RENUNGAN SEPTEMBER 1998
AJARAN SESAT?
"... engkau akan menjadi seorang pelayanan Kristus Yesus yang baik, terdidik dalam soal-soal pokok iman kita dan dalam ajaran sehat ... jauhilah takhayul dan dongeng nenek-nenek tua. Latihlah dirimu beribadah." (I-Timotius 4:6-7)
Belum lama ini mass media diramaikan dengan pengakuan seorang wanita bernama Lia Aminuddin yang bersaksi bahwa ia menerima wahyu Allah melalui malaikat Jibril. Sampai disini mungkin masalahnya tidak berkepanjangan karena memang dalam situasi kemelut dunia akhir-akhir ini dimana-mana di seluruh dunia ada saja orang yang mengaku menerima wahyu atau nubuat istimewa. Tetapi, yang menjadi masalah kemudian adalah bahwa wanita itu mengaku "dibaiat sebagai Imam Mahdi, reinkarnasi Marjam, dan melahirkan Isa."
Dari beberapa anggota Majelis Ulama Indonesia dan tokoh Islam sudah ada pernyataan bahwa ajaran itu sesat dan dapat menyesatkan, dan karena kesaksian itu sudah melebar dan melibatkan figur Kristen seperti Mesias (Imam Mahdi), Maria (Maryam) dan Yesus (Isa) maka banyak pula pertanyaan timbul di kalangan umat Kristen mengenai sesatkah ajaran tersebut?
Dalam sejarah agama Kristen sampai saat inipun memang selalu bermunculan orang-orang yang mengaku menerima wahyu atau nubuat ini itu dan meng klaim dirinya sebagai Mesias dan sebagainya. Dalam agama Kristen ada beberapa patokan untuk menguji suatu ajaran, apakah ajaran itu dapat dikata benar atau sesat. Patokan-patokan itu adalah:
HANYA ALKITAB
Alkitab Perjanjian Lama dan Perjanjian Baru adalah Firman yang diwahyukan Allah kepada para Nabi dan Rasul dan selama ini menjadi patokan atau buluh pengukur (kanon) atas ajaran-ajaran yang tumbuh. Hanya Alkitablah yang berotoritas menentukan ajaran dan tingkah laku umat.
Dalam sejarah selalu timbul ajaran-ajaran yang mencoba menambah Firman Allah yang sudah terrumus dalam Alkitab itu dengan ajaran-ajaran lain, apakah itu berupa buku lain yang diberi otoritas sama, ataukah itu wahyu atau nubuatan baru yang diberi otoritas setara atau bahkan lebih.
Sejarah gereja khususnya dalam dua abad terakhir ini sudah menyaksikan banyaknya ajaran-ajaran baru yang timbul dalam dunia Kristen yang memberikan bobot lebih pada buku-buku pengajaran yang diberi nilai dan otoritas lebih dari Alkitab. Buku-buku yang ditulis manusia atau yang diakui sebagai wahyu tambahan sudah jelas harus diukur dengan Alkitab dan bukan sebaliknya.
Dalam Alkitab dikatakan dengan jelas bahwa Alkitab itu sudah cukup menyatakan firman Allah jadi tidak dapat dikurangi atau ditambahi dengan buku ajaran atau wahyu baru. Dengan adanya Alkitab, umat Kristen mempunyai dasar keyakinan yang kokoh, sebab dibalik kelemahan manusiawi yang menulis Alkitab, Roh Allah telah memelihara Alkitab sebagai firmanNya yang kekal sehingga tetap eksis ditengah badai ajaran-ajaran yang mau mendiskreditkannya.
