Ruang Tanya Jawab September 2000 

Form untuk mengirim pertanyaan



MEDITASI & PENYEMBUHAN HOLISTIK

Dalam sebulan terakhir ini ada beberapa pertanyaan masuk, khususnya sekitar 'Meditasi' dan 'Penyembuhan Holistik' (Reiki & Akupunctur dsb.nya) yang menjadi bahan diskusi kita berikut:

(Tanya-1) MEDITASI. Saya sering mendengar dari hamba Tuhan atau pastor yang menceritakan tentang meditasi, yang ingin saya tanyakan meditasi seperti apakah yang dibolehkan dalam Kekristenan, dan bolehkah kita memakai kata meditasi dikaitkan dengan
hubungan dengan Tuhan dalam Kekristenan. (Frisch, Bandung)

(Jawab-1) Doa berbeda dengan meditasi, karena doa adalah dialog antara seseorang dengan Tuhannya, Tuhan yang berpribadi dan berkehendak dan yang berfirman. Doa-doa dalam perjanjian lama termasuk kitab-kitab Mazmur selalu didahului dengan kata-kata 'Ya Tuhan', suatu dialog yang jelas. Dalam Doa Bapa Kami, kita memulai dengan 'Ya Bapa Kami yang Di Sorga' demikian juga Doa Tuhan Yesus yang terkenal dalam Yohanes 17 ditujukan kepada 'Bapa yang di Sorga.' Meditasi adalah bagian dari kepercayaan monisme atau kebatinan (a.l. Hinduisme, Buddhisme dan Taoisme) dimana dianggap bahwa yang disebut 'tuhan' itu tidak lain adalah hakekat alam atau sumber hidup semesta yang tidak berpribadi (macro cosmos). Dalam kepercayaan ini manusia dianggap bagian kecil darinya (micro cosmos). Meditasi adalah usaha untuk menyatukan manusia dengan sumbernya, atman menyatu pada brahman, ini dilakukan melalui jalan konsentrasi dan pengosongan diri. Jadi sifatnya menyatukan keilahian manusia dengan ilahi semesta (istilah Inggerisnya attunement atau at-one-ment).
Memang ada kalanya dilakukan sinkretisasi yaitu meditasi Kristen diarahkan untuk penyatuan diri dengan sumber yang adalah Yesus Kristus, tetapi ini tidak betul karena ke Tuhanan Kristen bukanlah ke Tuhanan mistik, melainkan ke Tuhanan Theistik. Sekalipun dalam Alkitab bahasa Inggeris dalam kitab
Mazmur disebutkan istilah meditasi, artinya beda dengan meditasi Zen misalnya, karena itu terjemahan bahasa Indonesia tepat bahwa maksudnya adalah 'merenungkan janjji Tuhan atau firman Tuhan, tetapi ini tidak dilakukan dengan pengosongan diri atau latihan pernafasan (seperti latihan Anand Krishnan) melainkan dengan bersaat teduh merenungkan Tuhan, janjinya atau firmannya yang jelas.
Umat Kristen seharusnya tidak melakukan meditasi mistik, karena Tuhan orang Kristen berpribadi dan manusia hanya ciptaan, sehingga dengan bermeditasi tentunya berarti menyangkal hakekat Tuhan yang adalah pencipta manusia dan tanpa sadar seseorang menganggap bahwa dirinya sendiri adalah ilahi. Ini
adalah ajaran /New Age'

(T-2) REIKI & PENYEMBUHAN ALTERNATIF. Sebenarnya, apakah keberatan kita mengenai Reiki dan Penyembuhan Alternatif (seperti Akupunktur) pada umumnya?

(J-2) Penyembuhan alternatif biasanya ditujukan pada cara penyembuhan yang didasarkan 'agama religi' yang bernafaskan ajaran 'mistik & pantheisme' yang dilandasi keyakinan 'monisme-dualistis' yaitu bahwa 'ada satu keberadaaan tunggal 'YANG SATU' yang merupakan kekuatan alam (mana, force, chi, ki, prana dll.) dan bergerak mengikuti perimbangan dialisme (yin-yang) yang saling bertentangan tetapi saling melengkapi. Manusia dianggap sebagai bagian kecil (macro cosmos) dari kekuatan 'YANG SATU' itu (macro cosmos). Dalam terang ini penyakit dianggap ketidak seimbangan dialisme dalam tubuh manusia dan ketidak bersatunya keseimbangan diri manusia dengan sumber kekuatan alam itu, karena itu penyembuhan ini berusaha menyeimbangkan kembali kesatuan dualisme itu dengan cara-cara meditasi, latihan nafas, gerakan tubuh, sentuhan, maupun mantera-mantera agar kekuatan Chi, Reiki, Kundalini atau Tenaga Dalam kita menjadi kuat dan tubuh kita menjadi sehat.

