Saksi Bagi Kristus September_ 2010


 

 

 

  SEKTE DAN NUBUATAN

“Beginilah firman TUHAN semesta alam: "Janganlah dengarkan perkataan para nabi yang bernubuat kepada kamu! Mereka hanya memberi harapan yang sia-sia kepadamu, dan hanya mengungkapkan penglihatan rekaan hatinya sendiri, bukan apa yang datang dari mulut TUHAN;” (Yeremia 23:16).

Di kota New York baru diperingati ultah ke-9 rontoknya menara kembar WTC yang dikenal sebagai ‘nine-one-one’ (September 11). Sebelumnya, Terry Jones, pastor sekte dengan 50 pengikut di Florida menggegerkan dunia karena mengancam akan membakar Al’Quran pada tanggal peringatan itu dengan mengatas namakan Allah.

Sensasi beginian bukanlah hal aneh dalam sejarah Amerika Serikat karena sejak abad-XIX bermunculan sekte-sekte yang dipimpin tokoh-tokoh kultus karena mereka menganggap diri mereka sebagai corong Tuhan dan berani menubuatkan hal-hal yang dianggap sebagai suara Tuhan, dan acapkali dianggap sebagai ‘nabi’ oleh para pengikut yang fanatik, belakangan ini sekte demikian bermunculan kembali. Terry Jones juga menganggap dirinya sebagai ‘Ambassador of God’ (Duta Besar Allah) .

Salah satu ciri gerakan kultus/sekte abad XIX, adalah kebiasaan para ‘tokoh yang di’nabi’kan’ itu ‘menubuatkan’ hal-hal yang dianggap ‘dari Tuhan’ terutama dalam hubungan dengan ‘Akhir Zaman’ dengan ‘perang dahsyatnya diakhir zaman’ (Harmagedon).

NUBUATAN AKHIR ZAMAN

Abad-XIX ditandai dengan munculnya sekte-sekte yang menekankan nubuatan, penglihatan, wahyu yang diakui oleh para tokoh kultus sebagai dari Tuhan. Joseph Smith mendirikan aliran Mormon (1830) yang mengaku keturunan suku Israel yang terhilang, kemudian William Miller menjadi pelopor aliran Adventist dengan ramalannya mengenai ‘Kedatangan Yesus yang ke-2 kali’ pada tahun 1843.

            Dasar Perhitungan Miller adalah spekulasi angka yang tercantum dalam Daniel 8:14 mengenai ‘pemulihan tempat Kudus setelah 2300 petang dan pagi,’ dari sini disimpulkannya bahwa ‘akhir zaman akan terjadi setelah 2300 tahun.’ Dari Daniel 9:24-27 disimpulkan bahwa ’70 minggu’ (490 tahun) berakhir pada tahun 457 SM pada saat Ezra membangun kembali Bait Allah. Dengan demikian Yesus diramalkan akan datang kembali pada 2300 – 475 = tahun 1843. Karena tidak terjadi apa-apa, nubuatan itu digeser menjadi tanggal 22 Oktober 1844. Karena pada tanggal itu juga tidak terjadi apa-apa, hari itu dicemoohkan mass madia sebagai ‘Hari Kekecewaan Agung.’

Sekalipun nubuatan Akhir Zaman Miller meleset, Mrs. Ellen Gould White tokoh kultus penerusnya tetap mempertahankan tahun 1844 itu tetapi dengan pengertian baru. Mrs. White kemudian mengeluarkan nubuatan baru. Dalam suatu penglihatan pada 3 April 1847, ia mengaku melihat ke-10 Firman Allah tercantum dalam dua lempeng batu. Dalam penglihatan itu katanya firman ke-4 diterangi oleh terang yang istimewa dan ini menghasilkan pendapat baru dimana ‘Hari Sabat’ dijalankan lagi dan kemudian ditahun 1860 mendirikan ‘Seventhday Adventist.’

Charles Taze Russel  membentuk kelompok ‘Bible Students,’ ia terpengaruh nubuatan Akhir Zaman William Miller, namun ia tidak menerima tahun yang dinubuatkan yaitu 1843/4 tetapi melakukan penghitungan sendiri dan menghasilkan kesimpulan bahwa Yesus Kristus akan datang kembali dalam roh pada tahun 1874 dan setelah masa persiapan 40 tahun, Akhir Zaman terjadi pada tahun 1914 dimana Yesus akan memimpin perang Harmagedon yang berakhir Oktober 1914 dimana kerajaan Setan dan Susunan Kristen (gereja) akan dimusnahkan, dan Yesus akan menjadi Raja Kerajaan 1000 tahun dan memerintah bersama-sama 144.000 umat pilihan di surga. Dasar perhitungan yang digunakan Russel yaitu mengenai ‘Hukuman 7 kali lipat’ (Im.26:18) dan ’7 masa dalam kitab Daniel’ (4:10-17,25), dan menghasilkan angka 2520 tahun yang dihitung sejak kejatuhan Yerusalem oleh raja Babilonia Nebukadnezar pada tahun 606 SM yang jatuh pada tahun 1914, dan hanya 144.000 umat pilihan pengikutnya yang akan masuk sorga.

