Ruang Tanya Jawab - Februari 2004 

Form untuk mengirim pertanyaan


YABINA & PELAYANAN
 

Beberapa surat masuk belakangan ini yang diantaranya mempertanyakan pelayanan YABINA. Berikut diskusi mengenai pertanyaan yang khusus tersebut:

(Tanya-1) MENGUNDANG YABINA.
Kami persekutuan pemuda yang tidak banyak anggotanya (sekitar 30) tertarik akan pelayanan YABINA secara langsung dan ingin mengundang pak Herlianto, namun kami mendengar dari teman bahwa minimal harus ada 100 pendengar.  Bagaimana kami bisa mengundang bapak sebelum mencapai angka itu?

(Jawab-1) WAH, darimana ada peraturan begitu? Kapan ada syarat bahwa pengundang minimal harus ada 100 pendengar? Di balik itu dengan makin banyaknya undangan pelayanan, makin meluasnya pelayanan melalui internet, dan makin menuanya tubuh (kata Paulus: “Hati berkehendak tetapi tubuh lemah), akhir-akhir ini memang tidak semua undangan diterima melainkan dibatasi dan diberikan persyaratan, yaitu mengingat banyaknya undangan dari persekutuan-persekutuan pemuda/mahasiswa untuk renungan setengah jam dalam persekutuan rutin, maka undangan demikian biasanya ditolak dan pengundang disarankan untuk mengadakan acara ceramah khusus dengan waktu cukup dengan juga mengundang jemaat umum agar pelayanan bisa dinikmati lebih banyak orang, dan untuk pelayanan di luar kota sedapatnya lebih dari dua session agar pelayanan lebih efisien dan efektif mengingat lamanya waktu perjalanan dan besarnya biaya transpor. Pernah ada undangan seminar di Jakarta (dengan hadirin ratusan) tetapi hanya menyediakan waktu berbicara 40 menit dan seminar dengan hadirin banyak di Denpasar yang hanya memberi waktu berbicara 1 jam, keduanya ditolak karena kurang efektif dan efisien.           

(T-2) PRIORITAS UNDANGAN BESAR.
Ada yang mengatakan bahwa YABINA itu hanya memprioritaskan pelayanan yang besar (yang amplopnya tebal) dan kurang memperhatikan pelayanan kecil (yang amplopnya tipis). Mengapa begitu?

(J-2) MUNGKIN ada orang mengatakan demikian, namun motto YABINA adalah ‘come first, serve first’ (siapa mengundang lebih dahulu akan dilayani lebih dahulu). Pernah ada undangan pelayanan dari Singapura tetapi ditolak karena tanggal pelayanan sudah diisi dengan undangan persekutuan pemuda di Bandung, dan pernah juga ada undangan gereja resmi di Bontang (dengan anggaran PT Badak NGL), namun ditolak karena tanggal sudah diisi ceramah pada para mahasiswa di Surabaya. Pelayanan pemuda/mahasiswa dilayani bila dapat menghargai waktu dan memang rindu mendengar firman sehingga menyediakan waktu cukup untuk persentasi dan diskusi. Selama 22 tahun pelayanan YABINA dan 30 tahun pelayanan pribadi, belum pernah ada pelayanan yang sudah dijanjikan dibatalkan karena menerima pelayanan yang lain.

(T-3) TANPA PAMRIH?
Saya kagum akan pelayanan pak Herlianto yang tanpa pamrih dan bahkan waktu persekutuan mahasiswa kami mengundang bapak, amplop persembahan dipersembahkan kembali. Tetapi, mengapa untuk menerima pelayanan YABINA (a.l. YBAmaya) harus membayar?

(J-3) YABINA ministry tidak pernah mensyaratkan pembayaran, yang ada adalah ajakan untuk berpartisipasi dalam pengembangan YABINA. YABINA melayani 1 homepage dan 4 milis, homepage dan dua milis Cuma-Cuma (milis dan ), namun para pendaftar (Pendidikan Teologi Elektronik) dan (Makalah Sahabat Awam versi internet) diberi formulir dengan disediakan kolom ‘partisipasi untuk pengembangan,’ sekalipun demikian, peserta yang secara terus terang menyatakan belum mampu (karena gaji kecil dan menggunakan komputer milik gereja atau kantor untuk belajar firman), mereka mendapat pengiriman bahan-bahan secara Cuma-Cuma. Ratusan pelanggan Makalah Sahabat Awam versi cetak menerima MSA secara Cuma-Cuma (umumnya pendeta & jemaat di daerah-daerah minus). Perlu disadari bahwa Herlianto bukan YABINA, karena YABINA dengan staf dan kantor yang memiliki banyak peralatan dan membeli banyak buku yang mengeluarkan biaya dan hanya dimungkinkan berkembang dalam pelayanan karena pimpinan Tuhan melalui dukungan partisipasi anggotaq yayasan dan Sahabat Awam. (YABINA baru membeli Ensyclopaedia Britannica 2004 dan Encarta 2004 yang harganya puluhan dolar, ini pun harga diskon untuk member).

(T-4) YABINA MAHAL.
Saya mendengar bahwa mengundang YABINA itu mahal, karena harus menyediakan transportasi udara, penginapan di hotel mewah, dan menyediakan LCD projector, gimana nih?

