RENUNGAN Februari 2007


SUKSESI & MULTIPLIKASI


(Renungan ini diringkas dari bahan kotbah yang dibawakan dalam upacara pengukuhan guru besar Prof. Ir. Liliany, MSc, Ph.D di Universitas Kristen Petra, Surabaya, 6 Februari 2007. Pengkotbah adalah Dekan Fakultas Arsitektur UK Petra periode 1975-1977 dan Liliany adalah mantan mahasiswi yang menjadi dosen)

Sesungguhnya jikalau biji gandum tidak jatuh ke tanah dan mati, ia tetap satu biji saja; tetapi jika ia mati, ia akan menghasilkan banyak buah.” (Yohanes 12:24)

Ayat di atas menceritakan dua hal, yaitu terjadinya; (1) Suksesi setelah yang lama yang tua tidak lagi berdaya dan digantikan generasi baru yang lebih muda, dan (2) Multiplikasi dimana generasi penerus menghasilkan karya yang lebih besar dan luas dari pendahulunya.

Pada awal abad ke-XVIII, di Jerman Utara ada sebuah dusun dengan sebuah gereja. Gereja itu memiliki seorang organis yang sudah tua dan akan segera memasuki pensiun. Kala itu ada calon pengganti yang lebih muda dan ketika organis itu melihat calon penggantinya, ia merasa pesimis dan merasa berat meninggalkan posisinya sebagai organis di gereja itu. Ketika terjadi perpisahan ia kemudian meninggalkan gereja itu. Dari kejauhan ia kemudian mendengar alunan permainan organ yang luar biasa dari gereja itu melebihi kemampuannya. Ia terharu karena ternyata penggantinya adalah organis yang jauh lebih berbobot dari dirinya yang sudah tua itu. Pemuda itu adalah seorang organis dan komposer yang karya-karyanya kemudian dimainkan di gereja-gereja dan tempat-tampat konsert di mana-mana. Organis muda itu bernama Johan Sebastian Bach.

Sejarah sekitar komposer ternama ini mengingatkan kita bahwa generasi lama/tua sering enggan menjalankan estafet ke generasi muda berikutnya karena ia sering merasa tidak tergantikan apalagi oleh yang muda yang kelihatannya masih hijau dan kurang pengalaman, tetapi sejalan dengan perkembangan budaya dunia yang terus melaju, generasi lama/tua sekarang akan digantikan generasi muda yang punya kesempatan dan talenta yang lebih luas dengan karya-karya yang jauh lebih akbar dari pendahulunya.

Dasawarsa tahun 1970-an ketika mahasiswi Liliany masuk ke jurusan Arsitektur UK Petra, tahun itu ditandai dengan perjuangan para dosen pendahulu yang mulai membangun jurusan agar dapat bertahan hidup, dan di tahun 2007, Rektor yang kala itu menjabat di UK Petra dan tiga dosen senior arsitek telah berpulang, mereka telah mati tetapi mereka telah meletakkan dasar pendidikan yang baik yang akhirnya menghasilkan suksesi arsitek-arsitek muda yang handal, bahkan ada yang mendapat beberapa piagam karena berhasil membangun bangunan hemat energi. Dan bukan itu saja, disamping ratusan arsitek yang sudah dihasilkan sampai sekarang, salah seorang mahasiswinya yang kemudian menjadi dosen dan melanjutkan studinya ke Mancanegara berhasil mencapai status guru besar / profesor, tingkat tertinggi dalam skala dosen.

