Ruang Tanya Jawab - Desember 2002 

Form untuk mengirim pertanyaan


NEW AGE MOVEMENT

Menarik menyaksikan gejala adanya banyak undangan dari gereja-gereja, sampai lebih dari lima kali dalam beberapa bulan terakhir, untuk membahas tema New Age Movement (Gerakan Zaman Baru) dan Penyembuhan Alternatif. Berikut beberapa cuplikan yang tumbuh dalam tanya jawab seminar tersebut.

 (Tanya-1) AURA & FOTO KIRLIAN. Bukankah sudah terbukti bahwa Aura telah dibuktikan melalui foto Kirlian yang menunjukkan adanya bidang energi dalam diri manusia yang bisa dimanfaatkan untuk sumber penyembuhan diri, dan yang umumnya digunakan dalam penyembuhan alternatif?

(Jawab-1) AURA menurut konsep New Age Movement adalah medan energi yang pada hakekatnya merupakan nafas hidup yang bersifat ilahi (micro cosmos) yang sehakekat dengan sumbernya (macro cosmos) yaitu nafas alam semesta (pantheisme/mistik). Memang foto Kirlian yang dikembangkan oleh dua peneliti Rusia bernama Semyon & Valentina Kirlian yang menemukan sistem pemotretan yang kemudian dikaitkan dengan nama mereka. Dalam fotografi ini, film standar diletakkan diantara generator tegangan tinggi dan obyek yang akan difoto (misalnya tangan). Melalui penyaluran muatan rendah selama satu sampai dua menit terbentuklah bayangan di film tersebut. Apakah gambaran foto tersebut identik dengan Aura? Penelitian tidak menunjukkan ini terbukti, sebab simpul-simpul yang terlihat pada foto cahaya Kirlian tubuh tidak identik dengan simpul-simpul pusat energi yang ada dalam kepercayaan pengobatan gerakan zaman baru (7 Cakra dipercayai dalam Yoga). Memang benar bahwa dari kulit keluar panas badan yang diimbulkan oleh kegiatan mekanisme tubuh, tetapi itu berbeda dengan konsep Aura sebagai badan wadag dalam kebatinan. Untuk lebih jelasnya, silahkan membaca artikel tentang Aura dan Tenaga Dalam dalam situs ini, yaitu: Aura & Foto Kirlian (Artikel 53), Reiki (Artikel 15), Reiki & Kesembuhan Alternatif (Diskusi Agustus 2000), dan Tenaga Dalam (Renungan Maret 1999).

(T-2) AKUPUNKTUR. Bukankah akupunktur sudah dibuktikan melalui Ilmu kedokteran modern sehingga sekarang juga dipraktekkan di kalangan kedokteran?

(J-2) SAMA halnya dengan Aura & Foto Kirlian, memang benar bahwa ilmu kedokteran sudah melakukan penelitian mengenai akupunktur, bahkan di Universitas Airlangga sudah ada desertasi yang menulis tentang ini (Koosnadi Saputra). Dari penelitian itu dan juga banyak penelitian lainnya sekalipun ditemukan bukti bahwa ada beberapa titik-titik akupunktur yang memiliki rangsangan tertentu bagi penyembuhan, sebagian besar titik-titik akupunktur tidak terbukti melalui penelitian ilmu kedokteran modern. Menurut Koosnadi Saputra, titik-titik yang memiliki kepekaan khusus (dalam penelitian kedokteran) disebut sebagai ‘trigger points’ dan hanya sebagian letak titik demikian identik dengan yang ada dalam praktek Akupunktur. Jadi titik-titik rangsangan dalam penelitian kedokteran tidak identik sama dengan titik-titik akupunktur. Jadi sama halnya dengan Aura & Foto Kirlian, penelitian titik-titik rangsangan dalam kedokteran tidak identik dengan titik-titik akupunktur, sekalipun ada beberapa titik yang sama. Dan sama juga halnya dengan Hongsui/Feng Shui, dimana ada beberapa hal yang bisa diterima akal dan sesuai dengan ilmu iklim (klimatologi) yang diteliti ilmu kedokteran, sebagian besar rumus Hongsui/Feng Shui tidak jelas pembuktiannya dan dilandaskan pada kepercayaan energi semesta pantheisme / mistik.

(T-3) MANFAAT PENGOBATAN ALTERNATIF. Dan bagaimana dengan manfaat pengobatan alternatif, bukankah itu bermanfaat sekali selagi ilmu kedokteran tidak bisa menyembuhkan?

(J-3) BAGI iman Kristen tidak semua yang menyembuhkan itu berguna. Kesembuhan batin yang dicari raja Saul dengan menghubungi dukun di Endor untuk menghubungi roh Samuel di larang keras oleh Tuhan bahkan karenanya Saul dihukum mati, demikian juga ketika Musa berhadapan dengan para ahli Sihir di Mesir (Kel.7-11), tidak semua perilaku penyembuhan dan mujizat ahli sihir itu diperkenan Tuhan. Waktu Filipus berhadapan dengan Simon si Sihir di Samaria (Kis.8:4-25), Simon juga melakukan mujizat kesembuhan dengan mengandalkan ‘Kuasa Besar’ namun ditolak oleh Filipus, Yohanes dan Petrus. Jadi sekalipun ada sebagian praktek penyembuhan alternatif yang netral dan dapat diikuti, tidak semua praktek penyembuhan alternatif berguna bagi tubuh dan lebih-lebih rohani kita.