(J-4) ENTAH mengapa banyak beredar kabar burung mengenai pelayanan yang sejauh ini dipakai Tuhan dengan cukup berkembang dan meluas. Berikut klarifikasinya:

(1)   Transportasi udara.
Umumnya pengundang sendiri yang menyediakan transportasi udara, dan sekali-kali diminta disediakan transportasi udara bila panitia pengundang jarak jauh (spt. Surabaya) menyediakan transportasi darat dan tubuh sedang lemah. Namun umumnya transportasi yang disediakan diterima dengan syukur. Pernah diundang ceramah persekutuan mahasiswa di Yogya, direlakan meninggalkan rapat yang sedang berjalan dan dihadiri presiden badan PBB di Menpera-Jakarta, dan karena sempitnya waktu langsung terbang dengan biaya sendiri ke Yogya, dan ketika seminar usai panitia mengaku kekurangan biaya dan tidak bisa memberi amplop, dan dijawab ‘forget it.’ Pernah juga diundang seminar dosen-dosen di Malang dan disediakan biaya tiket pesawat, biaya itu digunakan naik Kereta Api dan pulangnya dalam perjalanan dari Malang ke Surabaya, sisa dananya diserahkan kepada seseorang di kota Sidoarjo yang membutuhkan bantuan pendidikan;

(2)   Hotel Mewah.
Tidak pernah ada permintaan hotel mewah, biasanya akomodasi tergantung apa yang disediakan panitia. Namun sekali-kali memang diminta diinapkan di hotel, inipun cukup yang bintang 3, dan kalau dana yang disediakan untuk penginapan terbatas sisanya dibayar sendiri. Kasus ini biasa terjadi bila telah dialami pengalaman sebelumnya dimana panitia kurang menghargai pembicara padahal mampu. Pernah diinapkan di gereja yang kamarnya tanpa toilet dan langsung keluar kamar bertemu jemaat yang hilir mudik, juga diinapkan dirumah majelis yang pengusaha di gudang miliknya dengan kamar tidur di lantai atas dan toilet di gudang bawah, maka bagi seorang yang makin menua yang di waktu malam beberapa kali harus ke kamar kecil tentu kondisi demikian mengganggu.
Pernah juga diundang gereja besar yang kala itu pendetanya bersaksi bahwa kolekte satu kebaktian bisa mencapai 7 juta, tetapi pembicara diinapkan di hotel Melati yang ACnya kacau sehingga mengalami tidak enak badan.
Pernah juga diinapkan dihotel Melati yang ACnya terlalu dingin sehingga mengalami diarhae dan waktu itu juga masuk rumah sakit selama tiga hari. Rasanya menghadapi kasus-kasus demikian tak salah kalau sekali-kali minta diinapkan di penginapan yang lebih layak bukan?

(3)   LCD projector.
Tahun yang lalu YABINA menerima persembahan sebuah LCD projector mungil dari salah satu anggota Yayasan YABINA, sejak itu dipersiapkan persentasi powerpoint yang sudah mencapai 10 judul ceramah. Sejak itu pula, bila ada undangan ceramah dengan topik yang telah dipersiapkan persentasi powerpointnya, ditanyakan apakah panitia dapat menyediakan LCD projector, bila punya (dan banyak yang sekarang punya) agar dapat disediakan sehingga YABINA cukup membawa notebook nya, tetapi bila tidak ada (karena masih banyak juga yang tidak punya), cukup menyediakan layarnya karena YABINA akan membawa sendiri notebook + LCD projector.

(T-5) SUKA MENCUEKIN PENANYA.
Mengapa dalam ceramah dan dalam pelayanan internet YABINA sering tidak mau menjawab penanya, sehingga di salah satu milis yang saya ikuti ada yang mengeluh karena YABINA bersikap men’cuek’in?

(J-5) DALAM pelayanan ceramah sering waktu terbatas sehingga selalu ada sisa pertanyaan yang tidak terjawab (pertanyaan dijawab sesuai urutan penanya terdahulu). Demikian juga dalam pelayanan di internet, YABINA menyiapkan homepage, melayani 4 milis, dan mengikuti belasan milis. Dalam kondisi demikian memang tidak semua pertanyaan bisa dijawab.
Biasanya pertanyaan yang perlu, dijawab langsung di milis bersangkutan, beberapa pertanyaan yang senada dibahas secara umum dalam diskusi bulanan (seperti Diskusi ini) yang bisa dibaca dalam homepage atau juga dikirimkan ke milis-milis tersebut, ada pula komentar yang bersifat kabar burung dan sarkastis, dalam hal ini komentar itu tidak akan dilayani, ada pelayanan lain yang lebih penting daripada melayani komentar demikian. Namun banyak juga komentar/penanya yang baik yang tidak sempat dijawab, dalam hal ini sekalipun tidak terjawab sudah cukup ‘fair’ karena sudah memberi kesempatan dua pandangan disajikan dan biarlah para netters yang akan menyimpulkan sendiri.

Kiranya diskusi di atas membuat kita lebih memahami pelayanan YABINA yang sejauh ini sudah Tuhan pimpin selama 22 tahun dan terus dikembangkan Tuhan.

Salam kasih dari Redaksi YABINA ministry


Form untuk mengirim pertanyaan