Ruang Tanya Jawab - Desember  2001 

Form untuk mengirim pertanyaan


NATAL DAN MARIA

Pada akhir tahun 2001, beberapa pertanyaan yang penting untuk didiskusikan agar diketahui pembaca adalah sebagai berikut:

(Tanggapan-1) MARIA ANAK DARA ATAU NONA? Bukankah bahasa Ibrani ALMAH (Yes.17:4, band.Kej.24:43) yang diterjemahkan dalam Alkitab sebagai PERAWAN sebenarnya berarti NONA? Bahasa Ibrani memiliki kata BETHULAH untuk arti perawan. Kalau yang dimaksudkan perawan mengapa tidak kata ini yang dipakai? Dalam LXX, Yes.7:14 diterjemahkan sebagai ‘he parthenos’ yang artinya perawan, dan pengertian inilah yang digunakan dalam Mat.1:23).

(Jawaban-1) ALMAH dalam bahasa Ibrani berarti nona atau ‘gadis’ (bhs. Inggeris: maid, maiden) yang juga bisa berarti ‘perawan’ (bhs. Inggeris: virgin). Soalnya dalam konteks budaya Ibrani kuno, gadis itu diidentikkan dengan perawan, artinya belum menikah jadi belum berhubungan seksual. Memang kata BETHULAH lebih khusus berarti perawan namun ALMAH juga digunakan untuk menyebut ‘gadis yang masih perawan.’ Jadi kata ALMAH itu mirip kata ‘gadis’ dalam bahasa Indonesia, disatu sisi bisa disebut sebagai ‘nona’ namun juga artinya ‘masih perawan dan belum menikah’, dan mirip dengan itu bisa saja kita menyebut seorang perempuan muda dengan julukan ‘ia masih gadis’ (maksudnya masih perawan dan belum menikah) sekalipun sudah ada istilah ‘perawan.’ Bahwa Alkitab menyebut langsung sebagai ‘anak dara’ didasarkan pada pengetahuan saat itu bahwa Maria memang masih dara ketika melahirkan Yesus (Mat.1:18-25;Luk.1:34;2:5)

(T-2) YESUS ANAK HERODES? Bukankah Maria putri Matthias adalah gadis pelayan Bait Allah. Raja Herodes Agung (40-4sM) mempunyai 5 isteri yang salah satunya adalah Marianne bekas cucu imam besar Hirkanus, dan salah satu karya Herodes adalah membangun kembali Bait Allah pada 19sM. Antipater, anak sulungnya sering pergi ke Bait Allah dan kemudian menikahi Maria, dan karena dituduh kudeta dijatuhi hukuman mati. Maria melarikan diri dan menikahi Yusuf sebelum melahirkan putera Antipater di Betlehem, itulah sebabnya Herodes sangat benci Yesus karena Yesus mewarisi tahta kerajaan sebagai anak putra sulungnya. Dalam Luk.2:48, Yesus berkata kepada ibunya "Tidakkah kamu tahu, bahwa Aku harus berada di dalam rumah Bapa-Ku?" Yesus menyatakan Bait Allah adalah rumah Bapa-Ku, karena yg membangun Bait Allah adalah Herodes, oleh sebab itulah Ia merasa turut memiliki Bait Suci tsb. Para pedagang maupun orang Farisi, tidak ada yg berani menghalangi tindak tanduk Yesus karena mereka mengetahui bahwa Yesus itu sebenarnya adalah putra kandung Herodes. Dan renungkanlah kenapa orang Farisi harus menunggu sekian tahun, baru mereka berani menyalibkan Tuhan Yesus? Bahkan sebelum Pilatus berani menyalibkan Tuhan Yesus pun ia mengirim Tuhan Yesus terlebih dahulu menghadap Herodes, mengingat Tuhan Yesus adalah keluarga langsung dari Herodes.

(J-2) Argumentasi di atas lebih merupakan cerita fiksi daripada cerita sejarah. Kelihatannya Maria dicampur adukkan dengan pengertian Mariamne isteri Herodes Agung. Antipater memang dihukum mati karena kudeta kepada ayahnya, namun sumber-sumber sejarah tidak pernah menyebutnya sebagai suami Maria. Cerita Maria sebagai gadis pelayan Bait Allah rasanya terlalu dipaksakan karena para gadis tidak mungkin bisa menjadi pelayan Bait Allah (memang saat itu kuil-kuil kafir sering dihuni para pelayan gadis bahkan sering dijadikan tempat pelacuran suci), lagipula Alkitab mencatat bahwa Maria tinggal di Nasaret dan berasal dari Betlehem sehingga perlu kembali ke kota itu dan tidak tinggal di Yerusalem dimana Bait Allah berada. Kalau Yesus berkata tentang Bait Allah sebagai rumah ‘Bapa’ tentu maksudnya bukan ‘Bapa Herodes’ tetapi Allah Bapa, karena Bait Allah (Beth El) sudah ada jauh sebelum dibangun kembali oleh Herodes. Bait Allah bukanlah milik Herodes dan sudah pernah diperbaiki pula atas perintah Cyrus (Koresy) dan raja lainnya.

