Saksi Bagi Kristus September_ 2009



03 - Christian Science
 

 
 

 “Kamu telah menerima Kristus Yesus, Tuhan kita. Karena itu hendaklah hidupmu tetap di dalam Dia. Hendaklah kamu berakar di dalam Dia dan dibangun di atas Dia, hendaklah kamu bertambah teguh dalam iman yang telah diajarkan kepadamu, dan hendaklah hatimu melimpah dengan syukur. Hati-hatilah, supaya jangan ada yang menawan kamu dengan filsafatnya yang kosong dan palsu menurut ajaran turun-temurun dan roh-roh dunia, tetapi tidak menurut Kristus.” (Kolose 2:6-8)

Dalam situs resmi Christian Science, pada halaman pertama disebutkan bahwa: “Christian Scientists believe in one, infinite God who is All and all-good.” Pengakuan ini secara jelas menunjukkan bahwa berbeda dengan namanya, sebenarnya Christian Science ‘bukan Christian’ karena berbeda dengan christian yang percaya God of the Bible yang berpribadi, CS menyebutnya sebagai the ‘one, infinite God who is All and all good,’ sebuah konsep mistik (kebatinan) tentang ‘keberadaan tunggal yang tidak berpribadi yang mendasari semua,’ tetapi konsep mistiknya ingin dibedakan dengan mistik New Thought yang saat itu merebak di Boston dan dikaitkan dengan kebenaran Allah (theo-monisme). Juga ‘bukan Science’ karena berpandangan anti-science dan anti materi, hal ini terlihat akan konsep yang mereka tekankan mengenai kesehatan, bahwa ‘penyakit adalah hasil pikiran,’ padahal Science menyebut bahwa sekalipun penyakit bisa diakibatkan oleh pikiran tetapi umumnya diakibatkan oleh gangguan fisik, seperti bakteri, virus,  racun, atau kelainan.

PENDIRI

Pendiri Christian Science adalah Mary Baker-Eddy (lahir 1821 di New-Hampshire, USA). Ia pada masa mudanya menderita gejala psikosomatis yang akhirnya menyebabkan kelumpuhan, pernikahannya dengan Clover sempat menenangkan dirinya, namun hanya berlangsung satu-setengah tahun dan suaminya meninggal. Ia kemudian berkenalan dengan dokter gigi Patterson namun akhirnya bercerai. Untuk mengatasi kelumpuhan ia mencoba berhubungan dengan dunia spiritualis, dan kemudian bertemu Quimby, ahli pengobatan hipnotis yang menganut faham Mesmerisme yang dapat dikatakan sebagai pelopor New Thought. Quimby menanamkan keyakinan dalam diri Mary bahwa ‘bukan obat-obatan yang memberi kesembuhan, melainkan kepercayaan dan sikap rohani si sakit.’ Quimby bependapat dan menyimpulkan dari pengalamannya bahwa ‘penyakit itu berakar dalam pikiran si-sakit,’ karena itu cara mengobatinya adalah dengan mengubah pikiran si-sakit mengenai penyakitnya itu. Metoda ini disebut sebagai ‘mind cure.’ Mary berobat kepada Quimby dan dikatakan mengalami kesembuhan pada tahun 1862, namun setelah kematian Quimby, ia jatuh dan mengalami sakitnya seperti semula. Pada tahun 1866/7 ia bertekad menyebarkan metoda ‘mind/mental cure’ itu kepada orang lain. Pada tahun 1877 ia menikah lagi dengan muridnya bernama Eddy, dan sejak itulah ia menamakan dirinya Mary Baker-Eddy. Mary Baker Eddy meninggal dunia pada tahun 1910.

