Ruang Tanya Jawab - September  2001 

Form untuk mengirim pertanyaan


SAKSI YEHUWA

Seri artikel soal SAKSI YEHUWA (SY) sebagai penjelasan lanjutan artikel berjudul DISTORSI ALKITAB? mendapat beberapa tanggapan. Tanggapan tersebut dengan jawabannya diramu menjadi satu dalam bentuk dialog berikut: (Yang belum membaca posting sebelumnya, silahkan membaca Artikel: 022 - Saksi Yehuwa 1 dan 023 - Saksi Yehuwa 2.

(Tanggapan-1) SK PENCABUTAN LARANGAN. Tentu ada alasan mengapa SK tsb dicabut, tidak lain karena kecurigaan2 yang semula dan pandangan2 negatif terbukti salah. SY adalah umat yg  taat hukum dan warganegara teladan.

(Jawaban-1) Alasan sebenarnya adalah bahwa pemerintahan presiden Abdurachman Wahid kala itu menonjolkan demokrasi dan membela kebebasan berbicara maka pers dan juga SY diperkenankan beroperasi kembali. Penyiaran ke rumah-rumah penduduk masih menjadi persoalan bukan saja bagi umat Kristen tetapi juga bagi umat Islam. Soal SY yang taat hukum dan warganegara teladan bila benar tentu perlu disambut gembira, namun tidak perlu ditonjolkan, karena sekalipun banyak orang-orang SY yang demikian ramah dalam bergaul, banyak juga yang tidak. Perceraian dan terpisahnya anggota keluarga banyak terjadi dalam lingkungan SY karena otoritas organisasi theokratis yang sangat ketat yang tidak memberi toleransi sedikitpun akan perbedaan faham, anggota yang berbeda faham akan di 'disfellowship'kan, akibatnya banyak SY hidup tertekan dan mengidap sindrom ketertolakan dalam hidup mereka. Dalam perjumpaan selama 20 tahun lebih dengan SY, memang dialami banyak yang ramah dan menjadi teman diskusi yang baik, namun dalam tulisan-tulisan SY (termasuk di milis) kita banyak juga membaca ungkapan kata-kata yang sarkastis yang ditujukan kepada 'susunan Kristen', karena itu dapat dimaklumi mengapa umumnya orang Kristen menghindari dialog dengan SY.

(T-2) NAMA SY SEJAK HABIL? Charles Taze Russel bukanlah pendiri SY. Russel adalah orang pertama di abad 19 yg berusaha kembali kepada ajaran Alkitab semula. Adalah salah kalau kita menganggap Russel adalah pendiri SY, baru belakangan setelah riset Alkitab makin mendalam, umat SY secara perlahan-lahan kembali kepada kemurnian Alkitab termasuk nama Saksi Yehuwa itu sendiri. SY telah ada sejak jaman Habel, ia disebut sebagai SY yg pertama dalam Ibr.11:4, dan Alkitab dengan jelas menyebut nama 'Saksi-Saksi Yehuwa.'

