Ruang Tanya Jawab - Juli  2001 

Form untuk mengirim pertanyaan


Yahudi, Kristen, Islam

Pada bulan Juli 2001 ini, beberapa pertanyaan masuk ke redaksi sehubungan dengan bahan-bahan yang ada dalam pelayanan Yayasan Bina Awam/YABINA, dan berikut diberikan pembahasannya sebagai Jawab atas pertanyaan-pertanyaan yang diajukan.

( Tanya-1) ALLAH ISLAM. Sehubungan dengan artikel soal "Allah Islam = Allah Kristen" saya berpendapat bahwa Allah Islam tidak sama dengan Allah Tritunggal orang Kristen. Allah yang sama tidak mungkin memberi dua kitab yang sangat jauh berbeda terutama dari segi dokrin-doktrinnya. Karena itu mana mungkin Allah yang sama memberi diskripsi tentang Dia yang berbeda? Bukankah Allah suatu kitab ditentukan oleh deskripsi dari kitab itu sendiri tentang Allahnya?

(Jawab-1) Memang bisa sama bisa tidak, yang dimaksudkan dengan judul "Allah Islam = Allah Kristen" adalah soal oknumnya yaitu bahwa sebutan Allah (El) itu ditujukan kepada Tuhan yang sama yaitu Allah (El) Monotheisme Abraham. Memang tidak mungkin Allah yang sama memberikan dua kitab yang berbeda dan soal ini tidak disebutkan dalam artikel tersebut. Bagi agama Yahudi yang percaya bahwa Allah (El) itu memberikan Taurat (PL) namun mereka tidak percaya bahwa Allah (El) yang sama juga memberi kitab Perjanjian Baru (PB). Demikian juga bagi umat Kristen, Allah (El) yang sama memberi kitab baik PL maupun PB namun tidak mempercayai bahwa Allah (El) yang sama memberi juga Al-Quran. Akibatnya ajaran/aqidah ketiganya berbeda.

Mengenai oknum Allah (El) kita mengetahui berdasarkan kitab PL dan bagi umat Kristen, sebelum ada kitab PB, mereka sudah mengenal Allah (El) itu, dan baru melalui Yesus Kristus dan PB kita mengenal pengajaran tentang Allah (El) yang lebih genap, namun PB tidak diakui oleh agama Yahudi.

Mengenai agama Islam, harus disadari bahwa oknum Allah sebagai sesembahan bangsa Arab sudah ada jauh sebelum ada kitab Al-Quran dan juga disebut sebagai Allahnya orang Arab yang beragama Yahudi maupun Kristen disamping orang Arab yang tetap memegang agama Hunafa (Hanif) yang masih memurnikan ajaran Allah Ibrahim yang kemudian dipulihkan dalam Islam, sebab setidaknya pengertian mengenai Allah memang menunjuk pada El sesembahan ketiga nenek moyang bangsa Arab yaitu Sem, Yoktan dan Ismael. Bahkan Allah yang dipercayai dalam ritus Idhul Adha adalah Allah (El) Ibrahim (Abraham) Alkitab PL. Dengan hadirnya kitab Al-Quran yang dianggap diwahyukan Allah namun ditolak dalam agama Yahuidi + Kristen, ada pengajaran/aqidah mengenai Allah itu yang kemudian berbeda jauh dengan Allah Kristen. 

( T-2) ALLAH UNIVERSALISME? Kalau begitu apakah itu juga berarti bahwa 'Allah'nya agama-agama lain sama dengan Allahnya Kristen?