Bahaya yang ditimbulkan cara-cara penyembuhan ini adalah bahwa (1) kita menjadi berorientasi pada diri sendiri diluar anugerah Tuhan; (2) dengan memupuk kekuatan 'chi' atau 'tenaga dalam' kita, hati nurani kita menjadi 'tidak peka' akan firman Allah dan bisikan Roh Kudus; dan (3) Pengalaman di kalangan okult/mistik/animis yang mempraktekkan hal ini adalah bahwa mereka kemudian mengarah pada 'menuhankan diri sendiri' atau 'ingin menjadi seperti Allah.' (Perdana)

(T-3) MEMPERINGATKAN TEMAN YANG BERDOSA. Pak saya ingin mendengar pendapat Bapak mengenai Mat.18; 15 - 20.  sampai kemana kewajiban kita sebagai "wakil Kristus" untuk memperingati sesama kita, dimana kita sendiri juga sering jatuh dalam dosa?  Bagaimana
hubungannya dengan Jeh 33; 7.9? (Hadinoto, Austria)

(J-3) Tanggung jawab kita dalam memperingati sesama kita tentu tidak terbatas, sekalipun kita sendiri merasa 'berdosa.' Hanya kita harus memperingatkannya dengan sabar, empat mata, bersama teman maupun jemaat. Tetapi bila ia tetap tidak mau, maka kesalahannya adalah tanggung jawabnya sendiri dan bukan tanggung jawab saudara. (ay.15-17) Hukum kasih kedua mengatakan agar kita 'mengasihi sesama kita seperti diri sendiri', dengan kata lain bahwa 'peringatan itu bukan saja harus ditujukan kepada orang lain tetapi lebih dahulu kepada diri sendiri, dan baru berdasarkan kesadaran diri itulah maka kita memperingatkan orang lain seperti yang sudah kita lakukan kepada diri sendiri.

Selain tiu ayat 18-20 membuka jalan anugerah, yaitu kita jangan berputus asa melainkan doakanlah, sebab dengan doa siapa tahu Tuhan kelak berkenan dan membuka jalan pertobatan bagi orang itu.
Mengenai Jeh 33; 7.9, hubungannya adalah bahwa batasan memperingati itu adalah sesuai 'ukuran
firman Tuhan', jadi seseorang perlu kita peringatkan bila tidak sesuai dengan firman Tuhan! Yang perlu kita selamatkan dengan peringatan kita adalah 'nyawa' atau kondisi ikatan seseorang dengan Tuhannya, jadi aspek spiritualnya, sehingga sekalipun tubuh seseorang hancur, selama aspek spiritualnya selamat maka ia selamat di hadapan Tuhan.

(T-4) KELUARGA BERENCANA. Ada hal yang ingin saya tanyakan kepada Bapak/Ibu "Mengenai Keluarga Berencana (KB) dari sudut pandang Alkitab." Terutama metoda yang sudah dikenal masyarakat." (Ellymooy)

(J-4) Bila kita berbicara soal KB, tentu pikiran kita adalah KB dalam pengertian yang lebih luas yaitu Keluarga (yang) Bertanggungjawab. Punya anak tetapi tidak kita didik dengan baik tidak ebrarti di hadapan Tuhan, tetapi punya anak harus dididik dengan baik dengan rasa takut akan Tuhan. Dalam hal ini KB dalam pengertian Keluarga Berencana dapat dilakukan oleh umat Kristen selama dilakukan dengan bertanggung jawab, yaitu tergantung 'metoda apa' yang kita ikuti. Beberapa metoda yang ada dengan pertimbangannya adalah sebagai berikut:

(1) Metoda yang menghentikan kesuburan sperma atau ovum, seperti penggunaan pil baik bagi pria maupun wanita. Disini sperma dan ovum itu dimandulkan;

(2) Metoda yang menghindari pertemuan antara Sperma dan Ovum, seperti 'coitus interuptus', penggunaan 'kondom' atau 'IUD' (Intra Uterin Divices). Disini pertemuan itu dihindari, jadi belum sampai terjadi pembuahan menjadi embrio manusia;

(3) Metoda yang menghentikan pertumbuhan embrio, seperti 'foam' atau 'curet'. Disini pertumbuhan embrio itu ditahan agar tidak berkembang menjadi fetus dan bayi;

(4) Metoda yang menghentikan pertumbuhan fetus/janin, seperti abortus provokatus (ini dibedakan dengan abortus spontan yang terjadi karena keguguran disebabkan kecelakaan atau sebab-sebab lainnya).