(T-3) HOROSKOP. Bagaimana pendapat YBA mengenai horoskop/astrologi (perbintangan), soalnya bukankah peristiwa Natal pertama menunjukkan bahwa orang-orang Majus mempercayai astrologi sehingga bisa sampai ke Betlehem?

(J-3) Secara khusus memang ada hubungan antara benda-benda langit dengan kejadian tertentu di bumi seperti dalam hubungan dengan ‘bintang Betlehem’ dan tanda-tanda di langit yang menunjukkan ‘akhir zaman’, dan jelas Tuhan dapat menjadikan tanda-tanda langit sebagai tanda bagi rencanaNya (Luk.21:11). Namun bila situasi ini dianggap bahwa secara umum memang hidup manusia itu bergantung pada rasi bintang (horoskop) maka tentu tidak benar.Horoskop adalah kepercayaan bahwa hidup manusia itu ditentukan oleh rasi bintang dan perputaran benda-benda langit, jadi ada hubungan sebab-akibat antara manusia yang tinggal di bumi dan benda-benda langit. Bagi iman Kristen, Tuhan adalah pencipta langit dan bumi (Kej.1:1) termasuk bintang-bintang (Kej.1:14-17), dan agar manusia menguasai bumi dan segala isinya (Kej.1:28). Rasi-rasi bintang (horoscop dalam budaya Yunani dan shio dalam budaya Cina) adalah ciptaan manusia, maka adalah menyedihkan jikalau kemudian ciptaan itu dipercaya dapat menguasai hidup manusia.

(T-4) ROH ORANG MATI? Dalam beberapa pandangan hamba-hamba Tuhan ternyata memiliki perbedaan yang mendasar. Ada yang mengatakan bahwa ketika orang mati maka roh orang mati tsb lansung menuju surga atau menuju neraka. Namun, ada juga yang berpendapat bahwa orang yang mati tidak akan ke surga bertemu Tuhan atau ke neraka, tetapi menunggu saat kebangkitan orang-orang mati untuk di hakimi menurut perbuatannya. Hal ini dikuatkan oleh beberapa Firman di kitab Wahyu dan surat Tesalonika. 1Th.4:16 Sebab pada waktu tanda diberi, yaitu pada waktu penghulu malaikat berseru dan sangkakala Allah berbunyi, maka Tuhan sendiri akan turun dari sorga dan mereka yang mati dalam Kristus akan lebih dahulu bangkit (ini menceritakan mereka yang mati dalam Tuhan!).

(J-4) Perjanjian Lama menimbulkan kesan bahwa mereka yang mati menunggu di suatu tempat yang disebut sheol (bhs. Ibrani) atau Hades (bhs.Yunani) yang merupakan tempat perhentian arwah mereka yang sudah mati, namun dalam Perjanjian Baru ada kesan bahwa sheol/hades itu mulai dipisahkan menjadi tempat yang panas (flox) dan firdaus (paradeiso) yang sejuk (Luk.16:19-31;23:43). Arwah itu masih memiliki kesadaran namun tidak berdaya, dan baru pada hari kebangkitan kelak mereka yang hidup dalam iman dan kebenaran akan memperoleh tubuh kebangkitan untuk hidup yang kekal dan yang lainnya dicampakkan ke dalam neraka (gehena) yang kekal. Saksi-Saksi yehuwa tidak mempercayai adanya neraka sebagai hukuman kekal. Gehena oleh SSY dianggap sebagai istilah untuk ‘pemusnahan’ menjadi tiada (anihilation).

(T-5) INNER HEALING. Bagaimana tentang perkembangan inner healing? Scara khusus saya mau tahu

faktor-faktor apa saja yang menyebabkan inner healing ini dapat berkembang sampai saat ini. Saya mau tahu

tentang faktor pendukung dari aliran ini yang menyebabkan mereka berkembang dan faktor dari luar

atau situasi dan keadaan lingkungan yang yang secara langsung maupun tidak mendukung perkembangan inner healing.