Dari terang Alkitablah kita tahu bahwa Tuhan Yesus akan datang kembali sebagai Mesias, tetapi Mesias akan datang dalam kemuliaanNya di akhir zaman untuk menjadi Hakim dan Raja atas umat manusia. David Koresy pemimpin sekte di Amerika Serikat mengaku sebagai Mesias yang akan datang itu dan ia mati sia-sia, demikian juga Mesias tentu tidak akan datang sekedar sebagai seorang pemimpin yang tidak berimankan apa yang diajarkan Alkitab dan hanya mempunyai anggota 100 orang saja, karena pengikut Tuhan Yesus di seluruh dunia sudah lebih dari satu milyar orang banyaknya, dan tidak seorangpun yang mengenal wanita di atas sebagai bagian umat Kristen.
HANYA YESUS
Hal kedua yang menjadi buluh pengukur ajaran adalah bahwa umat Kristen berdasarkan berita Alkitab menjadikan Yesus sebagai Tuhan, yaitu inkarnasi Allah dalam diri manusia (Immanuel). Ia dilahirkan oleh Maria bukan karena benih manusia tetapi karena Roh Kudus dan Yesus yang dipercaya sebagai Tuhan dan Kristus itulah yang menjadi pusat ajaran para pengikutnya, itulah sebabnya pengikutnya disebut sebagai Kristen atau Pengikut Kristus.
Memang sepanjang sejarah sering timbul tokoh-tokoh manusia yang mengangkat dirinya sebagai tokoh yang setara dengan Tuhan Yesus bahkan dalam sekte-sekte yang berkembang sering ada tokoh (umumnya pendirinya) yang dikultuskan sebagai tuhan atau nabi dan diberi otoritas bahkan lebih dari Tuhan Yesus sendiri. Umat Kristen jelas menolak setiap tokoh yang dikultuskan di luar Tuhan Yesus sang Kristus itu yang firmanNya telah jelas termeterai dalam Alkitab.
Tuhan Yesus sebelum kenaikannya ke sorga telah berjanji bahwa ia akan datang kembali seperti ia pergi (Kisah 1:11), jadi Ia tidak akan datang kembali sebagai anak yang dilahirkan dari perempuan berdosa. Ia telah bangkit kembali sebagai Tuhan bukan dengan tubuh kedagingan tetapi dengan tubuh kebangkitan, karena itu adalah mustahil bahwa Ia akan datang kembali sebagai manusia yang dilahirkan dari darah dan daging.
Sejarah sekte sudah menunjukkan bahwa memang banyak orang dan tokoh agama yang mengangkat dirinya dan mengaku bahwa ia memperoleh wahyu Tuhan untuk menjadi Nabi atau bahkan Mesias, tetapi dari buah-buah ajarannya jelas terlihat bahwa semua itu adalah kepalsuan manusiawi yang ingin mengalihkan umat manusia dari Yesus Kristus Tuhan.
HANYA DARAH YESUS
Keselamatan Kristiani hanya mengacu pada anugerah Allah oleh penebusan dan pencurahan darah Yesus di kayu salib, diluar ini tidak ada pengharapan manusia. Darah telah dikucurkan duaribu tahun yang lalu, maka tidak perlu bagi Tuhan mengulang drama Paskah yang telah berlalu itu.
Manusia perlu menerima Yesus sebagai Tuhannya dengan Iman dan hidup dengan kasih ketaatan akan firman Tuhan yang sudah jelas tertera dalam Alkitab. Umat Kristen yang telah ditebus mempunyai pengharapan akan kedatangan Yesus ke dua kali sebagai hakim dan raja untuk menghakimi umat manusia. Umat Kristen perlu mempunyai pengharapan yang kuat akan kedatangan Tuhan Yesus ke dua kali sebagai Mesias itu, karena itu ia tidak perlu dibingungkan oleh segala ajaran yang ingin menyesatkan umat dari pengharapan imannya itu.
Tuhan Yesus telah menebus umatnya dengan tuntas, karena itu kita tidak perlu menambah-nambahi dengan taurat-taurat baru atau ritus-ritus baru seakan-akan itu sama mujarabnya dengan darah Kristus sendiri, apalagi kalau kita berfikiran bahwa darah Yesus belum lunas dan harus ditambahi dengan amal baik, karunia lidah, baptisan ulang atau baptisan roh, seakan-akan manusia mampu menebus dosanya dengan berperan serta.
