RENUNGAN April 2009
YESUS BANGKIT
Janganlah kamu takut; sebab aku tahu kamu mencari Yesus yang disalibkan itu. Ia tidak ada disini, sebab Ia telah bangkit, sama seperti yang telah dikatakan-Nya. Mari, lihatlah tempat Ia berbaring. Dan segeralah pergi dan katakanlah kepada murid-murid-Nya bahwa Ia telah bangkit dari antara orang mati. (Matius 28:5-7)
Hari ini 12 April 2009, diseluruh dunia lebih dari satu milyar umat Kristen merayakan hari Paskah, hari dimana Yesus Bangkit 20 abad silam. 20 abad silam kejadian yang diceritakan ayat di atas terjadi dan setiap tahun sampai sekarang dirayakan sebagai kebenaran sejarah di seluruh dunia dimana orang Kristen berada.
Ayat di atas menceritakan 5 hal, yaitu:
(1) Yesus disalib; lalu
(2) Yesus Mati; dan kemudian
(3) Yesus Bangkit. Kematiannya meninggalkan
(4) Kubur Yang Kosong; dan
(5) Kesaksian Kebangkitan Meledak ke Seluruh Dunia dimulai oleh para murid dari kubur yang ditinggalkan Yesus di Yerusalem.
Sekalipun kesaksian itu jelas dan meyakinkan, dan diceritakan oleh keempat Injil (Mat.28:1-10 / Mrk.16:1-8 / Luk.24:1-12 / Yoh.20:1-10) dan secara implisit diberitakan di sana-sini dalam ke-23 kitab Perjanjian Baru Lainnya, sepanjang sejarah selalu ada usaha mereka yang menolak Yesus sebagai Messias Yang Bangkit, diawali dari Dusta Mahkamah Agama Yahudi yang menyebutkan bahwa mayat Yesus dicuri para murid (Mat.28:13). Gema dusta itu kemudian berriak-riak sepanjang sejarah.Dibalik antipati pihak otoritas Yahudi, sedini tahun 60 segera setelah Yesus Bangkit Sejarawan Yahudi Josephus (Antiquities, XVIII, 3, 3) menulis tentang Yesus yang disalib, mati dan bangkit pada hari ketiga. Segera setelah Injil-Injil selesai situlis (akhir abad I), pada tahun 116, Tacitus (Annals, XV, 44) sejarawan Romawi menyebut bahwa telah terjadi penganiayaan besar-besaran oleh Nero kepada sekelompok orang-orang Kristen karena mereka mempercayai tahyul yang paling jahat. Sekalipun ia tentunya berpihak pada pemerintahan Romawi yang menolak kebangkitan Yesus, dalam tulisannya tersirat beredarnya kabar yang dianggapnya sebagai tahyul yang paling jahat itu bahwa Yesus Bangkit.
Pada abad II-III berkembang Injil-Injil Gnostik. Injil Yudas mengemukakan bahwa Yesus memang mati disalib, namun Ia tidak mati sebagai penebus umat manusia melainkan Yudaslah yang menjadi juruselamat karena memfasilitasi Yesus untuk disalib agar Yesus (tubuh) mati supaya Kristus (roh Yesus) kembali ke sumbernya yang abadi! Celsus filsuf Yunani/Romawi pada tahun 178 melontarkan isu bahwa Maria dihamili tentara Romawi bernama Panthera dan melahirkan bayi Yesus, dan kebangkitan Yesus sangat dicemoohkan olehnya.
Pada abad-abad berikutnya cemoohan terhadap kebangkitan Yesus terus bergulir, bahkan Arius menyebut Yesus lebih rendah dari Allah dan menolak kebangkitan tubuh. Namun di tahun 325 dalam Konsili di Necea dimana nyaris seluruh 300 Uskup yang hadir meneguhkan kembali keabsahan Yesus yang Bangkit, ini disusul tahun 348 oleh tulisan Origenes contra celcum yang melawan tulisan Celsus. Ide Arius diteruskan Saksi-Saksi Yehuwa yang tidak mempercayai kebangkitan Yesus dan hanya merayakah Jumat Agung (tanpa Paskah).
Pada abad VII Al-Quran ditulis dan di dalamnya disebut bahwa Yesus tidak mati di salib tetapi kedudukannya di salib digantikan oleh orang lain yang diserupakan dengan wajah Yesus (QS. 4:157), tetapi dari kalangan ini juga hadir Injil Barnabas yang ditulis orang Katolik yang masuk Islam di abad XIII/XIV yang menyebutkan bahwa Yesus di salib digantikan oleh Yudas Iskariot (IB, 217:72,78). Kedua penafsiran ini baru-baru ini dipopulerkan dalam film yang diproduksi di Iran berjudul The Messiah. Sebenarnya, Al-Quran juga ada menyebutkan bahwa Isa mati dan dibangkitkan hidup kembali (QS. 19:33).
Teori Yesus tidak mati di salib dipopulerkan teori India yang disebar-luaskan oleh Jemaat Ahmadyah dengan tokohnya Ahmad Deedat, bahwa Yesus memang di salib tapi tidak mati di salib melainkan pingsan, dan kemudian pergi ke Kashmir-India dan mati dan dikuburkan disana. Versi Theaoouba menyebutkan bahwa Yesus tidak mati di salib dan masa tua pergi ke Jepang dan setelah mati dimakamkan di Herai-Jepang Utara.
