Ruang Tanya Jawab - Nopember 2005
Form untuk mengirim pertanyaan
PERTANYAAN DARI MUSLIMIN
Ada pertanyaan yang diajukan beberapa muslimin mengenai pokok-pokok iman Kristen, berikut diskusinya:
(Tanya–1) Kenapa Tuhan Nasrani harus Tritunggal, tidak dwitunggal, pancatunggal, atau lainnya?
(Jawab–1) Pertanyaan yang sama bisa juga diajukan pada pengakuan bahwa Tuhan itu Dwitunggal, Pascatunggal, bahkan Tunggal sekalipun. Biarlah kita menyerahkan keberadaan Tuhan kepada-Nya sendiri yang dinyatakan dalam Alkitab Perjanjian Lama yang digenapi dalam Perjanjian Baru.
(T–2) Kenapa diantara 3 oknum yg lebih dijadikan Tuhan itu adalah Jesus, bukan Bapa atau Roh kudus?
(J–2) Tidak ada yang dijadikan lebih sebagai Tuhan dari ke-3 oknum Tritunggal. Setiap umat yang dibaptis, dibaptiskan dalam nama Bapa, Anak dan Roh Kudus, dan setiap minggu dalam ibadat Kristen diucapkan doa dan berkat dalam nama Bapa, Anak dan Roh Kudus. Bahwa Perjanjian Baru banyak menekankan ke’Tuhan’an Yesus dikarenakan dalam PB terjadi penolakan atas hal itu oleh orang-orang Yahudi yang men’Tuhan’kan Bapa dan menolak Yesus sebagai penyataan Allah (Yohanes 1:1,14,18). Umat Kristen menerima ke’Tuhan’an Bapa, Anak dan Roh Kudus.
(T–3) Mungkin tidak, kalau Tuhan jadi manusia menurut akal sehat?
(J–3) Masalahnya bukan mungkin atau tidak mungkin, masalahnya adalah penyataan Tuhan sendiri menurut firman-Nya yang tertulis dalam Alkitab Perjanjian Lama dan Perjanjian Baru. Soal kepercayaan bukan soal akal sehat atau tidak sehat tetapi soal iman, beriman kepada yang mana? Seorang profesor bisa menolak hal itu berdasarkan akal sehatnya tetapi banyak profesor bisa mengimani hal yang sama berdasarkan akal sehatnya, demikian juga halnya dengan orang jalanan, mereka bisa mengatakan tidak sesuai akal sehatnya tetapi yang lain karena imannya banyak yang menerima sebagai sesuai akal sehatnya. Akal manusia itu terbatas, sampai-sampai Salomo yang penuh hikmat itu berucap: “Percayalah kepada TUHAN dengan segenap hatimu, dan janganlah bersandar kepada pengertianmu sendiri.” (Amsal 3:5).
(T–4) Adakah di dalam Alkitab pernyataan Yesus yang menyatakan dirinya sebagai Tuhan?
(J–4) Kalau kita membaca Injil Yohanes misalnya, ada beberapa perkataan Yesus mengenai hal itu. Yesus menyatakan diri a.l. sebagai ‘Anak Allah’ (5:25;10:36;11:4; Anak Allah adalah julukan relasi oknum ke-2 Tuhan dengan ‘Bapa’ oknum ke-1 Tuhan), Ia menyatukan diri dengan ‘Allah pencipta alam semesta’ ketika menyatakan: “Aku dan Bapa adalah satu.” (10:30), dan “Bapa di dalam Aku dan Aku di dalam Bapa” (10:38). Yesus dengan tegas mengidentifikasikan diri-Nya sebagai ‘Bapa’ ketika Ia mengatakan “Sebelum Abraham jadi, Aku telah ada” (8:58). Istilah ‘Aku telah ada’ dalam naskah asli bahasa Yunani Perjanjian Baru ditulis ‘Ego Eimi,’ istilah ini mengutip ucapan Allah Bapa yang mengatakan identitas dirinya sebagai ‘Aku Adalah Aku’ (Kel.3:14; Ini dalam Septuaginta ditulis ‘Ego Eimi.’ Septuaginta/LXX adalah terjemahan Perjanjian Lama ke dalam bahasa Yunani dan Septuagintalah yang dibaca oleh Yesus).