(J-2) Buku-buku sejarah menyebutkan bahwa CT Russellah yang mendirikan aliran baru ini yang kemudian diberi nama 'Saksi-Saksi Yehuwa' (1931), dan karya Russel 'Studies in Scriptures' yang 6 jilid ditulis olehnya (yang ke-7 dirampungkan penerusnya) itulah yang dijadikan dasar pengajaran SY. Ibr.11:4 berbicara mengenai 'Saksi-Saksi Iman' yaitu iman kepada 'Yesus yang tersalib ganti kita' (jadi bukan tiang siksaan menurut SY, Ibr.12). Dalam kitab Kej.4 dan Ibr.11 tidak disebutkan bahwa 'Habel adalah Saksi Yehuwa Pertama' lagipula kala itu Tuhan tidak disebut 'Yehuwa' melainkan 'El' atau 'El Shadday'. Dalam Kel.6:1-2 disebutkan, bahwa: "Selanjutnya berfirmanlah Allah kepada Musa: "Akulah TUHAN. Aku telah menampakkan diri kepada Abraham, Ishak dan Yakub sebagai Allah Yang Mahakuasa, tetapi dengan namaKu TUHAN Aku belum menyatakan diri." (Dalam Alkitab LAI-TB, YHWH diterjemahkan TUHAN). Baru dalam masa pasca Musa, nama-nama El dalam kitab-kitab sebelumnya diganti oleh para penyalin, namun di bagian lain Alkitabpun, nama 'El' masih sering dipertukarkan dengan YHWH. (Bila diakui bahwa nama SY jelas tercantum dalam Alkitab tentu menimbulkan pertanyaan mengapa orang Yahudi sendiri sebagai penerima firman Yes.43:9-10 dan umat Kristen tidak pernah menggunakannya, dan Siswa-Siswa Alkitab baru menggunakannya setelah 50 tahun beroperasi (1931)?

(T-3) SY = KRISTEN ATAU BUKAN? Dalam artikel 'Distorsi Sejarah?' disebutkan bahwa "SY bukan Kristen", ini tidak benar. Sebelum Yesus turun ke bumi, SY belum bisa disebut atau menyandang nama Kristen, namun setelah Yesus turun ke bumi sebagai SY dan memberikan teladan sempurna (Wahyu 1:5 dan 3:14) untuk ditiru, maka SY dapat menyandang nama Kristen. Sebenarnya kalau bisa ada kelompok tersendiri lagi bagi Saksi Yehuwa dalam departemen agama, tapi karena yg ada dan paling mendekati adalah kelompok Kristen (Protestan), mungkin itulah yg diusahakan.

(J-3) Sebenarnya dalam literatur SY tidak lagi digunakan nama 'Kristen' sekalipun semula mereka membedakan antara 'kristen individual' dan 'susunan kristen', namun karena nama Kristen dianggap sudah rusak dalam pikiran masyarakat (dalam literatur SY sering disebut 'babilon besar' atau 'babilon modern') maka diakui adanya kebutuhan akan Nama Khusus, baru pada tahun 1931, nama itu digunakan. (lihat buku 'Saksi-Saksi Yehuwa, Pemberita Kerajaan Allah', 1993, hlm.149-158). Kelihatannya penggunaan kembali label 'Kristen' sekarang ini merupakan strategi SY agar diterima kalangan Kristen, dan agar mendapat pengakuan pemerintah, itulah sebabnya diusahakan bernaung dibawah payung kelompok Kristen. Jadi sekalipun menggunakan nama yang sama, artinya jauh berbeda, bahkan SY umumnya menolak masuk gereja Kristen dan berdoa dalam nama Tuhan Yesus Kristus. Sikap antitesa lebih-lebih ditujukan pada para ulama Kristen yang diumpamakan sebagai 'orang kaya' yang terpisah tempatnya daripada SY yang diumpamakan sebagai 'Lazarus' (Luk.16:19-31, lihat 'Karena Allah Itu Benar Adanya', 1960, hlm.101).

Bagi SY, mereka menyebut Kristen karena Yesus telah datang kembali pada tahun 1914 (dalam keadaan roh) namun semua aliran Kristen masih menunggu kedatangan Yesus secara jasmani hingga saat ini.

Sebenarnya lebih terhormat bagi SY kalau secara jelas menggunakan namanya sendiri daripada melakukan standar ganda dengan menyebut diri dengan nama 'kristen' namun dengan pengertian SY. (lihat majalah BAHANA (Agustus 2000) dengan cover story berjudul 'SAKSI YEHUWA Bukan Kristen!' dan bacalah kesaksian mantan penatua dan gembala sidang SY yang menjadi SY selama 28 tahun yang sekarang menjadi Kristen )

(T-4) SY = YESUS ADALAH TUHAN? SY percaya bahwa 'Yesus adalah Tuhan dan Kristus, yang mati, bangkit, naik ke sorga, dan akan datang kembali pada hari-hari terakhir untuk menebus umat manusia.'