GEREJA DAN KARYANYA

Mary terpengaruh pula tulisan Hegel tentang agama metafisis, maka dari penggabungan ajaran ‘mind cure’ dan ‘theo-monisme Hegel’ berkembanglah konsep Mary bahwa ‘Allah adalah realitas satu-satunya,’ bagi Christian Science ‘Allah adalah roh dan realitas satu-satunya.’  Konsep ini kemudian dijadikan dasar gerakan Christian Science dan disebarkan melalui ceramah ke mana-mana. Pada tahun 1875, pengajarannya dibukukan dalam buku ‘Science and Health with key to the Scriptures’ yang menjadi kitab suci Christian Science yang dianggap kunci untuk mengungkapkan Alkitab Kristen yang selama ini naskah aslinya dianggapnya telah diubah dan hanya bisa dimengerti bila dijelaskan dengan bukunya itu. Pokok pikiran dalam buku itu adalah:

“Allah saja kenyataan satu-satunya. Penyakit, dosa dan maut sebenarnya tidak ada. Manusia adalah ekspresi (rupa, bentuk, ungkapan) dari Allah sendiri. Semua ilmu pengetahuan yang lazim (science) adalah omong kosong belaka. Science yang benar adalah ‘Christian Science’ yan dapat mengikis segala anggapan yang keliru tentang penyakit, dosa dan maut, yang orang kira ada tetapi sebenarnya tidak ada.”

Selain buku, Christian Science menerbitkan surat-kabar ‘The Christian Science Monitor’ (1908), terbitan lainnya adalah The Christian Science Journal, Christian Science Sentinel, dan The Herald of Christian Science. Ia kemudian mendirikan gereja dengan nama ‘Church of the Christ Scientist’ (1879) yang berpusat di Boston, USA dan menjadikan Mary Baker Eddy sebagai nabi. Setelah berkembang, gerejanya itu disebut sebagai ‘The First Church of the Christ Scientist’ dan dijuluki ‘Mother Church.’

Tidak semua pengikutnya mengikuti aliran Christian Scientist, ada murid-murid yang kemudian meneruskan ajaran ‘new thought’ Quimby diluar label Christian Science, bahkan murid yang disayanginya, Charles Filmore, melepaskan diri dari gereja Christian Scientist.

PENGAJARAN CHRISTIAN SCIENCE

            Mary Baker Eddy menulis 6 butir pokok ajaran, dimana empat yang pertama tentang Firman Allah, Allah Tritunggal, Pengampunan Dosa, dan Penebusan Kristus, keempatnya secara harfiah dikaitkan dan mirip dengan pengakuan gereja-gereja pada umumnya, namun pada tulisan-tulisan Mary, terlihat bahwa yang dimaksudkan dengan pangakuan itu esensinya beda sekali dengan pengakuan gereja pada umumnya. Pengakuan kelima menyebutkan bahwa ‘penyaliban dan kebangkitan Yesus bukan untuk menebus dosa manusia melainkan bertujuan membangkitkan kepercayaan untuk mengerti kehidupan kekal, bahkan kesemestaan jiwa, roh dan ketiadaan materi.’ Demikian juga butir 6 menyebut agar ‘Roh dalam diri Yesus agar juga berada dalam diri mereka untuk bisa melakukan belas-kasihan, bersifat adil dan murni.’ Yesus bukan dianggap sebagai Allah melainkan sebagai scientist pertama.

Christian Science menganggap Allah sebagai Bapa, Ibu, atau Ayah-Ibu, sebagai cinta-kasih ilahi, atau sebagai pikiran yang tak berhingga. Yesus sekalipun mengemban ke ilahian dalam dirinya sebagai Messias yng dijanjikan, tetapi Yesus sendiri bukanlah Allah itu, suatu ajaran gnostik/neo-platonis  yang juga mempengaruhi Saksi-Saksi Yehuwa. Dalam ajaran Christian Science, karena manusia adalah gambar Allah, sedangkan Allah adalah Roh itu, maka manusia bukan materi melainkan roh itu juga. Kematian tidak diakuinya karena manusia hanya roh dan ketika ia meninggal dunia, ia tidak dikatakan sebagai ‘mati’ melainkan ia ‘Passed Away.

