Diskusi Nopember 2007
Form untuk mengirim pertanyaan
PENGOBATAN ALTERNATIF
Ada beberapa pertanyaan yang diajukan oleh dokter-dokter Kristen sehubungan dengan maraknya Pengobatan Alternatif di Indonesia dewasa ini. Berikut diskusinya: (Tanya–1) Sebenarnya, apa itu pengobatan alternatif? (Jawab–1) Pengobatan alternatif adalah pengobatan pengganti yang dibedakan dengan pengobatan modern yang kita kenal sekarang sebagai hasil perkembangan ilmu pengetahuan (bersifat ilmiah). Pada abad ke-19 sejak pengobatan modern berkembang dengan penemuan-penemuan bakteri dan ditemukan mikroskop, para ahli mulai menyimpulkan bahwa penyakit itu ada penyebabnya yang jelas sehingga dicarikan obatnya. Pengobatan modern banyak dianut orang karena mendasarkan pengobatan penyakit melalui proses diagnosa dan dibantu peralatan-peralatan seperti mikroskop, rontgen, alat-alat bedah dll untuk mendeteksi penyebab penyakit sebelum diberikan obatnya atau disembuhkan. Ini dibedakan dengan pengobatan yang populer sebelumnya yang secara tradisional didasarkan pada anggapan bahwa penyakit itu disebabkan oleh gangguan roh-roh jahat yang mengganggu seseorang atau bahwa penyakit disebabkan oleh ketidak seimbangan enersi dalam tubuh (misalnya Yin-Yang). Termasuk disini adalah pengobatan tradisional, mistik, magis, dan kesembuhan Ilahi. (T–2) Dalam pengamatan YABINA, mengapa pengobatan alternatif ini muncul? (J–2) Pengobatan alternative adalah pengobatan pengganti yang dicari orang ketika pengobatan modern tidak mampu menangani seluruh masalah kesehatan. Menurut buku ‘Spiritual Healing’ disebutkan bahwa ditengarai hanya sekitar 20% penyakit saja yang bisa ditangani melalui pengobatan modern sisanya belum diketahui obatnya, karena itulah maka pengobatan alternatif menjadi pilihan kembali karena manusia membutuhkan jawaban atas obatnya. Perbedaan mendasar antara pengobatan modern adalah bahwa pengobatan modern menganggap manusia lebih bersifat materialistik (darah, daging dan tulang dan mengabaikan aspek spiritual manusia) dan menggunakan obat-obatan materialistik pula, sedangkan manusia sekarang menyadari bahwa banyak penyakit disebabkan oleh masalah kejiwaan atau gangguan spiritual. Namun perlu disadari pula bahwa pengobatan tradisional yang sekarang menjadi pengobatan alternatif sebenarnya tidak lengkap dalam menangani masalah kesehatan, karena dengan menganggap masalah kesehatan disebabkan pengaruh roh-roh jahat, kekuatan magis (santet dll), dan ketidak seimbangan enersi (mistik), maka ia mengabaikan penyebab penyakit yang disebabkan oleh hal-hal yang bersifat materialistik (seperti racun, bakteri atau virus). Jadi munculnya pengobatan modern dan kembalinya alternatif adalah karena keduanya hanya memandang dari salah satu aspek manusia, fisikal atau spiritual, padahal hakekat manusia sekarang disadari sebagai holistik (mencakup aspek spiritual, psikis dan fisik). Sebagai contoh, adalah kasus seorang wanita tua yang terjatuh dan mengalami kesakitan di pinggang, ia berobat ke sinshe dan diberi terapi pijat refleksi. Bukannya tambah sembuh ia makin kesakitan, lalu ditangani oleh dokter kristen. Dalam diagnosa dan rontgen terlihat bahwa si nenek tua itu mengidap penyakit osteoporosis dan kejatuhan itu menyebabkan bagian tulang punggung di pinggang retak. Pijat refleksi tentu saja makin memperparah kondisi retak itu. (T–3) Kalau tidak salah, pengobatan alternatif itu kan ada yang ilmiah dan non ilmiah. Bisa dijabarkan? atau adakah pendapat lain? (J–3) Manusia terdiri dua aspek yang saling berkait (holistik) dan bukan dua aspek yang terpisah secara