(T–5) Apakah Alkitab menerangkan bahwa Jesus itu terlahir untuk menebus dosa manusia?
(J–5) Jelas, a.l. dalam kitab Yesaya 53 dinubuatkan kedatangan sang Penebus, Nabi Mikha menubuatkan penyelamat Israel yang akan dilahirkan di Betlehem (fasal 5), Malaekat Tuhan berkata: “Yesus, karena Dialah yang akan menyelamatkan umat-Nya dari dosa mereka.” (Matius 1:21), Matius menulis bahwa: “Anak manusia ... memberikan nyawa-Nya menjadi tebusan bagi banyak orang” (20:28). Ayat terkenal dari Yohanes adalah: “Karena begitu besar kasih Allah akan dunia ini, sehingga Ia telah mengaruniakan Anak-Nya yang tunggal, supaya setiap orang yang percdaya kepada-Nya tidak binasa, melainkan beroleh hidup yang kekal” (3:16). Rasul Paulus a.l. menulis: “di dalam Dia dan oleh darah-Nya kita beroleh penebusan, yaitu pengampunan dosa, menurut kekayaan kasih karunia-Nya” (Efesus 1:7,14; Kolose 1:14)
(T–6) Yang ditebus Jesus itu sebenarnya Dosa apa sehingga Tuhan sendiri yang harus turun tangan?
(J–6) Dosa dari pemberontakan, penghianatan dan ketidak taatan Adam kepada Allah (Hosea 6:7), Rasul Paulus menyebut “dosa telah masuk ke dalam dunia oleh satu orang ... dibuat oleh Adam” (Roma 5:12-21), karena itu: “Semua orang telah berbuat dosa dan telah kehilangan kemuliaan Allah, dan oleh kasih karunia telah dibenarkan dengan cuma-cuma karena penebusan dalam Kristus Yesus.” (Roma 3:23-24).
(T–7) Manusia yg lahir sebelum Jesus datang tentu tidak meyakini Jesus sebagai juru selamat, tapi anehnya dosa mereka sudah tertebus, berbeda dgn manusia yg lahir setelah datangnya Jesus apabila mereka tdk meyakini Yesus maka dosanya tdk akan ditebus, apa betul begitu? Jadi harusnya menurut saya, Yesus itu datangnya setelah tidak akan ada lagi manusia lahir supaya semuanya selamat. Dengan begitu itu baru Tuhan yang adil.
(J–7) Dosa orang yang lahir sebelum Yesus tidak otomatis ditebus, kecuali kalau mereka beriman dan mentaati kehendak Allah dan Hukum Torat. Namun orang yang lahir sesudah Yesus tidak juga secara otomatis ditebus kecuali mereka percaya dan melakukan kehendak Bapa di Sorga (Yohanes 3:16; Matius 7:21). Rasul Paulus mengemukakan: “Sebab semua orang yang berdosa tanpa hukum Taurat akan binasa tanpa hukum Taurat; dan semua orang yang berdosa di bawah hukum Taurat akan dihakimi oleh hukum Taurat. Karena bukanlah orang yang mendengarkan hukum Taurat yang benar di hadapan Allah, tetapi orang yang melakukan hukum Tauratlah yang akan dibenarkan” (Roma 2:12-13). Keadilan Allah tidak bisa dinilai dari keadilan manusia, sebab difirmankan bahwa: “Kristus Yesus telah ditentukan Allah menjadi jalan pendamaian karena iman, dalam darah-Nya. Hal ini dibuat-Nya untuk menunjukkan keadilan-Nya, karena Ia telah membiarkan dosa-dosa yang telah terjadi dahulu pada masa kesabarannya. Maksud-Nya ialah untuk menunjukkan keadilan-Nya pada masa ini, supaya nyata, bahwa Ia benar dan membenarkan orang yang percaya kepada Yesus” (Roma 3:25-26).