Gema paling kuat dengan jargon ilmu pengetahuan sejarah terjadi dalam tiga dasawarsa terakhir dimana sejak abad XVIII dengan kritik yang menggugat Yesus sebagai Tuhan yang bangkit dan menjadikan Yesus sekedar figur manusiawi dalam sejarah saja. Yesus yang bangkit hanya sekedar dikategorikan sebagai Yesus Iman yang harus dibedakan dari Yesus Sejarah, konsep Yesus sejarah ini menghasilkan berbagai teori mengenai Yesus yang Sejarah, namun tidak ada yang bisa mencocokkan berbagai pandangan itu. Dikotomi Yesus Iman yang dibedakan dengan Yesus Sejarah lebih ditekankan lagi melalui demitologisasinya Rudolf Bultmann di tengah pertama abad XX.
Gema gugatan terhadap Yesus yang Bangkit itu dipopulerkan kembali pada dasawarsa 1980-an dengan bangkitnya Jesus Seminar yang salah satu tokohnya John Dominic Crossan mengikuti teori Martin Hengel menyebutkan kematian Yesus yang tragis digantung di kayu salib dan mayatnya kemungkinan dimakan anjing-anjing yang berkeliaran di bawah salib. Tragis juga si Crossan ini karena ketika ramai teori makam Yesus di Talpiot populer, ia seakan-akan berbalik dari teorinya yang mengerikan itu dan mendukung kemungkinan Yesus matinya baik-baik saja dan mayatnya di kubur di kuburan Talpiot dengan tenang-tenang saja dan setahun kemudian tulang-belulangnya dimasukkan osuari dan di sekitar perpindahan abad XX-XXI ditemukan kembali.
Salah satu fellow Jesus Seminar yaitu Barbara Thiering menyebutkan bahwa Yesus tidak mati di salib tapi pingsan saja dan kemudian menyelamatkan diri melalui gua-gua di Qumran dan waktu mati dikuburkan di gua Qumran. Lain lagi dengan buku Holy Blood Holy Grail (Michael Baigent et.al.) yang menyebutkan Yesus tidak mati ketika di salib melainkan pingsan dan kemudian dikuburkan secara tersembunyi di Taman Getsemane, buku mana mengilhami Dan Brown untuk menulis bukunya yang kontroversial berjudul The Da Vinci Code yang mengulang teori Baigent bahwa Yesus memiliki isteri Maria Magdalena dan melahirkan keturunan dan mati disalib.
Sama dengan banyak pengkritik liberal, James Tabor dalam bukunya Jesus Dinasty menghidupkan kembali fitnah Celsus bahwa Yesus itu anak tentara Romawi bernama Panthera yang berselingkuh dengan Maria, kemudian mati disalib, dan Tabor kemudian mendukung bahwa Yesus dikuburkan di Talpiot. Pada tahun 2007 dipopulerkan penemuan makam keluarga Yesus di Talpiot di sebelah selatan Yerusalem. Teori ini kemudian dibuat filmnya berjudul The Lost Tomb of Jesus yang disutradarai oleh Jim Cameron dan Simcha Jacobovici, yang terakhir ini adalah tokoh Zionisme Kanada yang dalam film itu mengawalinya dengan meneruskan praduga tak bersalahnya Mahkamah Agama Yahudi yang dianggap dusta itu sebagai kebenaran dan menyebut bahwa Benar mayat Yesus dicuri Para murid dan kemudian dimakamkan di Talpiot.
Di balik hiruk pikuk sikap alergi terhadap kebangkitan Yesus yang mendikotomikan Yesus Iman dan Yesus Sejarah, baru-baru ini terbit buku karya Paus Benediktus XVI berjudul Yesus dari Nazaret. Benektus dalam bukunye menyatukan kedalaman imannya dalam menggumuli kitab suci dengan realitas sejarah yang dikembangkan Para rasionalis. Ia tetap mendukung kesaksian Para rasul dalam Injil.
Menarik untuk membandingkan kedua kubu, yaitu disatu kubu para penulis Injil, para Rasul dan murid lainnya yang sampai lebih dari 500 orang itu (1 Kor.15:1-11) yang sepakat bersaksi bahwa Yesus yang diimani bangkit dalam Sejarah, dengan kubu Para Pengkritik Modern yang dengan jargon berdasarkan ilmu pengetahuan khususnya ilmu sejarah menghasilkan berbagai penafsiran kematian dan kebangkitan yang berbeda-beda. Logisnya Ilmu Pengetahuan yang benar seyogyanya menghasilkan kesimpulan ilmiah yang sama, namun teori-teori kematian dan kebangkitan para teolog rasionalis itu ternyata begitu banyak variannya! Kesimpulan-kesimpulan demikian yang saling berbeda menunjukkan bahwa dasar Ilmu Pengetahuan yang mereka andalkan belumlah sempurna.
Ternyata, memang Yesus bangkit dalam Sejarah seperti yang kita Imani.
Selamat Hari Paskah 2009.
Salam kasih dari Sekertariat
[ YBA Home Page | Renungan sebelumnya]