(J-2) Tentu tidak. Allah agama-agama samawi (monotheisme semitik) yaitu Yahudi, Kristen dan Islam menuju oknum yang sama yaitu Allah (El) Abraham, tetapi ini tidak berarti bahwa agama-agama lain memiliki Tuhan yang sama. Setidaknya ada 3 macam ketuhanan yang lain selain Theisme, yaitu Monisme (Hinduisme & Taoisme), Non-Theisme (Buddhisme) dan Demonisme (Satanisme/Okultisme). Ke-3 lainnya ini jelas memiliki Tuhan atau sesembahan yang berbeda dengan Allah (El) Abraham atau Semitik yang berpribadi dan dipercaya sebagai pencipta. Namun sekalipun diterima fakta bahwa Allah (sebagai oknum) dituju oleh ke-3 agama Yahudi, Kristen & Islam, ketiganya menerima kitab-kitab yang berbeda sehingga menghasilkan ajaran/aqidah yang berbeda pula.

( T-3) AGAMA YAHUDI. Saya tinggal di Amerika dan banyak teman-teman suami saya dari kalangan Jewish, dan suami saya juga Jewish. saya sering berdebat juga dengan mereka, tapi karena mereka banyak plus dibarengi dengan guyon, jadinya saya sering kehilangan kata-kata. Saya tertarik untuk belajar lebih banyak mengenai agama Yahudi ini, dapatkah YBA memberikan garis besar perbedaan yang mendasar antara Kristen dan Jewish?

(J-3) Secara kitab, agama Yahudi hanya mempercayai Alkitab PL dan agama Kristen mempercayai Alkitab PL+PB, namun dalam agama Yahudi juga dipercayai tradisi seperti Talmud (hukum tradisi lisan) dsb.nya, sedangkan dalam agama Kristen ada juga tradisi (Roma Katolik) atau 'Pengakuan Percaya' (Protestan). Dalam hubungan dengan ketuhanan, agama Yahudi hanya mempercayai monotheisme Abraham, namun dalam agama Kristen dipercayai penyataan Allah dalam Yesus Kristus atau penyataan dalam 3 oknum Bapa, Anak dan Roh Kudus (Bukan Allah Bapa, Allah Anak dan Allah Roh Kudus, tetapi Allah Bapa, Anak dan Roh Kudus), konsekwensinya, agama Yahudi tidak menerima Yesus sebagai Messias (Kristus) dan keselamatan masih dilakukan melalui pelaksanaan Taurat, sedangkan agama Kristen sudah menerima penebusan Yesus di kayu salib yang telah mati bagi dosa-dosa kita dan bangkit dari antara orang mati. (Bacalah kitab Ibrani).

( T-4) PENTAKOSTA. Dalam Kis 2 tertulis dalam bahasa aslinya Glosolalia dan dalam 1 Kor 14 tertulis dengan kata yang sama, lalu ada ajakan untuk mengusahakan untuk mendapatkan karunia2 tsb. Ini membingungkan karena pada ayat sebelumnya karunia ini diberikan kepada kita menurut kepentingan bersama dan sesuai dengan kehendak Roh yang memberikannya. Apakah karunia tersebut menjadi tidak penting lagi?

(J-4) Ayat-ayat Alkitab tidak dapat ditafsirkan secara tersendiri namun harus ditafsirkan dalam konteksnya (kaitan dengan sebelum dan sesudahnya dan kitab lainnya). Glosolalia berasal dari kata yunani 'glossa' yang artinya lidah, jadi baik nubuatan, berbahasa roh (yang tidak dimengerti), maupun 'berbicara dalam berbagai-bagai bahasa' (yang dimengerti) merupakan mujizat atau karunia yang berkenaan dengan lidah. Kalau Rasul Paulus berbicara mengenai "Aku suka, supaya kamu semua berkata-kata dengan bahasa roh" (1Kor.14:5) harus dibaca secara lengkap dengan sambungannya yaitu "tetapi lebih dari pada itu, supaya kamu bernubuat. Sebab orang yang bernubuat lebih berharga daripada orang yang berkata-kata dengan bahasa roh." Inipun harus dilihat dengan konteksnya yang lain "jika aku datang kepadamu dan berkata-kata dengan bahasa roh, apakah gunanya itu bagimu, jika aku tidak menyampaikan kepadamu penyataan Allah atau pengetahuan atau nubuat atau pengajaran?" (ay.6) bahkan disebut sebagai '"sia-sia" (ay.9). Rasul Paulus mengatakan bahwa karunia lidah/berbahasa roh itu berguna bagi diri sendiri namun dalam persekutuan jemaat yang diperlukan adalah pengajaran yang dapat dimengerti orang lain. Dengan kata lain, dengan telah lengkapnya firman Allah yang telah diwahyukan menjadi tulisan, maka karunia lidah/bahasa roh menjadi kurang penting.