Suatu prestasi yang luar biasa, dimana dosen-dosen pendahulu yang hanya sarjana ber strata satu sekarang telah mengalami suksesi digantikan seorang yang bukan saja sarjana berstrata tiga tetapi yang diangkat menjadi guru besar. Namun, seperti nafas ayat diatas, dimana Tuhan Yesus Kristus mati dan bangkit meninggalkan kita, para rasul meneruskan jejaknya sehingga seperempat penduduk dunia sekarang menjadi pengikutnya, sekarang sudah terlihat bahwa jurusan Arsitektur UK Petra telah merupakan persemaian banyak sarjana berstrata S1, S2 dan S3 bahkan menjabat dosen dengan status Profesor yang tentu akan menghasilkan multiplikasi yang lebih luas dan banyak. Lebih dari itu Liliany bertumbuh sebagai mahasiswa dan dosen dan rajin mengikuti kelompok tumbuh bersama (KTB) dalam perwsekutuan mahasiswa yang memuji dan memuliakan Tuhan, Tuhan yang mendirikan UK Petra.

Namun tantangan dunia arsitektur bukan sekedar bangunan indah atau hemat energi tetapi tantangan yang lebih luas seperti diungkapkan seorang arsitek Pakistan bernama Kirtee Shah. Ia mengatakan agar kita tidak menjadi ‘Architect for the millionaires’ tetapi agar kita menjadi ‘Architect for the millions.’ Fredrick Gibberd, seorang ahli perumahan mengemukakan bahwa kalau melihat kota-kota jangan melihat gedung-gedung bertingkat tinggi dikanan-kiri jalan-jalan raya, tetapi lihatlah kampung-kampung kumuh dibelakang gedung-gedung itu karena ditangan merekalah nasib kota-kota akan dialami dikemudian hari (tahun 1998 banyak terjadi kerusuhan kota-kota yang dilakukan orang-orang yang umumnya tinggal di kampung-kampung kumuh).

Masakini UK Petra sudah tidak perlu lagi memikirkan Suksesi karena sudah berjalan dengan mulus dan baik, namun apakah Multiplikasi sudah terjadi dengan baik dan benar?

Masakini, ditengah kemajuan real estat dan dibangunnya superblok dan mal-mal yang hyper & super di Jakarta, banjir melanda dan menggenangi 70% areal Ibukota. Ribuan rumah penduduk hancur terbawa arus dan rusak kebanjiran yang menenggelamkan lebih dari atap. Apakah yang telah dikerjakan oleh arsitek-arsitek jebolan UK Petra bagi para korban? Surabaya sejak tahun 1990-an telah mengalami boom ekonomi sehingga dibangun banyak gedung-gedung bertingkat banyak dan megah termasuk pembangunan superblok dan mal-mal raksasa, namun di balik itu kita melihat masih ribuan gubuk-gubuk liar belum pernah mengenai arsitek, bahkan tidak jauh dari Surabaya, lumpur Lapindo telah membenamkan puluhan perumahan yang menenggelamkan ribuan orang.

Suksesi mudah terjadi karena merupakan proses alamiah dari yang lama/tua ke yang baru/muda, namun yang sulit dijalankan adalah multiplikasi dimana generasi berikutnya diharapkan dapat berkarya jauh lebih banyak dan lebih luas dari generasi pendahulunya.

Pengukuhan guru besar atas seorang mantan mahasiswa yang kemudian menjadi dosen dan manaiki tangga puncak menantang segenap civitas akademika UK Petra untuk bermultiplikasi dalam menjalankan pengabdian masyarakat sebagai tridarma ketiga dari perguruan tinggi disamping pendidikan dan penelitian, agar masyarakat umum (the millions) bisa mensyukuri bahwa Suksesi dan Multiplikasi di jurusan Arsitektur UK Petra telah berjalan dengan baik dan diperkenan Tuhan, dan agar dilihatnya kebajikanmu dan dipermuliakan Bapa yang di sorga.


Kiranya damai sejahtera Allah tetap dan selalu menyertai kita dimanapun kita berada dan kapanpun di tahun baru 2007 yang baru kita masuki ini. Amin!

Betapa indahnya kedatangan mereka yang membawa kabar baik.” (Roma 10:15b).
 

Salam kasih dari Sekertari www.yabina.org 


 


[ YBA Home Page | Renungan sebelumnya]