RENUNGAN Nopember200
8


MENGGUGAT YESUS

 

… kuduskanlah Kristus di dalam hatimu sebagai Tuhan! Dan siap sedialah pada segala waktu untuk memberi pertanggungan jawab kepada tiap-tiap orang yang meminta pertanggungan jawab kepada kamu tentang pengharapan yang ada padamu, tetapi dengan lemah-lembut dan hormat.” (1Ptr. 3:15)

Minggu kemarin, GPIB Zebaoth, Bogor, menyelenggarakan Christian Book Fair selama 3 hari, dan sebagai puncak acaranya, dilakukan bedah buku, dan yang dipilih adalah buku Menggugat Yesus (Kalam Hidup, 2008, 336 hlm.). Buku ini ditulis oleh Ketua YABINA ministry.

Acara ini ternyata menarik perhatian sehingga ruang serbaguna penuh sesak dengan peminat yang beberapa diantaranya adalah profesor dan doktor dari IPB disamping pendeta, majelis dan jemaat dari berbagai gereja di Bogor.

Dimulai oleh Reimarus, sejak abad XVIII, Yesus dalam sejarah digugat para teolog liberal dan pihak non-kristen secara estafet (The Quest for the Historical Jesus), namun sampai hari ini setelah lebih dari dua abad, gugatan itu tidak mampu menggugurkan Kristus sebagai Tuhan, bahkan Hans Kung mengatakan, bahwa: “Debat Kristologi yang timbul sejak munculnya zaman modern belum juga terpecahkan.” (The Incarnation of God, 1989, hlm. 19).

Menarik mempelajari gugatan-gugatan yang terjadi lebih dari dua abad itu, sebab dari berbagai gugatan kita dapat melihat variasi alternatif penjelasan tentang Yesus yang berbeda-beda! Sehingga tiada kesepakatan antara gugatan-gugatan itu kita dapat menanyakan ‘apa sebenarnya alternatif Yesus Sejarah yang ditawarkan para ahli itu?’ Ada kesamaan ciri gugatan-gugatan yang terjadi sepanjang sejarah kekristenan, terutama dalam tiga abad terakhir, yaitu:

Pertama, gugatan itu diulang-ulang sekalipun sudah digugurkan sebelumnya. Celsus, filsuf yang anti kristen pada abad II melontarkan isu bahwa “Yesus bukan Anak Yusuf tetapi dilahirkan oleh Maria yang dihamili tentara Romawi bernama Panthera.” Gosip ini sudah ditolak oleh Origen (Contra Celcum) namun pada abad XX dihidupkan lagi oleh John Shelby Spong (Born of A Woman) dan kemudian oleh James Tabor (Jesus Dinasty). Wartawan Rusia Notovich di akhir abad XIX menulis buku yang menyebutkan bahwa ia mengalami kecelakaan dan ditolong di Biara Himis di Kashmir dimana ditemukan naskah yang menyebutkan Yesus pernah ke India belajar agama Hindu dan Buddha dan meninggal di Srinagar. Sekalipun sudah digugurkan oleh bapa ilmu Perbandingan Agama Max Muller yang spesialis agama-agama India dan akhirnya diakui sebagai khayal oleh penulisnya sendiri, puluhan tahun kemudian buku itu diterbitkan lagi dalam bahasa Inggeris. Masakini, khayal Notovitch masih terus dipopulerkan oleh Ahmadyah.

Kedua, gugatan itu berbeda-beda dari satu teolog ke teolog lainnya. Kalau Celsus dkk menceritakan Maria dihamili tentara penjajah, Barbara Thiering menyebut Yesus dilahirkan oleh Maria dan Yusuf yang berhubungan badan sebelum nikah. Yesus kemudian diisukan menikah dengan Maria Magdalena dan melahirkan anak yang bernama Barrabas (Barbara Thiering : yang kemudian dibebaskan dan Yesus yang disalib), sedangkan Film The Lost Tomb of Jesus menyebutkan bahwa anak itu bernama Yudas yang disebut ‘murid yang dikasihi’ yang hadir pada waktu Yesus di salib, padahal murid yang dikasihi itu disebutkan sebagai Yakobus oleh James Tabor (Jesus Dinasty). Soal Yesus yang menikah dengan Maria Magdalena, oleh Thiering (Jesus The Man) disebut kemudian cerai lalu Yesus menikah lagi dengan Lydia. Sekitar penyaliban, Yesus diberitakan tidak disalib dan digantikan orang yang diserupakan dengan Dia (Al-Quran), ada yang menyebut tempatnya digantikan Yudas (Injil Barnabas), dan ada yang menyebut Yesus disalib, tapi pingsan (Barbara Thiering, Ahmad Deedat, Ahmadyah, Jesus Seminar). Yesus disebut dikubur di Perancis Selatan (Holy Blood, Holy Grail; The Da Vinci Code), di Jepang Utara (Herai, Theaoouba), di Srinagar Kashmir (Ahmadyah), dan di Talpiot (The Lost Tomb of Jesus).