dikotomik (badan vs jiwa). Berdasarkan hal itu, realita dan pengobatan penyakit harus mencakup keduanya, jadi lebih tepat disebutkan sebagai pengobatan ‘komplementer’ (dengan pengertian saling melengkapi) daripada ‘alternatif’ (dengan pengertian pangganti). Bila kita melihat penyakit yang diderita seseorang, kita dapat melihat bahwa penyebabnya bisa macam-macam. Ada yang disebabkan oleh a.l.: (a) ‘infeksi’ disebabkan karena luka, bakteri atau virus; (b) ‘kelainan’ disebabkan oleh faktor genetika, malfungsi, alergi, kanker atau radiasi; (c) ‘rekayasa’ disebabkan campur tangan manusia seperti vaksinasi atau kloning; (d) ‘psikis’ disebabkan faktor kejiwaan seperti psikotis, neurotis, atau schizophrenia; dan (e) ‘spiritis’ yang berkaitan dengan campur tangan dunia roh seperti karena dosa, kutuk, santet atau kerasukan roh. Kekurangan pengobatan tradisional adalah semua dianggap sebagai bersifat spiritual penyebabnya sehingga terapinya tidak tuntas, sebaliknya pengobatan modern terlalu berpusat pada penyebab fisikal dan material sehingga terapinya juga bersifat partial. Pengobatan alternatif (yang lebih tepat disebut komplementer) timbul untuk melengkapi yang kurang. Sebenarnya yang ilmiah dan non ilmiah bukan pengobatan alternarifnya, tetapi penyebab penyakit dan terapinya, yaitu ada yang bisa dijelaskan dan diobati secara ilmiah tetapi ada yang tidak, dalam hal ini penyakit itu harus dilihat dari dua aspek yang saling melengkapi (komplementer). (T–4) Dalam UU pokok kesehatan disebutkan pengobatan tradisional perlu dibina dan diawasi untuk diarahkan agar dapat dipertangungjawabkan. Pengobatan Alternatif mana yang bisa dipertangungjawabkan? (J–4) Penjelasan pada butir sebelum ini menjadi penyebab ditulisnya UU pokok kesehatan, yaitu agar diambil keputusan yang bertanggung jawab. Sering seseorang yang mengalami stress dan gangguan kejiwaan dipasung karena dianggap dirasuk roh jahat, ia dijampi-jampi dan ditengking dll. Pembinaan tentunya dimaksudkan agar menghargai ilmu kedokteran dengan metoda diagnostiknya. Seharusnya pengobatan modern (yang dianggap ilmiah) juga harus dibina untuk tidak terperangkap konsep materialistik yang menganggap semua penyakit itu disebabkan penyebab fisik atau psikis saja, ia harus menyadari ada faktor spiritual yang juga bisa menjadi penyebabnya. Kasus berikut menunjukkannya, seorang psikiater Indonesia yang puluhan tahun berpraktek di Australia menceritakan bahwa rumah sakit dimana ia bekerja menerima pasien yang mengalami gejala kegilaan (psikotik) yang berkepribadian ganda (schizophrenik) yang sewaktu-waktu berusaha bunuh diri. Segala terapi modern digunakan untuk mengobatinya seperti dengan obat penenang sampai shock therapi pada kepala orang itu. Berbulan-bulan tidak ada kemajuan dan satu hari keluarganya membawa seorang pendeta dan dalam nama Tuhan Yesus pasien itu ditengking. Kontan pasien itu menggelepar dan jatuh pingsan. Ketika siuman ia normal kembali seterusnya! Kasus lain bersifat sebaliknya, ketika seseorang menunjukkan gejala stress, ia dipasung, digunduli dan diberi jampi-jampi, padahal isterinya baru minta cerai dan ia baru kena PHK. (T–5) Bagaimana kita mencermati PA yang dasarnya bernuansa spiritual dan bertentangan dengan Firman Tuhan, misal Yoga dan Prana? (J–5) Bila kita makin peka akan spiritualitas Kristen kita bisa minta kepada Tuhan agar dikaruniai karunia membedakan roh. Bila kita peka akan kerohanian Kristen (konsep Roh Kudus yang mendiami kita sebagai ‘the comforter’) maka kita tentu akan berhati-hati dalam mengikuti atau mempopulerkan pengobatan