(T–8) Pantaskah kita harus merasa iba ketika Jesus disalibkan, bukankah dia Tuhan, jadi pastinya dia tidak akan merasa sakit, karena Dialah yang menciptakan rasa sakit tersebut, jadi tidak ada alasan utk membenarkan bahwa Tuhan Jesus disalib utk menebus dosa manusia.
(J–8) Penebusan adalah misteri Allah yang tidak mudah dimengerti oleh keterbatasan manusia dimana Allah sendiri menanggung dosa umat manusia dalam inkarnasinya. Dalam kitab Yesaya fasal 53 kita dapat membaca keseluruhan drama penebusan Yesus di atas kayu salib, a.l. disebutkan bahwa: “Ia dihina dan dihindari orang, seorang yang penuh kesengsaraan dan yang biasa menderita kesakitan ... Tetapi sesungguhnya penyakit kitalah yang ditanggungnya, dan kesengsaraan kita yang dipikulnya ... Tetapi dia telah tertikam oleh karena pemberontakan kita; ganjaran yang mendatangkan keselamatan bagi kita ditimpakan kepadanya, dan oleh bilur-bilurnya kita menajdi sembuh” (Yesaya 53:3,4,5; Ayat ini diteguhkan oleh rasul Petrus dalam 1 Petrus 2:21-25).
(T–9) Yang paling berjasa dalam menebus dosa Jesus atau orang yang menyalib Jesus? karena Jesus tidak menyalib dirinya sendiri malahan di Alkitab terlihat jelas bahwa Jesus itu tidak ingin disalib tapi dia malah sembunyi, dan pada disalibpun dia teriak "elia elia lama sabakhtani" (Allahku Allahku mengapa Engkau meninggalkan Aku?) logikanya dia harus berkata "hei manusia sekalian yang ada didepanku cepat salib aku karena aku datang utk menebus dosamu, barangsiapa yang menyalibkan aku niscaya masuk sorga karena kamu telah membantu menebuskan dosa waris dari si adam & eva yang telah berdosa memakan buah larangan".
(J–9) Rahasia Allah yang menjadi manusia, direndahkan dan mengosongkan diri dalam penderitaan Yesus bisa dibaca pada Surat Filipi 2:4-11. Yesus ketika akan disalib tidak bersembunyi dan menghadapi para prajurit yang ingin menangkapnya dengan lapang dada (Markus 14:48-49), bahkan ketika salah seorang pengikutnya menghunus pedang dan mau membelanya Yesus menghentikannya dan berkata: “barang siapa menggunakan pedang akan mati oleh pedang” (Matius 26:51-56). Kembali disini kita melihat bahwa logika manusia itu terbatas sehingga tidak dapat mengerti rahasia kerajaan Sorga.
(T–10) Kalau Jesus lahir dari Maria berarti dia juga berdosa karena kan Maria itu manusia turunan Adam & hawa, betul ga? kok masa Tuhan harus berdosa?
(J–10) Benar Yesus dilahirkan oleh dan dari rahim wanita Maria, tetapi ia dilahirkan bukan oleh pertemuan ovum Maria (kelahiran anak dara) dan sperma Yusuf, tetapi dikandung oleh Roh Kudus (Matius 1:18), jadi tidak mewarisi dosa manusiawi. “”Sesungguhnya, anak dara itu akan mengandung dan melahirkan seorang anak laki-laki, dan mereka akan menamakan Dia Imanuel” yang berarti: Allah menyertai kita.”(Matius 1:23).
