Diskusi Mei_ 2009
Form untuk mengirim pertanyaan
KITAB KEJADIAN
(Tanggapan-1)
(Diskusi-1) Data Alkitab berbicara berbeda dengan teori evolusi/geologi yang berkembang dalam ilmu pengetahuan, namun sebelum menerima teori baru kita perlu melihat lebih dahulu kemungkinan terjadinya apa yang tercatat dalam kitab Kejadian khususnya banjir Nuh, sekalipun kita tidak dapat memahami susunan kata-demi-kata secara harfiah, secara umum kitab Kejadian masih dimungkinkan terjadi seperti itu. Kalau kita mempelajari antropologi, kita mengetahui bahwa bangsa-bangsa berasal dari Mesopotamia dan menyebar melalui keturunan Yafet (Eropah), Ham (Kanaan dan Afrika), dan Sem (Asia Barat/Selatan), dan untuk mendapat jumlah manusia seperti sekarang, dari 8 anggota keluarga Nuh memang mungkin berkembang biak sejumlah itu. Soal pegunungan Himalaya dan suku-suku terasing bisa juga ditujukan bahwa data Alkitab memberi kemungkinan bahwa setelah Banjir Nuh, Pada zaman Peleg bumi terbagi (Kej.10:25) dan menurut teori geologi Air Bah, terjadinya gunung-gunung disebabkan terjadinya pengerutan dan perpisahan benua setelah bumi mengering. Weggener mengemukakan teori ‘continental drift’ dimana disebutkan bahwa semula bumi menyatu dalam sebuah benua besar yang dinamakan ‘Pangeae’ kemudian pecah menjadi benua-benua. Bila kita memperhatikan tepi Barat Eropah dan Afrika dan membandingkannya dengan pantai Timur Amerika, kita menjumpai bentuk, kondisi geografis/geologis, dan kondisi flora & fauna yang mirip, bahkan budaya penyembahan di Mesopotamia (di Asia) – Mesir (di Afrika Utara) – Inca/Maya (di Amerika Tengah) memiliki tradisi kuil-kuil mirip menara Babil. Bila hal ini dibandingkan dengan geologi kitab Kejadian, sekalipun berdasarkan skala geologi yang berbeda, ada kemiripan yang mungkin. Mengenai adanya kebudayaan yang maju dan mundur adalah wajar karena budaya tidak selalu berjalan maju, ada kalanya karena migrasi ada suku yang kemudian terisolir ditempat baru dan terputus dari budaya asalnya sehingga merosot budayanya, tetapi sebaliknya juga bisa terjadi. (T-2) Lalu bagaimana dengan adanya perbedaan ras di antara manusia yang berbeda benua, seakan-akan ini membenarkan teori evolusi, di mana lingkungan mengubah gen/dna dari manusia yang berada di lingkungan yang ber-beda2 (misalnya yang 4 musim dg yang tanpa musim), ini juga bagaimana menjelaskannya? (D-2) Harus dibedakan antara perbedaan Ras dengan Perbedaan Species (seperti yang dikemukakan oleh Charles Darwin dalam bukunya ‘The Origin of Species’). Manusia secara umum memiliki kemiripan kecuali variasi minor yaitu warna kulit, rambut dsb.nya yang disebabkan penyesuaian dengan iklim dan lingkungan geografis baru, namun semua tetap satu spesi yang disebut manusia yang kalau mengandung lamanya 9 bulan dan sama-sama berjalan tegak dan punya kemampuan kognitif khusus jauh di atas binatang. Teori evolusi bercerita mengenai mutasi (lompatan perubahan) sehingga menghasilkan banyak species yang berevolusi secara berangsur-angsur, teori ini masih menimbulkan banyak pertanyaan (missing link) seperti misalnya mengapa sekarang tidak dijumpai manusia seperempat kera, setengah kera, tiga perempat kera seperti kalau teori Evolusi benar terjadi? Orang Afrika berkulit hitam dengan rambut keriting dibedakan dengan Eropah yang berkulit putih dengan