( T-5) AKHIR ZAMAN. Saya membaca di suatu tabloid tentang seorang pendeta yang meramalkan terjadinya kiamat pada 10 September 2003. Pendeta yang sama juga menulis buku dengan judul "Suara Allah di Akhir Zaman".  Mohon komentar, penjelasan dan bahasan Bapak mengenai hal ini dan juga isi buku tersebut.

(J-5) Pendeta yang bersangkutan bernama Mangapin Sibuea, dan nubuatan yang dipercayai sebagai datang langsung dari Allah menyebutkan bahwa tanggal hari kiamat adalah 10 Nopember 2003 (bukan September). Cover buku itu di bagian bawah menyebutkan "Sebuah Wahyu dan Penglihatan Disertai Suara Allah", dan selain pengakuan menerima wahyu Allah secara langsung, pendeta bersangkutan mengaku diangkat sebagai 'Rasul Paulus II'. Seperti yang lain, sudah terlalu banyak nubuatan/pengakuan semacam ini yang dikaitkan dengan Akhir Zaman dan seperti biasa akan berlalu tanpa bukti, karena itu sebaiknya kita tidak diombang-ambingkan oleh nubuatan/kesaksian semacam itu yang lebih mendatangkan kebingungan dan fanatisme di kalangan umat yang mempercayainya daripada melakukan kehendak Allah dalam kebenaran dan kasih.

( T-6) KEBATINAN. Ada orang yang berpendapat bahwa di dalam diri setiap orang, terdapat “kesadaran relegius” atau dalam buku Spiritual Quotient bahwa di dalam diri manusia ada yang disebut “inner peace”. Jikalau KR atau IP di dalam manusia itu terhubung dengan Sang Pencipta (entah apa sebutannya), berarti orang tersebut telah mencapai surga atau kedamaian. Dan ada pepatah Jawa mengatakan “manunggaling kawula lan Gusti”, apakah itu yang dimaksud dengan terhubungnya KR atau IP kepada Sang Pencipta? Apa bedanya antara Sang Pencipta yang dipahami oleh masyarakat umum dan ALLAH. Sebab orang Jawa mengatakan “sedaya agami punika sami kemawon”. Mohon penjelasannya.

(J-6) Konsep di atas adalah konsep kebatinan seperti ungkapan 'Atman menjadi Brahman' (Yoga) atau agama-agama mistik lainnya. Perbedaan antara mistik dan kepercayaan akan Allah (Theisme) adalah bahwa dalam mistik dilakukan meditasi untuk penyatuan diri (aku/roh) manusia (mikro kosmos) dengan sumbernya yaitu aku/roh semesta (makro kosmos), sedangkan dalam agama Kristen khususnya, tidak ada penyatuan itu melainkan agar kita melakukan kehendak Bapa, karena itu umat Kristen tidak melakukan meditasi (penyatuan diri) melainkan doa, yaitu dialog antara ciptaan dan penciptranya.

( T-7) PERJAMUAN KUDUS. Perjamuan Kudus adalah moment dimana kita memperingati akan kematian Yesus untuk menyelamatkan umatnya, tapi akhir-akhir ini ada aliran gereja yang telah menyalah artikan peringatan ini dengan menjadikannya sebagai saat untuk mengadakan mujizat berupa penyembuhan.Menurut saudara apakah peristiwa itu layak untuk dijadikan sebagai ajang untuk penyembuhan atau sesuatu yang sifatnya mirip dengan hal ini seperti berbahasa roh dll ?  