Karena Allah adalah baik dan semua didalam semua, dan bersifat roh/pikiran, maka sebenarnya dosa, penyakit, dan maut tidak ada dan merupakan hasil buah pikiran yang keliru. Karena itu, kesembuhan berarti mengubah konsep kita mengenai penyakit itu, manusia sejati tidak mengalami sakit dan maut. Bagi Christian Science surga dan neraka bukanlah tempat melainkan sikap pikiran, tidak ada hukuman akhir dan keselamatan berarti setiap orang setiap saat dapat menentukan sendiri arah hidupnya apakah mendekat atau menjauh dari Allah yang adalah semua itu.

KESIMPULAN

   Christian Science tidak dapat disebut sebagai kristen karena sekalipun menggunakan istilah-istilah kristen tetapi diartikan secara mistik. Christian Science bersifat anti-materi dan merupakan reaksi ekstrim terhadap materialisme zamannya, namun bagi sebagian orang yang sepikiran dan tidak mau kegereja, faham ini menarik sekalipun tidak realistis. Karena tidak ada surga dan neraka, bagi Christian Science tidak ada jaminan keselamatan, setiap orang setiap saat bisa mendekat atau menjauhi pikiran ilahi.

Christian Science membedakan dirinya dengan aliran New Thought dari Quimby dan Para pengikut lainnya, dan mengajarkan ‘New Thought’ yang didasarkan ke’Tuhan’an Alkitab. Namun dalam kenyataannya, keduanya sekalipun berbeda mengenai penggunaan label tentang yang disebut sebagai the ‘one, infinite God who is All’ pada dasarnya esensinya mirip, yang satu menerapkan aslinya (monisme) dan Mary memberinya jubah dengan istilah agama kristen (theo-monisme).

Christian Science dalam beberapa dasawarsa terakhir mengalami kemunduran bahkan di Bandung, gereja mereka dijual dan dibeli oleh gereja kristen (GII). Tetapi, sekalipun demikian esensi pemikiran ‘new thought’nya berkembang terus dan mempengaruhi faham ‘positive thinking’ dan ‘behaviour transformation’ yang menjadi nafas ‘human potential development’ di kalangan bisnis, namun Christian Science karena tidak mau dianggap menggunakan metoda New Thought Quimby, maka ide ‘new thought’nya di kait-kaitkan dengan ke’Allah’an Alkitab untuk membedakan dengan aliran sejenisnya yang mendasarkan dirinya hanya pada pikiran (mind-over-matter) dan diri sendiri (self).

New Thought dengan labelnya yang lebih baru yaitu ‘Positive Thinking’ mengalami momentum perkembangan yang mendunia setelah mendapat dukungan ahli-ahli ilmu jiwa dalam (depth psychology) yang hidup semasa itu, seperti William James (1842 – 1910, yang menekankan alam bawah sadar yang disebutnya bersifat religious), Sigmund Freud (1856 – 1939, yang menekankan bawah sadar sebagai bejana tak berhingga), Carl Jung (1875 – 1961, yang dikenal dengan ‘Self Realization’nya dan menekankan tentang bawah sadar kolektif), dan Abraham Maslow (1908 – 1970, yang dikenal dengan ‘self actualization’ dan 7 tangga kebutuhannya). Positive Thinking kemudian populer dalam penggunaannya untuk mencapai sukses materi dalam bisnis dan hubungan sosial, dan dipopulerkan melalui pelatihan pengembangan potensi diri.

Baik dengan sadar maupun tidak, pada masakini banyak pelatih ‘pengembangan potensi diri’ dikalangan kristen juga meneruskan esensi faham Christian Science dan ilmu jiwa dalam, yang mempraktekkan ‘positive thinking’ dengan mengkait-kaitkannya dengan ‘God of the Bible’ dan ‘pikiran manusiawi’ dengan ‘iman.’ ***

 

Salam kasih dari Sekertari www.yabina.org


 


 SBK Sebelumnya