(T–11) Saya baca Alkitab Perjanjian Baru kok isinya bukan firman Tuhan, itu sih lebih seperti cerita dari seseorang. harusnya kalau itu firman Tuhan tentu harusnya isinya : Tuhan berfirman ...bla..bla.. bukan tentang cerita perjalanan rasul Paulus.
(J–11) Kalau mau menuliskan firman Tuhan apa adanya tentu tidak ada kata “Tuhan berfirman,” kan langsung ditulis firman-Nya kan? Karena tulisan “Tuhan berfirman” itu kan karangan manusia? Alkitab sebagai firman Tuhan mencakup firman langsung, tetapi juga narasi, sejarah dan bentuk-bentuk sastra lainnya, yang ditulis dengan ilham Tuhan (1 Timotius 3:15-17).
(T–12) Darimana datangnya cara penyembahan Tuhan seperti nyanyi2, apakah Jesus mengajarkan cara menyembah Tuhan seperti itu? kayaknya di Nasrani tidak ada petunjuk pelaksanaan & teknis cara beribadah kepada Tuhan? itu lebih karena dikarang oleh manusia, ini bisa dibuktikan bahwa tidak ada dalam Alkitab, Tuhan memberikan petunjuk cara menyembahnya. lalu siapakah yang telah menciptakan tatacara beribadah di Nasrani?
(J–12) Alkitab memang tidak menuliskan segala yang perlu diketahui manusia, namun kalau soal nyanyi-nyanyi, memang sejak Perjanjian Lama, ibadat Israel diiringi musik dan bisa dibaca pada banyak bagian Alkitab. Dalam 1 Tawarikh 16:9 dan Mazmur 105:2 ditulis: “Bernyanyilah bagi Tuhan.” Kitab Mazmur penuh dengan ungkapan nyanyian, pujian dan musik yang ditujukan untuk memuliakan Tuhan. Dalam Perjanjian Baru, Paulus juga menyebut agar: “hendaklah kamu penuh dengan Roh, dan berkata-katalah seorang kepada yang lain dengan mazmur, kidung puji-pujian dan nyanyian rohani. Bernyanyilah dan bersoraklah bagi Tuhan dengan segenap hati Ucaplah syukur senantiasa atas segala sesuatu dalam nama Tuhan kita Yesus Kristus kepada Allah dan Bapa kita.” (Efesus 5:18-21)
(T–13) Kenapa harus wali gereja yang mengangkat Jesus jadi Tuhan? (maaf saya lupa tanggalnya pengangkatannya, itu saya baca dibuku karangan irene handono seorang biarawati yang masuk islam, yang tentunya anda kenal beliau ada di Jakarta). Kalau Jesus itu benar Tuhan tentunya dia sendiri yang menyatakan diri sebagai Tuhan bukan manusia.
(J–13) Sayang seorang yang belum banyak mengenal iman Kristen dan belum lama menjadi biarawati kemudian frustrasi dan karena krisis perkawinan masuk Islam kok dijadikan rujukan yang berotoritas. Memang isu bahwa Yesus di’Tuhan’kan dalam konsili Nicea (abad-4, sama halnya yang dihembuskan buku The Da Vinci Code) menarik mereka yang tidak percaya, tetapi ketahuilah bahwa kitab-kitab Perjanjian Baru ditulis pada abad-1 dan pengakuan iman “Yesus adalah Tuhan” sudah banyak diucapkan oleh umat yang percaya. Thomas menyebut Yesus: “Ya Tuhanku dan Allahku” (Yohanes 20:28), pengakuan iman ini adalah pengakuan yang sudah ada sejak Perjanjian Lama yang ditujukan kepada Allah pencipta semesta (Mazmur 35:23-24). Bukalah ensiklopedia atau kamus Alkitab dan carilah kata Tuhan, nanti akan dijumpai banyak ucapan Tuhan ditujukan kepada Yesus. Yesus sendiri mengklaim diri-Nya sebagai Tuhan dan Allah, khususnya Anak Allah, itulah sebabnya Ia dimusuhi oleh orang Yahudi dan akhirnya dihukum mati. Ia menyamakan diri-Nya sebagai Allah. Dalam kitab Yohanes bisa dengan mudah dilihat klaim Yesus mengenai ke’Allah’an-Nya, Ia mengklaim “apa yang dikerjakan Bapa, itu juga yang dikerjakan Anak” (5:19), Ia diserahi hak penghakiman oleh Bapa (5:22), Ia menyamakan Diri-Nya dalam kesatuan dengan Bapa (10:30), Ia dianggap menghujat Allah karena berkata “Aku Anak Allah” dan “Bapa di dalam Aku dan Aku di dalam Bapa” (10:37-38), setelah kebangkitannya, Yesus mengatakan bahwa diri-Nya dimuliakan (12:23;13:31;17:1-5). Ketika para murid-Nya menyebutnya Tuhan, Ia tidak menolak.
