RENUNGAN Agustus 2000


SAKSI YEHUWA MASIH AKTIF?

Belum lama ini Saksi Yehuwa sebagai salah satu aliran agama yang berpusat di Brooklyn, Amerika Serikat, dilaporkan menggoyang kota Yogya. Diberitakan oleh surat kabar 'Barnas' bahwa di kabupaten Sleman ada "Missionaris Kristen Masuk Kampung Muslim." Tentu saja berita ini jadi ramai ditengah suasana konflik SARA di Indonesia yang cukup peka. Mengapa Saksi Yehuwa dipersoalkan dan apakah Saksi Yehuwa (atau Saksi Yehova mengikuti terjemahan dari bahasa Inggeris) dapat digolongkan sebagai Kristen sekalipun mereka meng'klaim' demikian?

Saksi Yehuwa (SY) adalah aliran agama yang mengaku Kristen dan cenderung berpraktek melalui kunjungan dari rumah-ke-rumah, dan sekalipun SY menyiarkan keyakinan mereka juga pada penganut agama lain, biasanya mereka senang mendatangi umat Kristen yang sudah bergereja. Karena perilaku mereka yang cukup rajin mendatangi orang-orang dan telah menimbulkan keresahan di kalangan umat beragama umumnya dan umat Kristen khususnya, pada tahun 1976 melalui SK jaksa Agung R.I., kegiatan SY dilarang.

Prakteknya, SY sekalipun secara resmi dilarang, kegiatan mereka berjalan terus apalagi kegiatannya kurang kelihatan sebagai organisasi yang memiliki 'gedung pertemuan' dan SY lebih aktip dalam siar agamanya melalui pendekatan pribadi dengan kunjungan kerumah-rumah, apalagi, di era reformasi dan keterbukaan sekarang, dapat dimaklumi kalau larangan demikian menjadi kurang efektif. Faktanya, mereka terus aktif mengadakan pertemuan-pertemuan di gedung-gedung pertemuan umum bahkan menurut 'Buku Kegiatan 1997' (hal.29-30) yang mereka keluarkan, disebutkan bahwa pada tanggal 19 Juli 1996 telah dibuka cabang Indonesia berupa gedung yang dipergunakan bukan saja sebagai tempat pertemuan dan kantor pusat kegiatan mereka tetapi juga percetakan.

Memang dalam era reformasi dan bebasnya informasi melalui internet, sudah bukan masanya kalau umat Kristen menolak kehadiran mereka secara resmi karena itu melanggar HAM tentunya, tetapi apa yang bisa dinyatakan oleh PGI maupun Bimas Kristen (Protestan) Departemen Agama adalah tidak mengakui mereka sebagai bagian dari agama Kristen karena ajaran mereka memang menolak kaidah-kaidah iman umat Kristen yang umum. Dengan demikian tentu Bimas Kristen (Protestan) Departemen Agama tidak dapat dimintai pertanggungan jawab perbuatan mereka karena mereka bukan merupakan aliran Kristen yang dibimbingnya. Kalau begitu hal-hal apakah yang perlu diketahui sebagai ciri-ciri ajaran mereka yang dapat digolongkan sebagai 'bukan Kristen'?

PENDIRI SAKSI YEHUWA

Memang SY didirikan oleh Charles Tase Russel yang semula adalah anggota gereja Presbyterian kemudian terpengaruh Adventisme soal ajaran Akhir Zaman dan kemudian terpengah ajaran Christadelphian yang pada umumnya mempercayai ajaran yang sangat berbeda dengan ajaran Kristen yang umum. Setelah Russel meninggal (1916) ia digantikan oleh Joseph Franklin Rutherford, dan pada tahun 1942 digantikan oleh Nathan Homer Knorr, dan ditahun 1977 oleh Frederick W. Franz. Setelah kematian Franz (1992) ia digantikan oleh Milton G. Henzel sampai kini.
Ajaran SY bukanlah merupakan exegese dari Alkitab tetapi lebih merupakan ajaran para tokohnya. Buku utama mereka bukan Alkitab tetapi buku karya Russel berjudul 'Studies in the Scripture' (Penyelidikan Alkitab) yang dinilai lebih berotoritas dari Alkitab sendiri. Saksi Yehuwa merupakan organisasi teokratis yang menekankan keterlibatan semua anggotanya dalam siar agama, sedang nama Saksi Yehuwa adalah nama yang baru di kemudian hari ditahun 1931 dipakai, 52 tahun setelah SY berdiri, yang diambil dari ayat-ayat Yesaya 43:10-12 (Ayat-ayat ini sebenarnya di tujukan kepada umat Israel, sedangkan dalam Perjanjian Baru para murid Yesus Kristus adalah saksi-saksi (Kisah 1:8,22;2:32;3:15)).
SY sangat aktif dalam siaran radio disamping kunjungan-kunjungan ke rumah-rumah, dan terutama propaganda literatur sangat mereka tekankan. Banyak buku-buku propaganda mereka telah diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia dan dicetak dengan harga murah tetapi dengan kualitas sangat baik dan berwarna. Buletin mereka berjudul 'Menara Pengawal' dan 'Sedarlah' sangat menarik karena dikemas begitu indah dan berisi masalah-masalah yang hangat dihadapi manusia modern. Disamping itu traktat-traktat berwarna banyak dicetak dan disebar luaskan.
Biasanya tema literatur mereka berkisar dari penderitaan di bumi dan bahwa baik pemerintah maupun agama-agama tidak berhasil mengatasinya, dan hanya para Saksi Yehuwalah yang bisa menawakran jalan keluar menuju firdaus yang kekal. Biasanya literatur SY bersifat menyalahkan pemerintah-pemerintah maupun agama-agama secara umum khususnya agama Kristen, dan dengan penjelasan para penyiar agama yang meyakinkan tentu saja banyak orang menjadi tertarik, apalagi bila yang bersangkutan sedang mengalami masalah dengan gereja yang diikutinya.