(J-4) Memang dari ungkapan ini timbul kesan bahwa ajaran SY sama dengan ajaran Kristen, namun harus disadari bahwa dibalik kalimat itu ada pengertian yang jauh berbeda. Bagi SY Yesus adalah "Putra tunggal Allah, satu-satunya yang diciptakan oleh Allah sendiri. Yesus adalah yang pertama dari ciptaan-ciptaan Allah. ... Yesus tidak pernah mengaku dirinya sebagai Allah. ... Yesus dibangkitkan dari kematian sebagai pribadi roh .... Yesus telah kembali sebagai roh yang mulia. ... Melalui dia semua perkara lain di surga dan di bumi diciptakan." ('Saksi-Saksi Yehuwa, Pemberita Kerajaan Allah,' 1993, hlm.144 dan Bertukar 'Pikiran mengenai Ayat-Ayat Alkitab', 1994, hlm.427). Dalam 'Kristen' Yesus adalah Allah, mati disalib (bukan tiang siksaan SY) sebagai penebusan darah anak Domba Paskah, mati dan dikuburkan dan pada hari ketiga 'bangkit' secara tubuh (bisa berjalan, makan, ditusuk lubang paku ditangannya, berjalan diatas air dll., dan dilihat oleh banyak orang secara kasat mata). Yesus kemudian naik ke surga dalam tubuh kebangkitan setelah memberi perintah kepada murid-muridNya dan akan kembali (sampai sekarang belum) dalam tubuh jasmani pula. SY menganggap Yesus adalah titisan malaikat Mikhael, ciptaan yang bukan Tuhan (itulah sebabnya dalam Yohanes 1:1 diterjemahkan sebagai 'suatu allah' yang secara gramatik keliru, dan dalam banyak bagian Alkitab PB kata 'Kurie' yang artinya 'Tuhan' yang dikaitkan dengan Yesus direndahkan sekedar hanya menjadi 'Tuan' (a.l. Mat.7:21;Kis.9:10;10:36). SY menyebut hanya Allah yang patut disembah dan malaekat tidak (Why.19:10;22:8-9), namun kita melihat bahwa sebenarnya dalam Alkitab banyak ayat menunjuk bahwa 'malaekat disuruh menyembah Yesus' (Ibr.1:5-8, band.a.l. Why.1:17;5:10-14), ini menunjukkan bahwa Yesus adalah Tuhan juga.

(T-5) SY = ALKITAB = FIRMAN ALLAH. Tidak benar kalau dikatakan bahwa buku utama SY bukan Alkitab, bagi SY Alkitab adalah firman Allah, karena itu SY menggunakan Alkitab sebagai pegangan pengajarannya.

(J-5) Memang SY menjadikan Alkitab (NW) menjadi buku utama (lihat a.l. terbitan SY, 'ALKITAB, Firman dari Allah atau dari Manusia?', 1990), namun kita akan melihat bahwa sebenarnya yang dimaksudkan dengan 'Alkitab' (NW) sarat mengandung ajaran Watchtower dan 'Studies in Sciptures' karya Russel dan Rutherford'. Dari sumber SY sendiri kita melihat fakta ini (lihat buku terbitan SY berjudul 'Segenap Alkitab Diilhamkan Allah dan Bermanfaat', 1991) yang dikutip sebagai berikut:

"Pada mulanya Alkitab dibeli dari lembaga-lembaga Alkitab lainnya untuk disiarkan lagi oleh Saksi-Saksi Yehuwa ... King james Version digunakan sebagai salinan dasar bagi pengajaran Alkitab mereka ... Pada tahun 1901 pengaturan dibuat  untuk mencetak secara khusus Holmar Linear Bible, yang memuat catatan pinggir yang merupakan penjelasan dari publikasi-publikasi Lembaga Menara Pengawal dari tahun 1895 sampai tahun 1901 ... Pada tahun 1902 Lembaga Menara Pengawal menjadi pemilik hak cipta, penerbit tunggal, dan penyalur The Emphatic Diaglott. ... Pada tahun 1907 Lembaga Menara Pengawal menerbitkan Alkitab "Edisi Siswa-Siswa Alkitab." Buku ini berisi Alkitab King James Version dengan cetakan yang jelas dan memuat catatan pinggir yang baik sekali, serta apendiks berharga yang disusun oleh Saksi-Saksi Yehuwa. Apendiks itu, yang kemudian diperluas menjadi lebih dari 550 halaman, disebut "Pedoman Guru Alkitab Berea," dan juga diterbitkan dalam bentuk buku yang terpisah. Ini berisi keterangan singkat mengenai banyak ayat Alkitab, dengan menunjuk kepada majalah Watchtower dan buku-buku pelajaran dari Lembaga, dan ringkasan topik-topik yang bersifat doktrin dengan ayat-ayat kunci untuk memudahkan penyampaiannya kepada orang lain. ... pada bulan Desember 1926, Alkitab The Emphatic Diaglott menjadi terjemahan Alkitab pertama yang dicetak oleh mesin cetak Lembaga sendiri di Brooklyn, New York." (hlm.321,323).

Kemudian disebutkan juga, bahwa:

"Saksi-Saksi Yehuwa mengakui bahwa mereka berhutang budi kepada semua terjemahan Alkitab yang begitu banyak yang telah mereka gunakan dalam mempelajari kebenaran dari Firman Allah. Namun, semua terjemahan ini, bahkan yang paling akhir, mempunyai kekurangan-kekurangan. Ada ungkapan-ungkapan yang tidak konsisten atau tidak memuaskan, yang dicemari dengan tradisi-tradisi sekte atau filsafat-filsafat dunia dan karena itu tidak selaras benar dengan kebenaran-kebenaran suci yang telah Yehuwa catat dalam firman-Nya. ... Pada tahun 1950 ... Saksi-Saksi Yehuwa dengan sukacita menyambut diperkenalkannya New World Translation of the Christian Greek Scriptures. ... Panitia itu kemudian mulai melaksanakan pekerjaan besar yaitu menerjemahkan Kitab-Kitab Ibrani. Terjemahan ini muncul dalam lima jilid tambahan, diedarkan berurutan dari tahun 1953-1960. ... Suatu sistem referensi yang berantai juga terdapat di dalamnya. Rantai kata-kata doktrin yang penting ini dirancang untuk mengarahkan siswa kepada serangkaian ayat kunci mengenai pokok-pokok ini. ... Dalam musim panas tahun 1961 ... New World Translation of the Holy Scripture yang lengkap dalam satu jilid ringkas diperkenalkan untuk disiarkan." (hlm.324-325).

Dari sejarah ini kita melihat bahwa memang semula SY menggunakan Alkitab KJV sebagai yang utama (dengan Yoh.1:1 menyebut 'The Word was God'), namun perkembangan keyakinan C.T. Russel yang dituliskan dalam 'Studies in Scriptures' (Penyelidikan Alkitab) kemudian menjadi dasar yang utama sehingga dijadikan tambahan-tambahan yang dimasukkan ke dalam Alkitab dalam bentuk catatan-catatan pinggir.  Disebutkan bahwa:

"Orang yang hanya membaca kitab-kitab 'Penyelidikan Alkitab' dan tidak membaca satu halaman pun dari Alkitab sendiri akan tetap hidup dalam Terang selama 2 tahun, tetapi orang yang membaca kitab-kitab 'Penyelidikan Alkitab' selama 10 tahun dan mengira bahwa ia sekarang dapat membaca Alkitab tanpa buku 'Penyelidikan Alkitab', akan hidup dalam kegelapan sesudah 2 tahun." (Watchtower, 15 September 1910).