Manusia Kristen yang telah ditebus dengan darah Yesus dan dipenuhi dengan Roh Kudus tentu akan hidup dalam kebenaran, keadilan dan kasih, dan tentu akan peka terhadap tanda-tanda zaman yang menunjukkan kapan kira-kira Tuhan Yesus akan datang kembali.
Dari tiga ukuran di atas, yaitu Alkitab sebagai firman Allah, Yesus sebagai Tuhan dan Darah Yesus yang menebus dosa kita, dapatlah kita secara minimal mencermati semua ajaran-ajaran yang mengelilingi kita agar kita tidak dibingungkan dan tersesat pada jalan yang salah. Kita harus dengan tegas menolak setiap buku ajaran yang dianggap berotoritas sama atau bahkan lebih dari Alkitab, kita harus menolak setiap tokoh yang dikultuskan selain Tuhan Yesus, dan kita harus menolak taurat-taurat baru yang belakangan ini ramai diajarkan orang.
Harus diakui bahwa di kalangan umat Kristen sendiri akhir-akhir ini pasaran kesaksian akan ajaran-ajaran yang menyesatkan makin ramai sejalan dengan makin banyaknya krisis yang melanda dunia. Ada yang mengajarkan bahwa ia dipanggil oleh Yesus, ada yang mengajarkan ia mati dua jam dan dibangkitkan Yesus, ada yang mengatakan bahwa ia diajak Yesus naik ke sorga, dan banyak pula yang mengatakan bahwa ia bertemu Tuhan Yesus, bayangannya ada disini atau disana, atau ia menampakkan diri di Somalia atau Timor.
Nubuatan-nubuatan tentang Akhir Zaman dan kedatangan Mesias bahkan makin ramai belakangan ini. Pada tahun 1992 banyak orang di seluruh dunia katanya memperoleh nubuatan bahwa Yesus akan datang sebagai Mesias pada bulan Oktober 1992, dan di tahun 1998 nubuatan yang sama katanya juga banyak didengar orang. Ternyata nubuatan-nubuatan itu tidak lebih dari sebuah kebohongan. Kita harus tetap waspada dan selalu mengukur semua ajaran-ajaran itu dengan setidaknya ketiga ukuran di atas, dengan demikian kita dapat memelihara iman sampai Tuhan memanggil kita.
Sebelum Tuhan Yesus naik ke sorga, Ia mengajarkan banyak hal tentang Akhir Zaman dan Iapun berfirman:
"Waspadalah supaya jangan ada orang yang menyesatkan kamu! Sebab banyak orang akan datang dengan memakai namaKu dan berkata: Akulah Mesias, dan mereka akan menyesatkan banyak orang ... Pada waktu itu jika orang berkata kepada kamu: Lihat, Mesias ada disini, atau Mesias ada di sana, jangan kamu percaya. Sebab Mesias-Mesias palsu dan nabi-nabi palsu akan muncul dan mereka akan mengadakan tanda-tanda yang dahsyat dan mujizat-mujizat, sehingga sekiranya mungkin, mereka menyesatkan orang-orang pilihan juga. Camkanlah, Aku sudah mengatakannya terlebih dahulu kepadamu. Jadi, apabila orang berkata kepadamu: Lihat Ia ada di gurun, janganlah kamu pergi ke situ; atau: Lihat, Ia ada di dalam bilik, janganlah kamu percaya. Sebab sama seperti kilat memancar dari sebelah timur dan melontarkan cahayanya sampai ke barat, demikian pulalah kelak kedatangan Anak Manusia." (Matius 24:4,23-27)
Amin.-
[ YBA Home Page | Renungan sebelumnya]