Angka tahun 606 SM itu dipertanyakan banyak orang, soalnya pada tahun 606 SM Nebukadnezar belum menjadi raja, ia baru diangkat menjadi raja setelah kematian Nabopolazar dalam perang Karkemish (605 SM) dan Nebukadnezar menyerbu Yerusalem tahun 597 SM dan baru sepuluh tahun kemudian (587/6 SM) menyerbu kembali dan menawan raja Zedekia ke Babil. Memang merupakan buah simalakama bagi SSY sebab kalau ia merevisi tahun itu dan menggeser kepada yang benar berarti angka 1914 harus digeser 20 tahun. Tahun 1914 tidak terjadi apa-apa dan ia meninggal di tahun 1916 dengan rasa kecewa berat karena nubuatannya tidak terbukti.

NUBUATAN YANG DIUBAH-UBAH

Joseph Franklin Rutherford pengganti Russel tetap percaya bahwa kedatangan Yesus sebagai Raja sudah dekat dan menubuatkan bahwa Yesus akan datang pada tahun 1925. Ia menulis brosur ‘Millions Now Living Will Never Die’ dan mengkotbahkannya dengan berapi-api. Ia menyebutkan bahwa pada tahun itu Abraham, Ishak, dan Yakub akan dibangkitkan dalam kesempurnaannya untuk memerintah di bumi. Untuk mengambut kedatangan ketiganya, Rutherford membangun komplex mewah bernama ‘Beth Sarim’ (rumah pangeran) di San Diego yang akan menjadi tempat pusat pemerintahan mereka. Demam akhir zaman ini sempat mendatangkan frustrasi ribuan pengikutnya yang berbondong-bondong hijrah dari Eropah ke pantai barat Amerika menantikan Akhir Zaman. Ini menjadi masalah sosial pelik bagi pemerintah Amerika Serikat pada waktu itu apalagi menghadapi massa yang frustrasi ketika Akhir Zaman tetap tidak datang, apalagi pada tahun 1930 terjadi depresi ekonomi/sosial yang besar.

Frustrasi masa juga mengakibatkan banyak pengikut disadarkan bahwa mereka mengikuti agama buatan manusia yang menanamkan fanatisme spekulatif dan kemudian meninggalkan organisasi theokratis yang otokratis itu, namun masih banyak juga yang tetap fanatik mempercayai kedatangan Yesus sebagai Raja hanya menunggu waktu saja. Rutherford meninggal dunia dalam keadaan frustrasi dan kecanduan alkohol pada tahun 1942 dan ia dimakamkan di kompleks Beth Sarim. Karena rasa malu dan untuk menutupi jejak yang tidak dapat dibanggakan, penerus dan pengikutnya menjual Beth Sarim secara diam-diam pada tahun 1948.

Dibawah kepemimpinan Rutherford, ditahun 1931 mereka menamakan diri sebagai Jehovah’s Witnesses (Saksi-Saksi Yehuwa). Fanatisme hari Kiamat/Akhir Zaman tidak kunjung reda di kalangan ini. Dibawah kepemimpinan Nathan Joseph Knorr, pengganti Rutherford, tahun Akhir Zaman digeser menjadi tahun 1975. Perhitungannya dunia dianggap diciptakan pada tahun 4026 SM, dan setelah berjalan 6000 tahun akan jatuh pada tahun 1975. Maka datanglan Kerajaan 1000 tahun, ini didasarkan penciptaan langit dan bumi dalam enam hari dilanjutkan dengan hari istirahat ke tujuh. Tahun itu juga dilewati tanpa ada tanda-tanda Yesus benar-benar datang secara fisik sebagai Raja dan dua tahun berikutnya Knorr meninggal dunia dengan menahan malu. Penerusnya kemudian meluruskan ajaran mengenai hari Kiamat / Akhir Zaman dan kembali ke tahun 1914 yang diusulkan Russel, hanya sekarang dengan pengertian bahwa sebenarnya Yesus sudah datang sebagai Raja tetapi tidak kelihatan dan hanya para petinggi kerajaan theokratis Saksi-Saksi Yehuwalah yang melihatnya.

Akhir Zaman tetap menjadi fokus utama dalam ajaran SSY karena melalui ajaran Kiamat/Akhir Zaman ini diciptakan rasa takut umat akan kengerian perang Harmagedon yang akan memusnahkan Kerajaan Setan (pemerintahan dunia) dan Susunan Kristen (gereja). Hanya 144.000 Saksi-Saksi Yehuwa yang akan masuk surga dan memerintah bersama Yesus dan sisanya dibawa kepada pengharapan hidup damai sejahtera di firdaus di bumi.

Tidak terpenuhinya nubuatan Akhir Zaman para ‘nabi’ yang selalu salah itu tidak menyadarkan mereka melainkan terus-menerus menubuatkan tahun yang baru dengan penafsiran baru, namun mereka tetap mengklaim bahwa merekalah yang memiliki kebenaran dalam menafsirkan Alkitab dan pemegang kunci kerajaan surga! Para ‘nabi’ terus-menerus mengajarkan ajaran yang mengecoh dan menyesatkan umat manusia. Dibalik itu kerajaan kafir dan kerajaan susunan kristen (gereja) masih terus berdiri sampai sekarang satu abad setelah dinubuatkan pertama kalinya akan musnah, ini menunjukkan bahwa nubuatan-nubuatan akhir zaman adalah kebohongan yang terus-menerus ditanamkan ke pikiran para pengikut melalui indoktrinasi yang sistematis.

Tuhan Yesus berfirman: "Engkau tidak perlu mengetahui masa dan waktu, yang ditetapkan Bapa sendiri menurut kuasa-Nya.” (Kis.1:7).

 Amin!

 

Salam kasih dari YABINA ministry www.yabina.org.

 


 SBK Sebelumnya