SOAL ALKITAB

Bagi SY Alkitab terjemahan Kristen dan lebih-lebih Katolik semuanya salah dan hanya terjemahan SY yang diberi nama 'New World Translation' (NW) lah yang benar. Versi Perjanjian Baru NW sudah diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia dengan nama 'Kitab-Kitab Yunani Kristen Terjemahan Dunia Baru' (1994). Sifat terjemahan mereka adalah mengikuti terjemahan 'Empathic Diaglot' yang diterjemahkan oleh Benyamin Wilson, seorang tokoh Christadelphian (1864), yaitu dengan cara menterjemahkan tiap kata Ibrani (PL) dan Yunani (PB) (bahasa asli Alkitab) dibawahnya dan menafsirkannya.
Tentu saja tafsiran harfiah kata-per-kata dengan urutan demikian yang tidak mengikuti prinsip-prinsip penerjemahan dan tatabahasa (seperti hukum DM), jelas menghasilkan teks yang bisa diartikan berbeda dengan penafsrian umumnya di kalangan Kristen & Katolik. Apalagi dengan adanya asumsi dogmatis bahwa semua terjemahan Kristen & Katolik adalah salah dan terjemahan SY-lah yang benar tentu sulit untuk membandingkan mana terjemahan yang benar, apalagi sudah menjadi kenyataan, bahwa para penerjemah Alkitab SY bukanlah ahli-ahli yang menguasai bahasa Ibrani dan Yunani secara akademis. Faktanya Alkitab NW bukanlah terjemahan tetapi lebih merupakan tafsiran (paraphrase) untuk mendukung keyakinan Saksi Yehuwa.

AJARAN TENTANG ALLAH

Bagi SY, Dunia diperintah Allah yang bernama Yehuwa yang kekal dan esa dan memerintah secara teokratis dan di bumi diwakili oleh pemerintahan 'Saksi-Saksi Yehuwa.' Yesus bukanlah Allah melainkan titisan malaikat Mikhael yang adalah ciptaan yang sulung dan kemudian disetarakan dengan Allah (a god). Dengan pimpinan Yesus, Lucifer dengan kerajaan dunianya akan dibinasakan dan Yesus mendirikan kerajaan teokratis di bumi. Yesus diramalkan datang tahun 1914 dan disusul kerajaan 1000 tahun.
Pada saat kedatangan Yesus akan terjadi perang Armagedon yang merupakan perang terakhir antara Allah dan Iblis dan organisasi-organisasinya termasuk agama, gereja dan negara. Mereka yang menolak ajaran Saksi Yehuwa akan dimusnakan bersama Iblis dan kerajaan dunianya, dan mereka yang menerima akan memperoleh hak sebagai bagian 144.000 umat pilihan dalam Firdaus yang kekal dan sisanya akan menempati kerajaan teokratis di bumi. Ketika tahun 1914 Yesus tidak datang maka diramalkan kembali tahun-tahun 1918, 1921, 1925, 1941, 1975 dan 1992, tetapi semuanya merupakan nubuatan kosong.
Roh Kudus hanya dianggap 'kekuatan/daya Allah saja' jadi bukan pribadi, dan sekalipun rumus pembaptisan Amanat Agung (Matius 28:19) menyebut tiga nama, tetapi ditulis dengan nama 'Bapak dan Putra dan rohkudus' (roh dengan huruf kecil). Jadi karena Putra (Yesus) adalah mahluk ciptaan yang sulung (Mikhael) dan rohkudus hanya kekuatan, maka jelas ajaran Kristen tentang Allah Tritunggal ditolak bahkan dikatakan sebagai ajaran Iblis. Dari terang ini dapatlah disimpulkan bahwa Saksi Yehuwa bukanlah termasuk Kristen yang mengakui Yesus sebagai Tuhan dan Messias dan Roh Kudus yang adalah oknum Allah juga.

