Maret _2 2011 | SEKTE DAN MISTIK
 

Ada beberapa tanggapan atas artikel YABINA baru-baru ini, berikut diskusinya:

 (Tanggapan–1) Dalam artikel ‘Sekte dan Mistik’ saya membaca kalimat: “Aliran kultus/sekte umumnya … ‘bersifat elitis/eksklusif yang menganggap diri sendirilah yang benar dan yang lain salah’.”  Apa salahnya dengan “menganggap diri sendirilah yang benar dan yang lain salah” kalau memang kita sendiri yang benar dan yang lain memang salah? Bukankah Roma Katolik dan Protestan, dan semua gereja juga menganggap diri mereka yang benar?

(Diskusi–1) Setiap gereja yang menganggap dirinya sendiri yang benar dan yang lain salah bertentangan dengan berita Injil seperti yang ditulis dalam Alkitab yang menyebut bahwa Yesus berkata:

“Akulah jalan dan kebenaran dan hidup. Tidak ada seorang pun yang datang kepada Bapa, kalau tidak melalui Aku.” (Yph.14:6).

Rasul Petrus juga berkata:

“…keselamatan tidak ada di dalam siapa pun juga selain di dalam Dia, sebab di bawah kolong langit ini tidak ada nama lain yang diberikan kepada manusia yang olehnya kita dapat diselamatkan.” (Kisah 4:12).

Jadi, Keselamatan dan kebenaran hanya dalam diri Yesus Kristus yang adalah penyataan Allah yang telah menebus umat manusia dengan darah-Nya yang kudus. Sekalipun masing-masing gereja memiliki kebenaran doktrin masing-masing, tetapi Roma Katolik sekarang menganggap Protestan bukan lagi sebagai sekte sesat melainkan saudara seiman, demikian juga sebaliknya, keduanya juga saling menerima dalam persekutuan gereja yang am, dan keduanya mengaku Allah Tritunggal. Bandingkan ini dengan tiga sekte/kultus abad XIX yang menolak Tritunggal tetapi masing-masing berpendapat seperti berikut:

Jehovah Witnesses (Saksi-Saksi Yehuwa) menganggap bahwa semua gereja sesat dan hanya JW/SSY yang benar karena mempertahankan nama Jehovah/Yehuwa, Yesus hanya ciptaan lebih rendah dari Yehovah/Yehuwa dan roh kudus hanya tenaga aktif Allah. Yang menarik, JW/SSY menganggap nama Ilah/Allah itu terjemahan El/Elohim/Eloah bahasa Ibrani (Elah/Elaha bahasa Aram), ini berbeda dengan aliran sekte/kultus berikut:

Sacred Name Movement (Gerakan Nama Suci) secara fanatik mengagungkan nama Yahweh menganggap bahwa semua gereja sesat dan hanya merekalah yang benar. Mereka menganggap bahwa Yesus itu Yahweh sendiri, dan roh kudus sekedar tenaga batin Yahweh, dan mereka menganggap bahwa Allah adalah berhala Arab.

Jesus Only (Hanya Yesus) yang asal-muasalnya juga dari aliran sekte/kultus abad XIX lain lagi pandangannya, mereka menganggap bahwa Bapa, Anak dan Roh Kudus hanya nama-nama dari Tuhan yang esa yaitu ‘Jesus/Yesus.’ Yang menarik Sekte/kultus ini menolak Allah yang dianggap dewa Arab tetapi juga menolak Yahweh yang dianggap nama berhala juga.

Bayangkan apa yang terjadi bila tiga aliran sekte/kultus diatas ketiganya duduk semeja untuk berdiskusi! Karena itu saudara/i, marilah kita mengutamakan dan memberitakan Yesus dan kebenarannya sebagai pusat pelayanan kita diatas dokrin gereja yang kita pegang.

Jesus Vegetarian ?

