Ruang Tanya Jawab - Maret 2004 

Form untuk mengirim pertanyaan


THE PASSION

Beberapa surat masuk belakangan ini berkaitan dengan kontroversi soal film ‘The Passion of the Christ’. Berikut diskusinya:

(Tanya-1) HASIL PENGORBANAN. Mel Gibson rela berkorban 22 juta dolar dari koceknya sendiri. Bukankah ini film pengabdian seorang beriman?

(Jawab-1) PERLU disadari bahwa memang benar Gibson mengeluarkan uang $22 juta dari koceknya sendiri, tetapi itu bukan pengorbanan tetapi modal dagang. Bila ia mengeluarkan dana sebegitu besar dan memutar filmnya gratis itu namanya pengorbanan (seperti film Jesus yang secara gratis bisa kita lihat di TV sekitar hari Paskah dan Natal). Faktanya orang-orang menonton membayar dan baru-baru ini ada netters yang bersaksi bahwa film itu diberkati dan sekarang sudah mencapai rekor penjualan $83 juta! Mel Gibson akan tertawa gembira karena ia dapat mempromosikan filmnya begitu luas dengan bantuan para pendeta dan gereja-gereja Injili yang juga membayar nonton filmnya. Berikut pengakuan wakil perusahaan Gibson:

"A representative from Gibson's company explained their promotion of the Passion to religious leaders as more in the interest of marketing than evangelism, a distinction evangelicals evidently no longer recognize."
 

(T-2) KATOLIK TAAT. Bukankah Mel Gibson seorang penganut Katolik yang taat, bahkan ada pemain film itu yang mengaku hidupnya makin dekat dengan Tuhan Yesus setelah bermain film itu. Bukankah film ini merupakan kesaksian para pemainnya?

(J-2) MUNGKIN ada orang mengatakan demikian, namun fakta dibaliknya berkata lain. Beberapa situs memberi komentar berikut:

“Mel Gibson has, in fact, cast three hardcore pornography stars in major roles in this so-called “Christian” movie. Gibson’s choice of actresses is more evidence that this film is not about Jesus Christ, but a false Christ . . . The legacy of Mel Gibson has been sexual immorality, profanity, coarse jesting, extreme violance and vigilantism.”
(
http://www.watch-unto-prayer.org/cast.html)

“Mel Gibson’s movie The Passion of the Christ is intimately associated with the moral vileness of those involved in its production.”
(
http://www.wayoflife.org/fbns/melgibson-thepassionofthechrist/moral-vileness.html)
 

(T-3) ALKITABIAH. Bagaimana dengan komentar Paus John Paul II yang memuji film itu sebagai “seperti apa adanya.” Bukankah film itu benar-benar sesuai cerita dalam Alkkitab?

(J-3) FILM ini memang diakui pembuatnya dan komentar beberapa pendeta seakan-akan sesuai dengan Alkitab, namun ternyata banyak kejanggalan didalamnya yang berbeda dengan isi Alkitab, dan malah bersumber penglihatan biarawati ‘Anne Catherine Emmerich’ dalam bukunya ‘The Dolorous Passion of Our Lord Jesus Christ.”
Kelainan itu antara lain adalah:

= Iblis menemui Yesus di Getsemane >< Alkitab menyebut Malaekat yang menemui Yesus (Luk.22:43);

= Pilatus bersaing dengan Kayafas dalam politik >< Alkitab tidak berkata begitu;

= Pilatus lemah kelihatan terpengaruh isterinya >< Alkitab tidak berkata sejauh itu;

= Isteri Pilatus membagikan handuk kepada Maria >< Alkitab tidak berkata begitu;

= Kayafas dianggap sangat dominan dan berperan >< Alkitab tidak berkata sejauh itu;

= Maria Magdalena dianggap perempuan yang berzinah >< Alkitab tidak menyebut begitu;

= Maria ibu Yesus dan Magdalena ditonjolkan di sini >< Alkitab menyebut ada 3 Maria (+Kleopas);

= Yudas dianiaya geng anak-anak >< Alkitab tidak berkata begitu;

= Simon Kireni mengaku ‘tak bersalah dan harus memikul kayu terhukum’ >< Alkitab menyebut Simon diam;

= Penderitaan Yesus dibuat sangat sadistis >< Alkitab hanya menyebut beberapa contoh;

= Yesus diolok tentara sebagai ‘King of Worms’ ><  Tentara mengolok Yesus sebagai ‘raja orang Yahudi’;

= Tulisan di atas kayu salib hanya bahasa Latin dan Ibrani >< Alkitab menyebut bahasa Yunani juga;

= Mata penjahat dipatok burung >< Alkitab tidak menyebut begitu;

= Mezbah Bait Allah terbelah >< Alkitab menyebut tabir Bait Suci terbelah dari atas ke bawah (Mat.27:51);

= Yesus yang bangkit diceritakan sekilas >< Alkitab memberi tekanan besar pada Yesus yang bangkit.

Pendeknya, Gibson mengaku bahwa ia sengaja ingin mendorong penonton sampai “over the edge”!

 

(T-4) ANTI YAHUDI. Film itu memang bisa menyebabkan bangkitnya sentimen anti Yahudi. Apakah film itu jika ditonton oleh mereka yang sangat membenci Yesus dan pengikut-pengikutNya pada saat ini, bukankah akan menjadi bahan acuan mereka untuk melakukan hal yang sama terhadap pengikutNya?

(J-4) BISA jadi, soalnya mereka yang menolak Yesus memiliki konsep menghakimi Yesus dan pengikutNya dengan slogan yang sama, apakah “mata ganti mata” atau “jihad sabililah.” Namun, marilah kita berdoa agar hal itu tidak terjadi.

 

(T-5) DIPUTAR DI INDONESIA? Apakah film ini pantas di promosikan di Indonesia? Saya dengar Jaringan Doa Nasional ingin mengusahakan film ini diputar di gereja-gereja.

(J-5) BILA film ini dimasukkan oleh importir film kita tidak bisa berbuat apa-apa, tetapi bila JDN dan gereja-gereja mempromosikan, sebaiknya umat Kristen berfikir dua kali dan peka lingkungan. Soalnya, film ini sarat sadisme dan bisa membangkitkan emosi anti Yahudi yang memang selama ini sudah diidap mayoritas rakyat Indonesia. Ujung-ujungnya film ini bisa menjadi boomerang dan berimbas ke kalangan Kristen, soalnya kekristenan Barat memiliki standar ganda yang sangat mendukung Israel dalam penjajahannya melawan Palestina.
 

(T-6) LALU BAGAIMANA? Bila dinilai gambaran penderitaan Yesus dalam film The Passion melebihi kebenaran, lalu penderitaan yang bagaimana yang benar?

(J-6) PENDERITAAN Yesus bisa diperlihatkan secukupnya seperti dalam film ‘Jesus of Nazareth’, ‘The Greatest Story Ever Told”, dan ‘Jesus.’

 

(T-7) TERLALU LEMBEK. Bukankah film-film Yesus selama ini terlalu memperlihatkan Yesus yang lembek dan kurang bersemangat?

(J-7) SETIDAKNYA film-film di atas lebih mendekati apa yang ditulis dalam Alkitab daripada film The Passion of the Christ yang terlalu dilebih-lebihkan dan didramatisir jauh dari akurasi Alkitab.

Kiranya diskusi di atas membuat kita lebih memahami apa sebenarnya film The Passion of the Christ itu, dan untuk info selengkapnya bacalah Renungan April di milis www.yabina.org.  

Salam kasih dari Redaksi YABINA ministry


Form untuk mengirim pertanyaan