rambut pirang, namun orang Afrika bisa juga menjadi presiden USA (Obama) asalkan berkembang di lingkungan budaya dengan kesempatan hidup dan pendidikan yang sama, sebaliknya orang Eropah berkulit putih juga banyak yang bodoh karena tidak mau belajar. (T-3) Apakah sudah pernah dibahas masalah Kredit di Bank atau tentang Kartu Kredit ya? Bagaimana dari sudut pandang Firman Tuhan, karena terdapat berbagai pendapat. Disisi lain kartu kredit seperti rentenir dimana rentenir dipandang “dosa”, apakah kartu kredit dan kredit di bank juga dosa. Walaupun disisi lain bisa membantu masalah kebutuhan. (D-3) Alkitab tidak melarang orang berhutang atau adanya kartu kredit, kita melihat bahwa untuk bisa mengawini Rachel, Yakub ‘kredit’ tujuh tahun menghamba kepada Laban (Kej.29:26-28). Yang tidak sesuai dengan prinsip Alkitab adalah kalau bunga yang disyaratkan tinggi bahkan bunga berbunga. Rentenir biasa memberi pinjaman bukan dengan maksud menolong sesamanya tetapi dengan maksud mencari untung sebanyak-banyaknya, bunga tinggi yang berbunga. Ada dua hal yang perlu diperhatikan bagi umat Kristen, baik bagi peminjam maupun yang meminjam. Bagi peminjam, kalau ada yang membutuhkan pinjaman untuk kebutuhan mendesak seperti untuk makan atau menyekolahkan anak, kalau ia mempunyai kelebihan mengapa tidak memberi pinjaman tanpa bunga atau kalau bisa dibantu secara gratis? Bunga tidak salah kalau diberikan bagi peminjam dana untuk usaha yang artinya bakal memperoleh keuntungan dan pinjaman itu menjadi modalnya, demikian juga bagi yang meminjam, janganlah meminjam untuk kebutuhan konsumtif kecuali kalau benar-benar terjepit untuk kebutuhan hidup, namun harus diusahakan membayarnya kembali dan kalau tidak mampu membayar kembali jangan meminjam tapi minta tolong saja, sebaliknya kalau untuk usaha ia harus membagikan keuntungannya kepada pemilik dana berupa bunga. Banyak Bank pengada kartu kredit malah memberikan diskon harga untuk pembelian yang menggunakan kartu kredit, bagi mereka beredarnya uang di Bank dengan penggunaan kartu kredit sudah mendatangkan keuntungan. (T-4) Saya membaca dalam ‘Ensiklopedia Tokoh Indonesia’ dan menjumpai bahwa www.yabina.org diperkenalkan di situ. Tetapi setelah dibaca, kesannya adalah ceritanya lebih berkisar tentang pengalaman di bidang Perumahan dan Pembangunan Perkotaan. Saya yakin YABINA punya banyak pengalaman dalam 27 tahun pelayanannya, mengapa tidak ditonjolkan? (D-4) Yang mengetahui alasannya adalah Direksi Ensiklopedia itu yang memasukkannya, tetapi dari isinya, ada beberapa indikasi, yaitu bahwa: (1) Kelihatannya bahan diambil dari buku-buku ‘Urbanisasi dan Pembangunan Kota’ (1986) dan ‘Urbanisasi, Pembangunan dan Kerusuhan Kota’ yang oleh penerbit diberi biodata lengkap demi promosi. Buku pertama memang dikenal luas dan mendapat resensi dari surat kabar dan dipilih Depdikbud sebagai ‘Buku Pedoman Lingkungan Hidup untuk guru-guru SMTA’ (1987). Keduanya cukup dikenal dan bahkan dimuat dalam Katalog Nasional Australia; dan (2) Mungkin juga dilihat situs Yabina di www.yabina.org, karena dimuat juga artikel ‘Minyak Urapan’ yang ada didalamnya. YABINA ministry sendiri tidak mempublikasikan prestasi yang sudah dicapai dalam 27 tahun pelayanan kecuali secara ringkas di Profil dalam situs www.yabina.org.
Salam kasih dari Sekertariat |