Jadi semula SY menggali ajaran dari Alkitab (exegese) namun perkembangan pemikiran tokoh-tokohnya (terutama 'Studies in Scripture) kemudian menolak banyak ajaran Alkitab dan menerbitkan ajaran sendiri baik berupa catatan pinggir maupun appendiks. Proses berlanjut dan kemudian ajaran-ajaran itu dimasukkan juga ke dalam proses terjemahan Alkitab (eisegese). Proses eisegese ini diperkuat dengan dianutnya terjemahan-terjemahan kata-per-kata (Linear dan Emphatic Diaglott) yang kemudian ditafsirkan sesuai doktrin SY yang berkembang. Jadi, Alkitab Terjemahan Dunia Baru (TDB/NW) bukan lagi merupakan terjemahan melainkan lebih merupakan penafsiran (paraphrase) berdasarkan doktrin SY, bahkan setiap pembaca dituntun sedemikian rupa untuk mengerti Alkitab TDB (NW) ini melalui suatu 'sistem referensi' dan 'appendiks' yang mengajarkan doktrin SY. Maka dapatlah dimengerti bahwa hasilnya adalah a.l. ayat-ayat seperti Yohanes 1:1 (Firman adalah 'suatu' Allah), 'Tuhan' yang dikaitkan dengan Yesus yang diterjemahkan 'Tuan' dan ungkapan banyak doktrin SY sendiri terutama untuk menyangkal ke'Allah'an Yesus, sesuatu yang selalu dikritik SY telah terjadi dalam penerjemahan Alkitab Kristen. Karena itu, sekalipun mereka menjadikan Alkitab (TDB/NW) sebagai yang utama, Alkitab itu dalam kenyataannya adalah pelajaran doktrin SY yang isinya berbeda dengan Alkitab Kristen.

(T-6) KITAB SUCI SY = ALKITAB KRISTEN? Bila kita membuka Alkitab Kristen (LAI) dan Alkitab SY (NW) maka dapat disebut bahwa isi dan pengertiannya sama, kecuali 7000 kata 'Yehuwa' yang telah dipulihkan sesuai naskah aslinya dalam bahasa asli Alkitab.

(J-6) Dari J-5 di atas kita sudah melihat bahwa Alkitab Kristen (LAI) tidak sama dengan Alkitab SY (TDB/NW). Yang pertama berusaha mencari terjemahan teks bahasa asli yang benar, yang kedua sudah mengandung 'doktrin' SY. Dalam artikel 'SAKSI YEHUWA (2)' sudah diberikan contoh bahwa penggantian nama TUHAN dalam PL dan sebagian nama Tuhan dalam PB (LAI) dengan nama 'Yehuwa' (TDB/NW) lebih merupakan hasil masukan doktrin SY tentang Yehuwa ke dalam Alkitab (eisegese) daripada sebaliknya (exegese). Kenyataannya dalam naskah asli PB tidak ada kata-kata YHWH (bahasa Ibrani), karena naskah asli kitab-kitab Perjanjian Baru di tulis dalam bahasa Yunani, yaitu kata 'Kairos' .

Alkitab Kristen terus terbuka terhadap penerjemahan teks bahasa asli yang lebih tepat dan umat Kristen didorong membaca dan menggali sendiri pengertian mengenai ajaran Kristen langsung dari Alkitab itu sendiri. Teks Terjemahan Baru dari Lembaga Alkitab Indonesia (TB-LAI) diterima oleh Konperensi Waligereja Indonesia (Kristen Katolik), demikian juga baik aliran Baptis, Advent, Pentakosta, selain Kristen Protestan, semua menggunakan Alkitab terjemahan yang sama. Adanya ayat-ayat pada catatan-kaki dalam Alkitab LAI bukanlah referensi untuk mengarahkan kepada ajaran tertentu, tetapi hanya untuk menunjukkan adanya ayat-ayat paralel di bagian lain Alkitab.


