Saksi Bagi Kristus | Pra-Paskah april_ 2011

SaksibagiKristus memberi informasi kepada gereja dan umat kristen tentang gerakan kultus/sekte yang timbul di abad XIX yang dewasa ini bermunculan kembali. Aliran kultus/sekte umumnya berpusatkan ajaran tokoh yang dikultuskan, beriman Injil lain, bersifat elitis/eksklusif yang menganggap diri sendirilah yang benar dan yang lainnya salah, dan berantitesa dengan persekutuan gereja yang am. Baca artikel yang berkaitan di www.yabina.org.  (Keanggotaan milis karena mendaftarkan diri atau didaftarkan oleh orang lain).

KASIH KARUNIA KESELAMATAN PASKAH

“Karena begitu besar kasih Allah akan dunia ini, sehingga Ia telah mengaruniakan Anak-Nya yang tunggal, supaya setiap orang yang percaya kepada-Nya tidak binasa, melainkan beroleh hidup yang kekal.” (Yohanes 3:16)

 

Ayat diatas menunjukkan dengan jelas kehadiran Yesus, Anak Allah, untuk mempertegas kehadiran kasih karunia Allah secara nyata dalam dunia ini dimana keselamatan menuju hidup yang kekal dikaruniakan oleh Allah bukan hanya untuk orang Yahudi saja melainkan kepada semua orang yang percaya kepada Tuhan Yesus. Ayat ini sekaligus mengubah perseppsi agama yang secara turun temurun diikuti orang Yahudi dengan menjalankan Taurat dengan segala ritual agamani yang seakan-akan menyenangkan hati manusia yang melakukannya namun ternyata tidak menyenangkan Allah.

Jalan Keselamatan Agama

Setidaknya ada tiga aliran besar jalan keselamatan yang bisa ditemui dalam agama-agama, yaitu: (1) yang pertama yang paling umum adalah agama amal-baik, yaitu bahwa keselamatan diperoleh karena perbuatan baik manusia, apakah itu dengan mempersembahkan korban, bertarak (askese) atau menjalankan kehidupan tidak makan daging (vegetarian), atau dalam agama Yahudi seperti yang tercatat dalam Perjanjian Lama dengan menjalankan taurat seperti memelihara Sabat, Hari-hari Raya Yahudi, dan Makan makanan halal; (2) yang kedua yaitu keselamatan melalui pemikiran, apakah itu pemikiran akan gnosis (pengetahuan tertinggi) yang diyakini kelompok gnostik atau dengan kehendak bebas memilih menuju keberhasilan; dan (3) yang ketiga diperkenalkannya kabar baik kasih-karunia yang menyatakan kemahakuasaan Allah dalam menyelamatkan manusia melalui penebusan dosa dan penebusan darah Kristus yang adalah Anak Allah, pengajaran ini bisa dilihat dalam Perjanjian Baru.

Sekalipun dalam kitab Injil kasih karunia keselamatan belum banyak ditegaskan berhubung kitab Injil mewartakan misi Yesus dalam inkarnasinya di bumi, dan baru dibagian belakang kitab Injil kita melihat penebusan Yesus yang menunjukkan bahwa ‘Ialah Tuhan’ yang menuntaskan keselamatan manusia melalui pengorbanan diri-Nya, dalam Kisah Rasul-rasul dan lebih jelas dalam tulisan para rasul pengajaran ini makin jelas. Sekalipun Kitab Injil tidak banyak berbicara mengenai kasih karunia Allah selain ayat pembuka artikel ini, dalam kitab Injil banyak ditemui berita transisi ke arah itu, misalnya soal Sabat dimana Yesus berkali-kali disalahkan oleh orang Farisi, soal makanan halal dan haram yang ditiadakan oleh Yesus, maupun ritual korban yang sudah digenapi oleh pengorbanan diri-Nya dikayu salib. Tuhan Yesus dimusuhi oleh orang Farisi karena Ia dituduh ingin merombak hukum Taurat yang selama ini dengan ketat dijalankan dalam agama amal-baik Yahudi yang didasarkan pesan Perjanjian Lama. Tuhan Yesus berfirman dengan tegas kepada pengikut Taurat: “Perintah Allah kamu abaikan untuk berpegang pada adat istiadat manusia.” (Mrk.7:8)

Mengapa perbuatan/amal baik tidak menyelamatkan? Ini dikarenakan manusia semakin jahat dan dalam dirinya dosa telah membelenggunya sehingga sekalipun  sudah dicoba selama ribuan tahun dengan memberikan hukum taurat, ternyata umat Yahudi juga tidak mampu melepaskan diri dari dosa-dosa mereka, dan hukum Taurat telah merosot sekedar menjadi adat-istiadat manusia, itulah sebabnya Allah mengutus Anaknya yang Tunggal ke dalam dunia ini agar barang siapa yang percaya tidak binasa melainkan memperoleh hidup yang kekal. Manusia tidak mampu menyelamatkan dirinya sendiri karena itu Allah perlu turun (melalui Anak Allah) untuk memungkinkan keselamatan itu terjadi.

