RENUNGAN
Agustus2006


 

ALLAH ADALAH BERHALA ?

 

Sebab segala allah bangsa-bangsa adalah berhala, tetapi TUHANlah yang
menjadikan langit.
” (LAI, 1 Tawarikh 16:26).

Ayat di atas sering digunakan oleh para pemuja nama Yahweh untuk menunjukkan bahwa ‘Allah’ adalah nama berhala, sedangkan nama Tuhannya Israel adalah ‘Yahweh.’ Dalam bahasa aslinya Ibrani kata ‘allah’ dalam ayat di atas adalah ‘elohee’ sedangkan kata ‘TUHAN’ aslinya adalah ‘Yahweh,’ karena itu kita harus menggunakan nama ‘Yahweh’ dan membuang kata ‘allah’ dari Alkitab, karena nama ‘allah’ adalah nama berhala. Benarkah klaim demikian?

Berbicara mengenai bahasa Ibrani, kita harus menyadari bahwa ‘el/elohim’ yang dalam dialek Arab disebut ‘allah/ilah’ bisa berarti nama diri Tuhan, tetapi bisa juga berarti sebutan untuk ‘Tuhan’ atau ‘sesembahan.’ Dalam ayat di atas, kata ‘allah’ menunjukkan pengertian ‘sesembahan’ atau tepatnya ‘sesembahannya bangsa-bangsa lain adalah berhala.’ Ini tidak otomatis membuktikan bahwa nama ‘allah’ arab yang adalah perkembangan dialek ‘el/elohim’ sebagai salah.

Dalam ayat di atas, disebutkan bahwa nama ‘Tuhan yang menjadikan langit’ adalah ‘Yahweh’ (LAI: TUHAN), tetapi kalau kita membaca kitab Kejadian sebagai rujukan, kita ketahui di situ disebutkan bahwa:

Pada mulanya Allah menciptakan langit dan bumi.” (LAI: Kejadian 1:1)

Pada ayat ini nama pencipta langit adalah ‘Elohim’ dalam bahasa Ibrani yang dalam dialek Arabnya yang digunakan LAI adalah ‘Allah.’ Jadi dengan memperbandingkan keduanya, kita mengerti untuk membedakan nama ‘Allah’ sebagai nama diri disamping ‘Yahweh’ dengan ‘allah’ yang berarti sebutan untuk Tuhan (sesembahan). Kalau keduanya disejajarkan, kita dapat melihat bahwa kesimpulan bahwa ‘allah adalah nama berhala’ jelas keliru dan merupakan kesimpulan yang dihasilkan penafsiran yang harfiah tanpa mengerti konteksnya.

Sebab segala allah (elohe) bangsa-bangsa adalah berhala, tetapi TUHAN(Yahweh)lah yang menjadikan langit.” (LAI, 1 Tawarikh 16:26).

Pada mulanya Allah (elohim) menciptakan langit dan bumi.” (LAI: Kejadian 1:1)

Jadi dari terang keduanya, kita dapat sampai pada kesimpulan bahwa yang adalah berhala adalah ‘allah’ (sesembahan) bangsa-bangsa lain yang mungkin bernama Baal, Dagon atau Astera; sedangkan ‘allah’ (sesembahan) bangsa Israel bernama ‘El’ (Allah) atau ‘Yahweh’ (TUHAN).

Dari beberapa contoh ayat-ayat berikut kita dapat melihat bahwa nama Tuhan Israel itu ada dua, yaitu ‘El’ dan ‘Yahweh,’ ‘El’ yang adalah nama Tuhan semitik yang semula diketahui oleh para nenek moyang Israel, sedangkan ‘Yahweh’ menunjukkan  nama Tuhan yang khas diperuntukkan untuk Israel yang baru diperkenalkan kepada Musa di Sinai (Keluaran 6:1-2). Namun, sekalipun sudah diberikan nama khas ‘Yahweh,’ sepanjang kitab Perjanjian Lama, nama ‘El’ masih sering juga digunakan untuk menyebut ‘Tuhannya Israel’ (elohee Yisrael) selain ‘Yahweh.’

Dalam ayat-ayat berikut kita dapat melihat penggunakan kedua nama itu dalam pengertian yang sama:

Allah Israel adalah Allah (El elohee Yisrael)” (Kejadian 33:20);

Akulah Allah (El), Allah (elohee) ayahmu.” (Kejadian 46:3).

Bandingkan ini dengan:

TUHAN (Yahweh), Allah (elohee) Yisrael.” (Keluaran 32:27)

TUHAN (Yahweh), Allah (elohee) Yisrael.” (Yosua 8:30)

Dari terang beberapa kutipan ayat-ayat diatas kita tahu bahwa kita harus membedakan antara ‘El/Elohim’ sebagai nama diri (dialek Arab: Allah), dan ‘Elohim’ sebagai sebutan (dialek Arab: ilah). Kita harus sadar bahwa nama Allah adalah sekedar nama dalam bahasa Arab yang adalah sinonim El/Elohim Ibrani, dan nama ini sudah digunakan jauh sebelum ada agama Islam (abad-7M) bahkan sudah digunakan satu milenium sebelumnya pada masa Ezra  (abad-6sM). Dalam kitab Ezra dalam bahasa Aram yang merupakan salah satu nenek moyang bahasa Arab, ada tertulis ‘Alah/Elah Yisrael’ (Ezra 5:1;6:14).  Amin!


Salam kasih dari Redaksi
www.yabina.org

Baru terbit: Seri Buku Saku Yabina-02: Nama Allah, nama Tuhan yang dipermasalahkan (Juni 2006)

Sudah terbit: Seri Buku Saku Yabina-01: Yesus Digugat (Maret 2006);

Akan terbit: Seri Buku Saku Yabina-03: Injil Yudas, menggugat Yesus kanonik (Agustus 2006).

 


[ YBA Home Page | Renungan sebelumnya]