alternatif yang dilandaskan spiritualitas Hindu seperti Yoga dan Prana. Dalam Yoga dan Prana, dipercayai bahwa dalam diri manusia itu tinggal dewa ular yang disebut ‘kundalini’ atau ‘prana’ dan menganggap bahwa dalam diri manusia ada 7 cakra yang letaknya mulai dari bawah (dekat kemaluan) sampai di kepala. Latihan Yoga dan Prana berusaha untuk mengolah batin kundalininya sehingga kundalini itu bangun dan bergerak dari cakra paling bawah menuju cakra paling puncak atau cakra mahkota di kepala. Bila seseorang bisa menghidupkan kundali sehingga bertahta di cakra mahkota, ia bukan saja bisa hidup sehat tetapi dipercayai juga bahwa ia bisa hidup atau mau mati selama ia suka. (T–6) Bagaimana dengan akupuntur? (J–6) Pengobatan tusuk jarum (akupunktur) secara tradisional menganggap bahwa penyakit itu disebabkan oleh ketidak seimbangan Yin-Yang dalam tubuh dan ada kepercayaan bahwa dalam diri manusia ada kekuatan tersembunyi (chi, prana, the force). Akupunktur melalui tusukan jarum di titik tertentu berusaha untuk merangsang bangunnya enersi batin itu agar enersi itu menyembuhkan bagian tubuh yang sakit. Kedokteran telah menyelidiki bahwa dalam tubuh memang ada titik-titik perangsang (trigger points) yang bila ditusuk dengan jarum akan merangsang organ tertentu yang sakit. Jadi dari penelitian ilmiah dijumpai kenyataan bahwa dari sekian ribu titik akupunktur yang berkembang dalam pengobatan tradisional Cina, sebagian kecil bisa dijelaskan dengan cara ini, sedangkan bagian besarnya diberlakukan berdasarkan konsep mistis dan magis dalam tradisi akupunktur Cina. Tugas dokter kristen adalah bagaimana mempelajari akupunktur dan menghindari praktek mistis dan magis didalamnya dan mencari mana trigger-points yang bisa digunakan secara ilmiah. Sebuah kasuh menarik bisa kita pelajari. Seorang dokter kristen sekali waktu datang ke rumah penulis dan meminta bahan bacaan tentang akupunktur, ia melaporkan bahwa ia baru membawa ayahnya ke sinshe dan diberi terapi akupunktur, tetapi ia kaget karena oleh sinshe, jarum itu diberi mantra sebelum ditusukkan! Di Cina dan Taiwan, akupunktur pernah dilarang ketika kedokteran modern masuk ke sana, soalnya banyak praktek akupunktur tidak menyembuhkan dibandingkan pengobatan modern (a.l. soal anastesi), namun karena ilmu pengobatan modern juga tidak menjawab total, praktek akupunktur kembali dihidupkan disamping pengobatan modern. (T–7) Bagi seorang mahasiswa fakultas kedokteran atau dokter , bagaimana sebaiknya kita mencermati Pengobatan Alternatif yang makin marak akhir-akhir ini? Apa perlu ada materi kuliah tentang Pengobatan Alternatif? (J–7) Materi kuliah Pengobatan Alternatif baik juga kalau diadakan, bukan untuk mengikuti semuanya tetapi, bagi seorang dokter dan calon dokter Kristen, ia harus mengkaji mana yang bersifat spiritulitas Cina kuno (yang didasarkan enersi Chi, Yin-Yang dan kepercayaan pengaruh roh nenek moyang atas hidup keturunannya). Dalam kuliah pengobatan alternatif perlu diajarkan pula soal ‘Kesembuhan Ilahi’ (divine healing) sebagai salah satu alternatif yang mestinya dipopulerkan dikalangan dokter Kristen daripada mempopulerkan ‘Hindu and Chinese healing.’ Manusia bukan hanya membutuhkan kesembuhan fisik tetapi juga kesembuhan spiritual dan mandambakan kuasa Roh Kudus. Yesus Kristus adalah Tuhan penyembuh kita. Akhirnya, pengobatan alternatif umumnya menyebut: ‘May the Force be with you’ (lihat film Star Wars), dokter dan calon dokter Kristen seharusnya berseru ‘May God be with you’ termasuk dalam pengobatan juga. Amin!
Salam kasih dari Sekertari www.yabina.org |