Paskah Sebagai Realisasi Kasih Karunia Allah

Paskah yang mencakup kemenangan dan kebangkitan Tuhan Yesus dari kematian merupakan kenangan akan Kasih Karunia Keselamatan yang datang dari Allah sendiri. Yohanes dalam Injilnya dengan jelas menyebutkannya (Yoh.3:16), dalam Suratnya juga rasul Yohanes mengatakan bahwa: “Anak-Nya Yesus Kristus. Dia adalah Allah yang benar dan hidup yang kekal.” (1Yoh.5:20).  Disini kembali ditekankan ‘kepada Yesus sebagai Tuhan’ adalah jalan yang telah disediakan Allah agar manusia dapat menerima pengampunan dosa melalui penebusan darah Anak Allah yang berinkarnasi menjadi manusia itu. Dengan demikian, jalan amal baik Perjanjian Lama telah digantikan oleh jalan Kasih Karunia Perjanjian Baru.

Ketika beberapa orang Yahudi dari Yudea datang ke Anthiokia mengajarkan bahwa umat kristen harus disunat dan menjalankan adat-istiadat Musa (Taurat) yang turun-temurun diikuti oleh bangsa Yahudi (Kis.15), mereka ditentang oleh rasul Paulus dan Barnabas. Dalam suratnya kepada orang Galatia, rasul Paulus menulis:

“Kamu lepas dari Kristus, jikalau kamu mengharapkan kebenaran oleh hukum Taurat; kamu hidup di luar kasih karunia. Sebab oleh Roh, dan karena iman, kita menantikan kebenaran yang kita harapkan. Sebab bagi orang-orang yang ada di dalam Kristus Yesus hal bersunat atau tidak bersunat tidak mempunyai sesuatu arti, hanya iman yang bekerja oleh kasih.” (Gal.5:4-6)

Kasus menjalankan Taurat yang eksklusif Yahudi itu kemudian mendorong diadakannya Persidangan Para Rasul di Yerusalem dimana rasul Petrus sebagai juru bicara persidangan menjelaskan kesaksiannya sebagai murid pilihan Yesus yang tentu mengerti dengan benar ajaran Tuhan Yesus tentang Injil sebagai pembaharu taurat umat Yahudi dan menegaskan bahwa kehendak Allah adalah keselamatan untuk semua bangsa bahwa: “oleh kasih karunia Tuhan Yesus Kristus kita akan beroleh keselamatan sama seperti mereka juga.” (Kis.15:11).

Kasih Karunia Allah Memungkinkan Umat Percaya Berbuah Yang Baik

Apakah kasih karunia Allah itu baru dianugerahkan setelah inkarnasi Yesus, Anak Allah ke bumi? Ternyata kasih karunia itu telah tersedia sejak sebelum permulaan zaman dan baru digenapi setelah kedatangan Tuhan Yesus kebumi:

“Dialah yang menyelamatkan kita dan memanggil kita dengan panggilan kudus, bukan berdasarkan perbuatan kita, melainkan berdasarkan maksud dan kasih karunia-Nya sendiri, yang telah dikaruniakan kepada kita dalam Kristus Yesus sebelum permulaan zaman dan yang sekarang dinyatakan oleh kedatangan Juruselamat kita Yesus Kristus, yang oleh Injil telah mematahkan kuasa maut dan mendatangkan hidup yang tidak dapat binasa.” (IITim.1:9-10)

Namun, apakah kasih karunia kesellamatan itu tidak bisa kita peroleh karena perbuatan/amal baik yang dilakukan manusia? Mengenai ini rasul Paulus menulis:

“Dia telah menyelamatkan kita, bukan karena perbuatan baik yang telah kita lakukan, tetapi karena rahmat-Nya oleh permandian kelahiran kembali dan oleh pembaharuan yang dikerjakan oleh Roh Kudus, yang sudah dilimpahkan-Nya kepada kita oleh Yesus Kristus, Juruselamat kita, supaya kita, sebagai orang yang dibenarkan oleh kasih karunia-Nya, berhak menerima hidup yang kekal, sesuai dengan pengharapan kita.” (Tit.3:5-7)

Rasul Paulus juga menegaskan bahwa kasih karunia itu tidaklah murah dan mudah diperoleh tanpa memberi umat percaya kesempatan menyatakan iman percaya mereka dalam perbuatan, namun bukan perbuatan/amal baik itu yang mendatangkan keselamatan, tapi mereka yang telah menerima kasih karunia keselamatan Allah tentu akan menunjukkan kehidupan yang lahir kembali dan pembaharuan hidup oleh Roh Kudus. Kasih karunia keselamatan yang diberikan kepada umat percaya adalah karya Allah Tritunggal, Bapa, Anak dan Roh Kudus, dan kasih karunia yang dialami umat percaya memungkinkannya dihasilkannya buah-buah hidup yang baik

“Sebab karena kasih karunia kamu diselamatkan oleh iman; itu bukan hasil usahamu, tetapi pemberian Allah, itu bukan hasil pekerjaanmu: jangan ada orang yang memegahkan diri. Karena kita ini buatan Allah, diciptakan dalam Kristus Yesus untuk melakukan pekerjaan baik, yang dipersiapkan Allah sebelumnya. Ia mau, supaya kita hidup di dalamnya.” (Ef.2:8-10)

Marilah kita benar-benar menghayati dan mau menerima sepenuhnya kasih karunia keselamatan Allah yang dianugerahkan kepada kita melalui penebusan Tuhan Yesus Kristus dan pembaharuan karena Roh Kudus dan tidak menambah-nambahi dengan perbuatan/amal baik manusia seakan-akan Paskah perlu disempurnakan oleh usaha baik manusia. ***

Salam kasih dari YABINA ministry www.yabina.org

 


 SBK Sebelumnya