak pergi yang dibandingkan anak bungsu yang semula menolak tetapi kemudian menyesal dan lalu pergi melakukan kehendak ayahnya. Ayat itu ditujukan Tuhan Yesus kepada para tua-tua Yahudi yang diibaratkan anak sulung yang kelihatannya beriman tetapi menolak, sedangkan pemungut cukai dan perempuan sundal sebagai anak bungsu menyesali perbuatannya dan mengikut Yesus.
Kepada perempuan pezinah Yesus berkata: "Jangan berbuat dosa lagi" (Yoh.8:11). Rasul Paulus mengatakan bahwa orang pezinah dan semacamnya yang tidak bertobat tidak akan mendapat bagian dalam kerajaan Allah (1Kor.6:9-11;Gal.5:19-21). Bandingkanlah hal ini dengan pertobatan rasul Paulus yang tadinya seorang yang ganas (sadis) dan membunuh Stefanus, kemudian menyesal dan bertobat, sehingga dapat membedakan kehidupan lama sebagai perbuatan daging/nafsu sedangkan kehidupan baru sebagai kehidupan yang dipimpin oleh Roh (Gal.5:16-26).
"Aku yang tadinya seorang penghujat dan seorang penganiaya dan seorang ganas, tetapi aku telah dikasihani-Nya, karena semuanya itu telah kulakukan tanpa pengetahuan yaitu diluar iman. Malah kasih karunia Tuhan kita itu telah dikaruniakan dengan limpahnya kepadaku dengan iman dan kasih dalam Kristus Yesus. Perkataan ini benar dan patut diterima sepenuhnya: "Kristus Yesus datang ke dunia untuk menyelamatkan orang berdosa." Dan di antara mereka akulah yang paling berdosa. Tetapi justru karena itu aku dikasihani, agar dalam diriku ini, sebagai orang yang paling berdosa, Yesus Kristus menunjukkan seluruh kesabarannya. Dengan demikian aku menjadi contoh bagi mereka yang kemudian percaya kepada-Nya dan mendapat hidup yang kekal." (LAI, 1Tim.1:12-17)
Marilah kita mendoakan Mel Gibson dan para pendukungnya agar mereka sadar bahwa untuk menjadi saksi kebenaran Kristus mereka perlu mengalami kelahiran baru dan hidup baru dalam roh dan kebenaran, sebab bila seorang yang belum dilahirkan baru menjadi Kristus ia bisa memasukkan pengaruh kebohongan dan sadisme ke dalam gereja dan berpotensi mempengaruhi perilaku banyak jemaat gereja (pada awal film ‘The Passion’ di taman Getsemane ketika Yesus berdoa kepada Allah Bapa, Iblis yang menjawab, padahal dalam Alkitab disebut Malaekat datang dan menguatkan Yesus (Luk.22:42), dan sejak itu Yesus dibuat babak belur dianiaya secara sadis).
Kita dapat melihat bahwa ternyata banyak orang Kristen mengaku ‘born again’ tetapi sedikit yang telah mengalami kelahiran baru dan hidup dalam roh, karena itu marilah kita tetap saling mendoakan agar kita tidak berhenti secara statis dalam pengakuan dan doktrin keselamatan saja, melainkan membuka diri kepada karya Roh Kudus yang mengubah kehidupan menjadi baru, dengan demikian kehidupan kita akan diisi kebenaran dan menjadi berkat.
Amin!Salam kasih dari Redaksi YABINA ministry www.yabina.org