(T-7) DOSA & PENEBUSAN. Tidak benar kalau dikatakan bahwa "Ajaran tentang dosa, pertobatan, pengampunan, kasih, dan darah Kristus dalam penebusan dosa diabaikan." SY mempercayai semua ini.

(J-7) "Pernyataan dalam artikel semula dikirimkan ke milis Kristen jadi pengertiannya adalah dalam konteks yang dipercayai umat Kristen. Alinea lengkapnya berbunyi: "Penebusan Yesus Kristus di kayu salib ditolak oleh SY. Yesus mati di tiang siksaan dan kemudian mati dan dibangkitkan dalam roh saja. Penebusan darah Yesus ditolak dan manusia untuk menyelamatkan diri harus dicapai dengan amal baik dan dengan menjadi SY yang menyiarkan ajaran SY untuk memperoleh status hidup kekal dalam kerajaan teokratis atau akan dimusnahkan. Ajaran tentang dosa, pertobatan, pengampunan, kasih, dan darah Kristus dalam penebusan dosa diabaikan. Hakekat neraka tidak dipercayai apalagi sebagai siksaan yang kekal. Hanya ada dua pilihan di akhirat, hidup kekal dalam kerajaan teokratis bersama Yehuwa atau dimusnahkan habis." Bahwa SY mengajarkan 'tema-tema' yang sama dengan 'tema-tema' Kristen, itu memang benar, namun pengertian SY atas tema yang sama berbeda sekali dengan pengertian Kristen.

(T-8) AKHIR ZAMAN. Jelas tidak benar kalau disebutkan bahwa "Pada saat kedatangan Yesus akan terjadi perang Armagedon yang merupakan perang terakhir antara Allah dan Iblis dan organisasi-organisasinya termasuk agama, gereja dan negara." Tepatnya Armagedon akan terjadi pada saat akhir kerajaan 1000 tahun kedatangan Yesus.

(J-8) Benar, dalam artikel itu ada (maaf) terlewatnya satu kata dengan tidak terketiknya kata 'AKHIR' yang ada pada naskah semula, jadi mestinya: "Pada saat AKHIR kedatangan Yesus akan terjadi perang Armagedon, dst." Pada kalimat sebelumnya ditulis "Yesus diramalkan datang tahun 1914 dan disusul kerajaan 1000 tahun". Naskah semula ditulis ulang dari kutipan buku penulis yang sama:

"Akhir Zaman dipercayai dimulai dengan kedatangan Yesus ke bumi pada tahun 1874 disusul dengan masa persiapan selama 40 tahun sampai tahun 1914 dan Kerajaan 1000 tahun sebelum perang Armagedon yang berakhir dengan Firdaus yang kekal." (Herlianto, Saksi Yehuwa - siapa dan bagaimana mereka?, Kalam Hidup, 1993, hlm.35).

Salam kasih dari Herlianto/YBA

Catatan: Menyambut banyaknya sambutan akan forum diskusi/tanya-jawab YBA tentang masalah teologia maupun umum, sejak Januari 1999 terbuka forum diskusi yang dapat diikuti oleh setiap netter. Dari sekian banyak pertanyaan/tanggapan yang masuk, setiap bulan akan dipilih beberapa pertanyaan/tanggapan yang dianggap penting untuk dirilis secara berselang-seling dengan renungan bulan yang sama. Identitas para netter akan ditulis dengan singkatan tiga huruf disusul dengan kota dimana ia berdomisili. Setiap topik diskusi dapat ditanggapi lagi bila belum terasa cukup. Pertanyaan/tanggapan dikirimkan ke alamat YBA


Form untuk mengirim pertanyaan