Ketiga, gugatan teolog yang sama bisa berubah-ubah. Mengenai kematian Yesus, John Dominic Crossan (Jesus, A Revoluyionary Biography; Who Is Jesus?), pendiri Jesus Seminar,  menyebut kematian Yesus sangat dramatis dan revolusioner, mayatnya dibiarkan tergantung di salib dan dijadikan mangsa anjing-anjing, namun ia kemudian mendukung penemuan makam Talpiot dimana Yesus disebut matinya tenang-tenang saja dan dikubur di kuburan keluarga Talpiot dan setahun kemudian tulang-tulangnya di masukkan osuari. Karen L. King (The Gospel of Mary Magdalene, 230 halaman) tidak pernah menyebut MM memiliki panggilan Mariamne, namun bisa mendukung osuari Mariamne di Talpiot sebagai Maria Magdalena. James Tabor (Jesus Dinasty) menyebut fiktif carita Yesus kawin dengan Maria, namun kemudian mendukung teori Yesus kawin dengan Mariamne yang kuburannya ada di Talpiot, demikian juga dalam Jesus Dinasty tidak pernah disebut MM berinitial Mariamne, hanya disebut Mariamne isteri Herodes) namun kemudian mendukung teori Talpiot bahwa Mariamne itu nama lain MM.

Dari berbagai varian itu kita dapat melihat beberapa hal, yaitu:

(1)         Gugatan-gugatan itu didasarkan ketidak percayaan sehingga dicari-cari alternatifnya, namun sudah terbukti bahwa tidak ada alternatif tunggal sebagai pengganti berita Injil, ini menunjukkan semua teolog memiliki teorinya masing-masing;

(2)         Banyaknya varian yang diusulkan untuk menggantikan berita Injil menunjukkan tidak ada kesepakatan akan gugatan yang disebut sebagai karya ‘ilmiah’ dan ‘scholar’ itu menunjukkan bahwa semuanya tidak ilmiah dan ditulis oleh bukan scholar (dalam arti kata sebenarnya);

(3)         Gugatan-gugatan itu umumnya dihasilkan dari dalam kalangan Kristen (liberal) sendiri yang menunjukkan adanya orang yang mengaku ‘beragama Kristen tetapi tidak ber’Tuhan’ (Yesus);

(4)         Motivasi teolog-teolog dengan buku-buku gugatan karya mereka menunjukkan motivasi, menolak Yesus, mencari popularitas, dan mencari keuntungan dengan menebarkan cerita gosip sensasi baru!

Menyedihkan kalau ada saja mereka yang terpengaruh salah satu teori dari yang tidak seragam itu, iman mereka dibangun diatas tanah pasir, tetapi berbahagialah mereka yang tetap teguh dengan keyakinan iman akan kitab-kitab Injil yang imannya dibangun diatas batu karang Petra, karena Yesus itu Tuhan! Sebelum ada gugatan yang benar-benar seragam dan tunggal yang terbukti secara ilmiah, mengapa Iman kita harus digoyahkan olehnya?

Berbahagialah mereka yang tetap beriman kepada Tuhan Yesus Kristus, Yesus yang dilahirkan oleh Maria, melayani selama 3 tahun di Yudea, disalibkan, mati, dan dikuburkan,  pada hari ketiga bangkit, dan 40 hari kemudian naik ke surga! Dari sana Ia akan datang kembali untuk menghakimi orang yang hidup dan mati!

Maranatha, Amin!
 

Salam kasih dari Sekertari www.yabina.org 

 


[ YBA Home Page | Renungan sebelumnya]