(J-5) Inner Healing berkembang karena menekankan kesembuhan dari trauma batin yang dialami pada masa lalu, sedangkan masa kini banyak sekali trauma masa lalu yang cukup tragis yang sukar dilupakan. Yang menjadi masalah adalah ‘cara’ bagaimana kita menyembuhkan trauma tragis tersebut. Belum lama ini YBA dikunjungi seorang konselor yang bekerja melayani orang-orang yang menerita trauma batin karena perang saudara di Ambon dan mengakui bahwa ada dua pendekatan atas masalah ini yang dilakukan para konselor di Ambon, yaitu (1) yang menggunakan terapi darah Kristus yang menyembuhkan, dan (2) yang menggunakan visualisasi (imajinasi aktif) dengan menghadirkan bayangan Yesus dalam peristiwa traumatis tersebut. Yang pertama adalah cara Alkitab dan yang kedua adalah cara ‘gerakan zaman baru’ (New Aghe) yang dilandasi faham Zen Buddhisme melalui psikologi dalam Carl Jung yang memang mendalami masalah okultisme dan zen Buddhisme. Memang bentuk (2) lebih populer karena disini si penderita diperhadapkan dengan cara-cara yang bisa dilakukan sendiri melalui visualisasi aktifnya (juga bisa dilakukan oleh semua penganut agama lain dengan membayangkan tokoh-tokoh mereka sendiri), sedangkan yang (1) menyerahkan diri dalam iman kepada penebusan Yesus Kristus. Yang membdekan ‘Gerakan Zaman Baru’ dengan ‘Kekristenan’ adalah bahwa GZB mengajarkan keselamatan melalui kekuatan diri sendiri (termasuk visualisasi, berfikir positif, kata-kata mantra) sedangkan kekristenan mengajrkan bahwa keselamatan hanya melalui penebusan darah Yesus.

(T-6) AKHIR ZAMAN. Beberapa media sudah mulai membuat prediksi tentang prospek maupun ramalan atas kejadian yang mungkin terjadi di tahun 2002 SEPERTI majalah "Misteri" edisi 20 Nov-4 Des 2001 ada artikel tentang "Nabi Isa yang terangkat ke langit", BAGAIMANA tanggapan YBA? Apa saja tanda-tanda akhir zaman, dan apa yang menandai dimulainya kiamat tersebut, benarkah bakal ada antikris, dan bagaimana armageddon terjadi?

(J-6) Akhir Zaman memang sepanjang sejarah menjadi obsesi manusia dan khususnya dalam kekristenan ada perhitungan-perhitungan yang mengarah pada tahun 1988, 1992, 1994, 1998 (28 Oktober), 2000, 2001 (18 September) dan 2003 (10 Nopember) yang semuanya emrupakan rekaan palsu. Semua perhitungan itu didasarkan anggapan keliru mengenai ayat-ayat dan angka-angka dalam Alkitab yang ditafsirkan secara harfiah di luar konteksnya. Bila kita mempelajari Alkitab dengan benar-benar maka kita akan mengetahui bahwa mengenai ‘Saat dan ketikanya tidak seorangpun yang tahu’ (Kis.1:7), karena saat itu akan ‘datang seperti pencuri’ (2Ptr.3:10a), karena itu yang penting adalah agar kita ‘siap sedia’ (Mat.24:44). Tanda-tanda akhir zaman bisa dibaca dalam kitab Mat.24-25. Soal Antikris dan Armagedon bisa juga dibaca di kitab Wahyu. Bila kita ingin membaca mengenai Kenaikan Yesus ke surga tentu tidak bisa dengan membaca dari buku-buku non Kristen termasuk gambaran Al-Quran akan Yesus (yang nota bene tidak mempercayai Yesus sebagai Tuhan dan Kristus), seharusnya sumber Kristen yang dilandaskan pada Alkitablah yang harus dibaca, apalagi kalau sumber itu berbicara secara asal-asalan dengan misalnya menganalogikan Paman ‘SAM’ berasal dari kata ‘Samaria’ yang artinya ‘Setan’ seperti yang diuraikan dalam tabloid sensasi di atas.

(T-7) BUNGA BANK. Saya bekerja di salah satu bank di Jakarta. Beberapa waktu yang lalu saya terlibat diskusi dengan seorang rekan kerja tentang "Bank Syariah". Rekan saya ini seorang muslim. Karena dia tahu saya seorang kristen dia bertanya kepada saya : Bagaimana pandangan agama Kristen tentang bunga/riba atau membungakan uang?.