Metoda (1 dan 2) memang paling sedikit resikonya karena menghindari pertemuan sperma dan ovum jadi belum terjadi pembuahan, hanya untuk metoda 'coitus interuptus' perlu diberikan catatan bahwa disamping metoda ini tidak safe (kemundkinan gagal), metoda ini juga secara kejiwaan kurang dianjurkan, sebab ketika puncak cinta dalam coitus terjadi, pada saat itu rasa sayang itu diputus, ini dapat menimbulkan ketidak puasan kedua pihak dan frustrasi; Metoda (2) ada dua pendapat dikalangan Kristen, ada yang berpendapat bahwa pada saat pertama pertemuan sperma & ovum jiwa itu sudah ada sehingga tidak boleh digugurkan, sedangkan pendapat kedua berpendapat bahwa 'setelah dua bulan' baru fetus/janin itu berubah menjadi bayu, jadi sejak itu tidfak boleh dilakukan campur tangan); Dan metoda (3) jelas tidak boleh kita lakukan karena sudah meruopakan pembunuhan. Dalam hal-hal khusus, situasi demikian bisa dilakukan misalnya kalau keselamatan jiwa si-ibu dipertaruhkan, namun pertimbangan harus matang melibatkan pertimbangan dokter, pendeta, ahli jiwa maupun konselor.

(T-5) ALIRAN KRISTEN. Saya melihat begitu banyak aliran pengajaran2 Kristiani saat ini dengan beraneka-ragam liturgi seperti di,Plaza2,Hotel2,Mal2,yang kalau dilihat dari pekabaran2nya banyak yang sudah keluar dari konteks Alkitabiah dan pertanda ajaran2 nabi palsu sudah bermunculan dan bagaimanakah tanggapan anda maupun solusinya supaya diantara sesama umat Kristen tidak terjadi perpecahan?  (Charles, Jakarta)

(J-5) Memang kita harus prihatin atas gejala-gejala yang sudah terjadi dalam ibadat Kristiani masa kini yang digelar di luar gereja. Justru kalau kita sadar akan hal ini, cara terbaik adalah bertekun dalam firman Tuhan dan mencari persekutuan gereja yang berorientasi firman Tuhan. Maka, dengan bekal hubungan pribadi dengan Tuhan yang begitu erat, tentunya kita lebih mampu menangkal semua ajaran-ajaran miring yang tidak sesuai firman Tuhan. Soal perpecahan, memang Tuhan Yesus dalam 'Doa' nya yang terkenal (Yoh.17) menyebutkan bahwa kita harus bersatu, tetapi persatuan dalam Bapa dan Anak, dan persatuan dalam firman Tuhan. Di bagian lama Tuhan mengabnjurkan perpisahan, yaitu perpisahan dengan kekuatan kejahatan yang tidak sesuai dengan firman Tuhan, jadi perpecahan dalam hal kebenaran sah-sah saja. Tetapi, dalam terang tanya-jawab nomor 3 di atas, memang kita harus berusaha untuk mengingatkan mereka yang ikut-ikutan ibadat demikian dan para pengajar yang mengajarkan hal-hal di luar firman Tuhan.

A m i n.

Salam kasih dari Herlianto.

Catatan: Menyambut banyaknya sambutan akan forum diskusi/tanya-jawab YBA tentang masalah teologia maupun umum, sejak Januari 1999 terbuka forum diskusi yang dapat diikuti oleh setiap netter. Dari sekian banyak pertanyaan/tanggapan yang masuk, setiap bulan akan dipilih beberapa pertanyaan/tanggapan yang dianggap penting untuk dirilis secara berselang-seling dengan renungan bulan yang sama. Identitas para netter akan ditulis dengan singkatan tiga huruf disusul dengan kota dimana ia berdomisili. Setiap topik diskusi dapat ditanggapi lagi bila belum terasa cukup. Pertanyaan/tanggapan dikirimkan ke alamat YBA


Form untuk mengirim pertanyaan