HIDUP MANUSIA & KESELAMATAN

Bagi SY, manusia adalah jiwa sebagai gabungan debu tanah dan nafas Allah dan hakekatnya sama dengan binatang pada umumnya. Bila manusia mati, maka jiwa itu mati bersamanya, jadi tidak dipercayai adanya kehidupan yang kekal, kecuali para penganut SY yang dipilih menjadi bagian Firdaus maupun kerajaan teokratis di bumi. Kematian di dunia adalah dimasukinya status 'tidur rohani' yang menunggu hari penghakiman.
Penebusan Yesus Kristus di kayu salib ditolak oleh SY. Yesus mati di tiang siksaan dan kemudian mati dan dibangkitkan dalam roh saja. Penebusan darah Yesus ditolak dan manusia untuk menyelamatkan diri harus dicapai dengan amal baik dan dengan menjadi SY yang menyiarkan ajaran SY untuk memperoleh status hidup kekal dalam kerajaan teokratis atau akan dimusnahkan. Ajaran tentang dosa, pertobatan, pengampunan, kasih, dan darah Kristus dalam penebusan dosa diabaikan. Hakekat neraka tidak dipercayai apalagi sebagai siksaan yang kekal. Hanya ada dua pilihan di akhirat, hidup kekal dalam kerajaan teokratis bersama Yehuwa atau dimusnahkan habis.

PERJUMPAAN DENGAN SAKSI-SAKSI YEHUWA

Dalam konteks Indonesia yang memasuki alam reformasi dan keterbukaan dan dengan adanya kemajuan media internet, maka interaksi dengan Saksi-Saksi Yehuwa tidak lagi terhindarkan seperti misalnya yang terjadi di Yogya dan tempat-tempat lain. Pelarangan secara resmi tidak menjamin hilangnya para penganut SY dan usaha mereka dalam menyiarkan agama itu, karena itu yang diperlukan bagi umat Kristen adalah kesiapan mereka dalam bersenjatakan senjata-senjata rohani (Efs.6:10-20) dan kita harus mengetahui bagaimana cara-cara para SY dalam mendekati seseorang.
Biasanya dalam menyiarkan agama mereka di kalangan Kristen, mereka meminta izin masuk ke rumah dan berkenalan dengan pemilik rumah. Kemudian mereka mengajak mereka berdiskusi mengenai masalah dunia dan ajaran Kristen. Awalnya memang mereka mengajak agar dibukakan Alkitab terjemahan Kristen (LAI), kemudian menafsirkan beberapa ayat-ayat tertentu di luar konteks dan yang ditafsirkan menurut terjemahan dan ajaran mereka.
Bila seseorang tertarik, mereka diajak untuk mengikuti 'Persekutuan Wilayah' dan bila makin teruji kesetiannya, mereka diajak bergabung dalam 'Balai Kerajaan'. Disini dengan pertemuan-pertemuan marathon lebih dari tiga kali seminggu (@ 3 jam minimum) mereka dipersiapkan sebagai Saksi-Saksi Yehuwa yang dewasa dan siap untuk mendidik orang lain pula. Mereka juga dilatih untuk mengajarkan ajaran SY kepada orang lain. Dapat dimaklumi mengapa para SY bersikap militan yaitu karena diberi peran yang besar sesuai dengan harga diri masing-masing. Bila dalam Balai Kerajaan mereka sudah teruji kesetiaannya barulah mereka dibaptis dengan cara diselam dan pada taraf ini mereka sudah tidak lagi bisa diubah pandangan imannya. Perjamuan Suci tidak diberlakukan sebagai sakramen persekutuan iman tetapi dirayakan setahun sekali sekedar sebagai peringatan kematian Yesus. Kebangkitan Yesus dalam daging tidak dipercaya mereka.
Para SY yang datang kerumah-rumah adalah mereka yang terdidik secara disiplin dan dibekali kemampuan berdebat yang luar biasa, karena itu biasanya umat Kristen (apalagi yang awam) akan sangat sukar melayani, dan bila mereka melayani biasanya akan kalah dan kemudian terbuka kemungkinan tertarik akan ajaran tersebut. Karena SY dilatih begitu intensip (minimal 3 kali seminggu) maka dalam berdiskusi mereka sudah biasa menghadapi pertanyaan dan menguasai materi pembicaraan, karena itu umat Kristen harus berhati-hati untuk masuk dalam percakapan dengan mereka, apalagi bila anggota SY yang datang kalah dalam berdiskusi, biasanya anggota yang lain yang lebih matang dan senior akan datang sampai lawan bicaranya kalah.
Cara yang terbaik yang dapat dilakukan oleh umat Kristen adalah membekali diri dengan senjata-senjata rohani yang diperlukan (Efs.6:10-20) seperti Iman, Firman yang adalah pedang Roh, kebenaran, keadilan, doa & berjaga-jaga, dan kesediaan memberitakan Injil. Sekalipun demikian bila belum benar-benar menguasai firman Tuhan ada baiknya menghindari perdebatan dengan SY. Justru karena menghadapi serangan yang gencar seharusnya umat Kristen terus dengar-dengaran akan firman Tuhan dan belajar untuk mengerti firman Tuhan dengan mendalam sehingga ia dapat menangkis panah-panah api yang diarahkan kepadanya.
Biasanya dalam pertemuan di luar rumah, seseorang akan diminta alamat rumahnya, dalam kondisi demikian ia sebaiknya juga meminta kartunama atau alamat anggota SY tersebut. Cara terbaik dalam menghadapi mereka adalah dengan sikap kasih dan tidak bersoal jawab, dan lebih baik meminta literatur mereka sebanyak-banyaknya, dan mendiskusikan bahan-bahan itu dengan kelompok Penyelidikan Alkitab di gerejanya. Sesudah itu usaha menjawab mereka lebih baik melalui surat daripada kita terjerat situasi debat yang tidak seimbang.