(T–2) Ada yang menyebutkan bahwa Yesus tidak makan daging, hal itu bisa dilihat dari kenyataan bahwa Yesus tidak makan daging domba Paskah dan bapa-bapa gereja ada yang menyebut bahwa Yesus itu vegetarian, benarkah?

(D–2) Kalau ada bapa gereja yang menyebut Yesus itu vegetarian, mungkin bapa-gereja itu termasuk penganut ‘pertarakan’ (ascetic) yang tidak menikah dan tidak makan daging, jadi mereka mencari dukungan seakan-akan Yesus juga begitu. Kalau kita membaca Alkitab sebagai sumber yang lebih berotoritas daripada bapa gereja, disitu disebutkan bahwa ‘Yesus  makan domba Paskah’ (Luk.22:7-15). Salah satu mujizat yang dilakukan adalah ‘Yesus memberi makan lima ribu orang dengan ikan dan roti,’ adalah tidak masuk akal kalau Yesus vegetarian tidak mengajarkan para murid-Nya makan sayuran tetapi memberi makan ikan dan makan bersama (Mat.14:13-21). Ketika Yesus lapar, ia bertanya mengenai makanan kepada para murid-Nya dan karena mereka tidak punya, Ia menyuruh mereka menangkap ikan lalu sarapan ikan bersama mereka (Yoh.21:1-14). ‘Yesus yang telah bangkit pun makan ikan goreng bersama murid-murid-Nya’ (Luk.24:42-43).

Dalam Perjanjian Lama ‘Allah menyuruh manusia makan daging’ (Kej.9:1-3), dan dalam PB, Petrus menyadari bahwa Yesus yang adalah Allah bukan saja tidak melarang makan daging tetapi juga ia mendapat penglihatan bahwa ‘Tuhan tidak mengajarkan makanan daging halal atau haram,’ semua diperkenan Allah (Kis.10:9-16). Ayat-ayat ini dengan jelas menunjukkan bahwa Tuhan tidak melarang makan daging malah memberikan sebagai konsumsi manusia pasca banjir Nuh dan Yesus sendiri dalam inkarnasinya menjadi manusia maupun setelah bangkit ikut makan daging.

(T-3) Tetapi, bukankah ayat-ayat Mat.12:10-12, Luk.12:6-7; 13:15-16 menyiratkan bahwa Yesus vegetarian?

(D-3) Ayat-ayat diatas tidak berbicara mengenai makanan atau menyiratkan bahwa Yesus seorang vegetarian. Ayat  Mat.12:10-12 menunjukkan Yesus menyebut tentang menolong domba peliharaan di hari Sabat, tetapi ayat ini tidak berbicara mengenai soal makanan halal-haram karena Ia tahu bahwa gembala harus menjaga domba sebaik-baiknya agar cukup sehat dan layak untuk korban, Yesus sendiri makan domba Paskah (Luk.22:7-15). Ayat Luk.12:6-7 juga tidak berbicara mengenai makanan melainkan mengenai pemeliharaan Tuhan atas semua ciptaan termasuk binatang sekalipun binatang akan menjadi konsumsi makanan manusia; dan ayat Luk.13:15-16 juga berbicara tentang pemeliharaan binatang dihari Sabat dan tidak berbicara mengenai makanan halal-haram sebab lembu dipelihara dan dipersiapkan untuk konsumsi makanan manusia. Kej.9:1-3 menunjukkan dengan jelas pemeliharaan Tuhan atas semua mahluk dari air bah termasuk Nuh dan binatang yang dibawanya serta dalam bahtera karena binatang dan tumbuh-tumbuhan dipersiapkan menjadi makanan Nuh dan anak-cucunya.

Kiranya Diskusi diatas memperjelas tanggapan yang diajukan.

 

“Betapa indahnya kedatangan mereka yang membawa kabar baik.” (Roma 10:15b)

Salam kasih dari YABINA ministry www.yabina.org

 


Form untuk mengirim pertanyaan | Diskusi Sebelumnya