(T–14) Kenapa Paulus tidak pernah men’Tuhan’kan Jesus?
(J–14) Dalam surat-suratnya, Paulus sarat menulis tentang Yesus sebagai Tuhan: “Paulus ... Dengan terus terang dan tanpa rintangan apa-apa ia memberitakan Kerajaan Allah dan mengajar tentang Tuhan Yesus Kristus” (Kisah 28:30-31). Ia sering mengucapkan salam berkat dalam nama Tuhan Yesus Kristus sebagai pembuka dan penutup suratnya: “Kasih karunia menyertai kamu d an damai sejahtera dari Allah, Bapa kita, dan dari Tuhan Yesus Kristus” (Roma 1:7;5:1,11;6:23;7:25;10:9;15:6,30;16:20. band. 1 Korintus 1:3;16:23; 2 Korintus 1:2;13:13; Galatia 1:3;6:18; Efesus 1:2;6:24 dan banyak lainnya).
(T–15) Yang saya tahu Yesus tidak mati di salib dan yang di salib adalah Yudas Iskariot. Sekarang nabi ISA dinaikkan ke langit dan akan turun ke dunia menjelang kiamat untuk mematahkan salib2, memusnahkan babi dan sebagainya bersama Imam Al-Mahdi untuk menegakkan kalimat Tauhid Laailaahaillallaah ... dan itulah akhir jaman yang sebenar2nya akan terjadi.
(J–15) Bila ingin mengetahui akan penyaliban Yesus jangan melihat sumber-sumber Al-Quran atau Injil Barnabas yang hadir 7 abad sesudah kejadiannya (bahkan Injil Barnabas ditulis 14 abad kemudian). Bacalah Alkitab Kristen dimana ditulis dengan jelas bahwa Yesuslah yang disalib dan Yudas Iskariot bunuh diri. Pada masa kelahiran Islam, orang-orang Yahudi banyak bermukim di Medinah dan mempengaruhi faham Islam, dan kita sudah mengetahui bahwa orang Yahudi memang takut akan Yesus yang bangkit dari kubur, karena itu mereka menyebarkan kabar bohong mengenai ‘Mayat Yesus yang di curi oleh para murid-Nya.’ (Matius 28:13).
Akhir Kata: Kelihatan sekali bahwa kesalah pengertian umumnya disebabkan oleh kekurang-tahuan seseorang akan ‘Isi Alkitab’ atau karena seseorang belum banyak mengerti tentang iman Kristen (seperti Irene Handono) sehingga menimbulkan stereotip yang kacau. Marilah kita mengajak saudara/i kita untuk membaca dan mempelajari Alkitab agar melaluinya ia menemukan ‘Jalan Kebenaran dan Hidup dalam nama Tuhan Yesus Kristus.’ Amin!
Kiranya diskusi kali ini menjawab beberapa pertanyaan yang diajukan oleh peserta.
Salam kasih dari Redaksi www.yabina.org