(J-7) Sebenarnya apapun namanya, suatu penambahan nilai dalam persentasi tertentu dari suatu modal (kapital) bersifat keuntungan dan dalam hubungan dengan pinjam-meminjam disebut sebagai ‘bunga’. Memang kata ‘riba’ sudah jelek yaitu penerapan bunga dalam jumlah yang tinggi dan cenderung merugikan peminjam, namun bunga adalah suatu yang wajar dalam sistem perbankan. Apalagi Yesus sendiri menganjurkan agar menyimpan uang di bank bila kita tidak dapat berusaha karena uang itu dapat digunakan oleh orang lain untuk berusaha (Mat.25:27). Jadi prinsipnya Alkitab menghalalkan adanya bunga, namun umat Kristen yang hidup dalam kasih tentu harus membedakan sehingga bunga bank itu tidak menjadi riba yang menjerat namun menjadi suatu yang produktif untuk merangsang pertumbuhan ekonomi, dan bila yang meminjam adalah orang miskin dan sangat membutuhkan, tentu tidak perlu diberi bunga atau batas waktu pengembalian, bahkan Tuhan Yesus mengajarkan agar kita memberi kepada orang yang berkekurangan. Sebenarnya apa yang dilakukan oleh bank syariah dengan pembagian keuntungannya juga ebrsifat ‘bunga’ juga, hanya pembagian keuntungan tidak mengiktui persentasi tertentu, sedangkan bunga mengikuti persentasi tertentu.

(T-8) KESELAMATAN BISA HILANG. Apakah keselamatan seseorang bisa hilang? misalnya orang yang sudah percaya Yesus, dibaptis, dan kemudian menyangkal Yesus ketika ada penganiayan lalu mengaku Islam, akhirnya dibunuh. Apakah orang tersebut tetap selamat?

(J-8) Bila kita meletakkan keselamatan sebagai hak prerogatif Tuhan, maka kita tidak perlu mempersoalkan apakah keselamatan itu bisa atau tidak bisa hilang. Yang penting, Tuhan telah berfirman bahwa dalam hidup ini kita harus beriman, menerima Yesus Kristus sebagai Tuhan dan Juruselamat, dan melakukan kehendak Bapa, agar tidak sampai terjadi pada akhir zaman dimana disebutkan bahwa "Bukan setiap orang yang berseru kepadaKu: Tuhan, Tuhan! Akan masuk ke dalam Kerajaan Sorga, melainkan dia yang melakukan kehendak BapaKu yang di sorga." (Mat.7:21).

(T-9) DOA KELILING. Saya pernah ikut suatu kegiatan di GBI Bethani namanya Doa Keliling. Acaranya, beberapa orang berkeliling di suatu kawasan (Contohnya, kawasan sekeliling rumah teman saya) sembari berdoa atau menyanyi selama tujuh hari. Dan pada hari yang ketujuh, doa keliling dilakukan sebanyak tujuh kali pada hari itu. Kegiatan ini meniru aktivitas yang dilakukan bangsa Israel saat mengelilingi tembok yerikho sampai akhirnya tembok itu runtuh. Yang saya mau tanyakan, apa pendapat Bapak mengenai kegiatan ini?

(J-9) Ayat-ayat Alkitab harus dibaca dalam konteksnya dan tidak bisa begitu saja ditafsirkan dan ditrapkan secara harfiah. Dalam konteks penghancuran kota Jericho, kejadian itu tidak pernah diulang dalam Alkitab baik Perjanjian Lama maupun Perjanjian Baru, jadi merupakan suatu peristiwa/mujizat khusus, karena itu adalah salah besar kalau cara itu dicontoh seakan-akan bisa dilakukan disebarang tempat dan disebarang waktu dengan hasil yang pasti sama. Dalam pelayanan di Denpasar baru-baru ini ada sekelompok Kristen yang berdoa dengan cara itu dengan mengelilingi sebuah kuil Hindu sambil menciprati tanah sekeliling kuil itu dengan minyak urapan. Hasilnya, bukan kuil itu yang bertobat namun umat Kristen di seluruh Denpasar terkena getahnya dan dituduh sebagai usaha kristenisasi karena kegiatan tadi tercium oleh orang Hindu. Kita perlu berhati-hati dengan ajaran-ajaran seakan-akan iblis itu berkuasa atas suatu peta geografis tertentu dan peta gereja secara geografis adalah milik Tuhan, soalnya saat ini iblis bekerja termasuk dalam lingkungan gereja dan umat Kristen. Ingat bahwa ketika Petrus berbicara dengan Yesus, sekali waktu ia disebut berbicara karena ‘Allah’ namun kemudian ia dihardik Tuhan karena pernyataannya yang dari ‘Iblis’ (Mat.16:17,23). Kita perlu berhati-hati membaca buku tentang ‘pemetaan rohani’ seperti yang diajarkan kalangan tertentu.

Kiranya tanggapan/pertanyaan dan jawab kali ini memberi kejelasan akan beberapa masalah yang dipertanyakan.

Salam kasih dari Herlianto/YBA


Form untuk mengirim pertanyaan