CIRI-CIRI KULTUS

Saksi Yehuwa hanyalah salah satu aliran 'kultus' (cult) yang bekerja disekitar kekristenan, tetapi kita harus sadar bahwa dalam era reformasi dan keterbukaaan yang didukung oleh kebebasan internet, maka umat Kristen akan berhadapan dengan begitu banyak aliran kultus yang baru yang ada yang ringan tetapi ada juga yang berat bahkan membius. Karena itu tidak ada cara lain dari umat Kristen yang harus ditempuh kecuali hidup sebagai anak Tuhan yang taat akan firman Tuhan, rajin berbakti dan bersekutu, dan rajin berdoa sambil berjaga, dengan sikap demikian diharapkan ajaran-ajaran kultus tidak sampai mempengaruhi iman kita yang mula-mula.
Aliran-aliran kultus diawal abad ke-XXI ini sangat bervariasi, ada yang ringan yang ingin memurnikan ajaran Kristen, ada yang fanatik, dan bahkan ada yang rela mati bersama-sama mengikuti pimpinan mereka (Jim Jones & Kenisah Matahari), berani berperang (David Koresj), bahkan ada yang berani membunuh orang-orang secara massal demi keyakinan mereka akan Armagedon (Aum Shrinkiyo).

 Beberapa ciri aliran kultus (cult) yang perlu diwaspadai adalah sebagai berikut:

(1) Aliran-aliran kultus biasanya berkisar pada ajaran tokoh-tokoh yang dikultuskan yang dianggap sebagai nabi atau messias, dan biasanya ucapan dan perilakunya diikuti oleh para pengikutnya dengan fanatik tanpa reserve menggantikan peran Yesus Kristus;

(2) Aliran kultus biasanya bersikap eksklusif, bahwa merekalah umat pilihan yang benar dan semua gereja dan aliran Kristen adalah sesat. Karena itu mereka akan mengecam gereja-gereja yang resmi;

(3) Adanya semangat akan Akhir Zaman yang luar biasa, dan seperti SY sekalipun sudah jelas ramalan-ramalan para tokohnya sudah terbukti keliru, fanatisme itu tetap eksis;

(4) Biasanya aliran kultus memiliki 'Kitab' suci ucapan dan tulisan para tokohnya yang sering dianggap lebih berotoritas daripada Alkitab Kristen;

(5) Jalan Keselamatan dalam Kristus di tolak dan biasanya ditambah-tambahi dengan 'taurat baru' apakah itu dalam bentuk memelihara hari Sabat, vegetarian, hukum Taurat atau amal baik;

(6) Tetapi, ada satu hal menarik yang tidak bersifat prinsip tetapi efektif adalah 'peran kaum awam yang aktif' dalam ikut serta menyiarkan keyakinan mereka;

(7) Dan, tidak dapat disangkal bahwa aliran-aliran kultus sangat menekankan pelayanan melalui literatur, yaitu traktat-traktat, buku, majalah maupun brosur-brosur dan disamping itu mereka sekarang gencar melakukan siar agama melalui internet.

Semoga beberapa catatan ini bisa dijadikan bekal dalam perjumpaan kita dengan aliran-aliran kultus yang akhir-akhir ini dengan rajin menyiarkan keyakinan mereka kepada umat Kristen di Indonesia.

Salam kasih dari Herlianto.

www.yabina.org


[ YBA Home Page | Renungan sebelumnya]