(J-7) Dalam Alkitab disebutkan bahwa Perjamuan Kudus adalah suatu persekutuan makan bersama untuk mengenang kebangkitan Yesus, dan dalam Alkitab tidak ada petunjuk bahwa pada saat yang sama ada praktek kesembuhan ilahi, sebab justru kenangan Perjamuan Kudus itu ditujukan untuk mengenang dan menerima penebusan Tuhan bagi seluruh eksistensi manusia yang berdosa untuk bisa dibenarkan dan didamaikan dengan Tuhan. Memang belakangan ini banyak pelayanan Kristen yang berbau perndukunan dan berorientasi pada kesembuhan ilahi dan praktek ibadat magis, seperti misalnya dipercayai bahwa roti perjamuan akan menjadi tubuh Kristus (trans-substansi) dan bahwa dengan makan roti perjamuan batin kita akan disembuhkan (inner healing) dsb.nya. Kita harus mengembalikan peristiwa Perjamuan Kudus pada makna sebenarnya sesuai Alkitab (1Kor.11:23-26)

( T-8) PERSOALAN YUDAS. Menurut Mat.27:3-7: Yudas melemparkan uang perak (bayarannya sebagai informan penangkapan Yesus) ke dalam bait suci, pergi dan mati gantung diri! setelah itu para imam mengambil uang perak tersebut dan membeli sebuah tanah yang akhirnya di sebut "tanah darah!", namun menurut Kisah para rasul 1:18: Yudaslah yang membeli tanah dengan uang perak hasil kejahatannya! (sementara di Mat 27, para imamlah yang membeli tanah tsb!) lalu Yudas mati dengan jatuh tertelungkup dan perutnya terbelah sehingga semua isi perutnya tertumpah keluar, (sementara di Mat 27, Yudas mati gantung diri!) dan itu diketahui oleh semua penduduk Yerusalem! Mana yang benar? Yudas mati gantung diri atau karena jatuh
tertelungkup sehingga isi perutnya terburai semua? Dan siapa yang membeli tanah darah? para imam atau Yudas?

(J-8) Soal kematian Yudas memang ada dua versi seperti dalam ayat-ayat di atas, dan bagaimana sebenarnya memang tidak dijelaskan lebih lanjut. Agustinus memberikan penafsiran seperti diatas bahwa memang Yudas menggantung diri dan kemudian jatuh dan perutnya pecah. Soal siapa yang membeli tanah darah ada berbagai penafsiran. Menurut Mat.27:3-10, Yudas membuang uang itu ke dalam Bait Suci dan kemudian para imam menggunakannya untuk membeli tanah. Dalam Kis.1:18 disebutkan seakan-akan Yudaslah yang membeli tanah itu sehingga disebut sebagai tanah darah, namun bisa diartikan pula bahwa rasul Petrus menyebut soal itu (dengan istilah Yunani 'chorion') secara ironis bahwa Yudas telah menyiapkan pekuburannya sendiri. Dalam Matius disebut sebagai 'Tanah Tukang Periuk' sedangkan dalam Kisah disebut 'Tanah Darah.'

Kiranya beberapa topik diskusi/tanya-jawab ini memperjelas hal-hal yang dipertanyakan.

Salam kasih dari Herlianto/YBA.



Catatan
:
Menyambut banyaknya sambutan akan forum diskusi/tanya-jawab YBA tentang masalah teologia maupun umum, sejak Januari 1999 terbuka forum diskusi yang dapat diikuti oleh setiap netter. Dari sekian banyak pertanyaan/tanggapan yang masuk, setiap bulan akan dipilih beberapa pertanyaan/tanggapan yang dianggap penting untuk dirilis secara berselang-seling dengan renungan bulan yang sama. Identitas para netter akan ditulis dengan singkatan tiga huruf disusul dengan kota dimana ia berdomisili. Setiap topik diskusi dapat ditanggapi lagi bila belum terasa cukup. Pertanyaan/tanggapan dikirimkan ke alamat YBA


Form untuk mengirim pertanyaan