(T-4) BEDA PENGOBATAN ALTERNATIF & KEDOKTERAN. Apa sebenarnya perbedaan antara pengobatan alternatif dan pengobatan kedokteran modern?

(J-4) PENGOBATAN ALTERNATIF beranjak dari anggapan bahwa eksistensi manusia ini merupakan kesatuan energi dengan alam semesta secara holistik, karena itu bila manusia mengikuti irama dan selaras dengan alam semesta, maka hidupnya pasti sehat, dan bila sakit artinya ada ketidak selarasan yang telah terjadi (dalam Taoisme, mengikuti keseimbangan Yin-Yang). Ketidak selarasan itu bisa diperbaiki dengan cara membangunkan energi dalam diri manusia itu agar manusia mengalami kembali keselarasannya dengan alam semesta. Gerakan Zaman Baru melakukan usaha keselarasan dengan membangunkan energi dalam diri manusia itu (yang digambarkan sebagai Aura) melalui berbagai cara, misalnya dengan kekuatan pikiran, visualisasi atau kata-kata mantra, dapat juga melalui latihan gerak (Tai Chi), pernafasan (Chi Kung) maupun meditasi (Zen & Yoga). Dalam pengobatan alternatif rangsangan itu dilakukan melalui pijatan (akupressure/pijat refleksi), tusukan jarum (akupunktur), atau rabaan tanpa menyentuh (penyembuhan prana & reiki).

Pengobatan Kedokteran Modern beranjak dari rasionalisme yang mengganggap bahwa ada hubungan sebab-akibat dalam alam ini, itulah sebabnya penyakit tentu disebabkan oleh penyebab penyakit. Bila tradisi kuno menganggap SEMUA penyebabnya adalah ketidak harmonisan dengan alam semesta, ilmu kedokteran melalui penyelidikannya mencari penyebab fisiologis dan materialnya dan mencari penyebab penyakit apakah terjadi karena bakteri, virus atau sumber penyakit lainnya. Ilmu kedokteran diawali dengan diagnosa ilmiah (foto rontgen, ECG, periksa darah dsb.nya) sedangan pengobatan alternatif melakukan diagnosa berdasarkan pengalaman turun-temurun oleh para tabib. Pengobatan modern kemudian setelah mengetahui sebab penyakit lalu memberikan terapi entah dengan operasi atau obat-obatan untuk menyembuhkan. Sekalipun banyak penyakit disembuhkan melalui pengobatan modern memang harus diakui juga keterbatasannya karena masih banyak penyakit tidak bisa disembuhkan oleh kedokteran modern.

Ada pengalaman jelas mengenai keduanya dialami seorang nenek berumur 80 tahun. Ketika ia terjatuh, ia merasakan sakit dipunggungnya. Ia pergi ke pengobatan alternatif baik dengan dipijat maupun tusuk jarum. Alhasil, penyakitnya tidak bertambah baik bahkan tambah parah. Lalu ia pergi ke dokter spesialis penyakit dalam, lalu di rontgen dan kelihatan ada bagian tulang punggung yang remuk karena jatuh. Diagnosa dokter itu menyebutkan bahwa orang tua yang tulangnya sudah keropos (osteoporosis) cenderung akan mengalami keretakan kalau terjatuh, dan obatnya hanya diperkuat dengan obat-obatan berkadar kalsium tinggi, dan ia dilarang untuk dipijat atau ditusuki jarum karena akan makin parah remuk tulangnya. Dari kasus ini kita dapat melihat bagaimana orang kuno dengan pngobatan alternatifnya melihat suatu gejala sakit dan bagaimana seorang dokter melihatnya.

(T-5) BATASAN NETRAL PENGOBATAN ALTERNATIF. Kalau begitu, bagaimana kita dapat memililah mana Penyembuhan alternatif yang netral dan tidak berdampak bagi iman kita dan mana yang berdampak buruk terhadap iman kita?

(J-5) BERBEDA dengan konsep pengobatan gerakan zaman baru yang beranggapan bahwa semua penyakit dihasilkan dari ketidak seimbangan dengan alam (hal sama dipraktekkan penyembuh ilahi di kalangan Kharismatik tertentu yang beranggapan bahwa beriman=sembuh, sakit=tidak-beriman).Kita harus menyadari bahwa ada berbagai-bagai jenis penyakit dalam dunia ini sehingga kita tidak dapat lari kepada ekstrim seakan-akan semua penyakit itu penyebabnya disama-ratakan sebagai ketidak selarasan energi badan dengan energi semesta, atau dalam konteks praktek kharismatik tertentu sebagai beriman atau tidak berimannya seseorang.

Ada penyakit yang disebabkan oleh Infeksi karena luka dalam kecelakaan; ada juga penyakit karena penyimpangan dalam metabolisme tubuh misalnya kanker, alergi & lupus; ada pula penyakit karena rekayasa seperti vaksinasi & kloning; juga penyakit yang bersifat psikosomatis; ada penyakit yang bersifat psikotis (neurosis & schiziphrenia); dan ada juga penyakit spiritis (karena dosa & kerasukan setan). Tentu pengobatan masing-masing tidak bisa disama-ratakan, sebab seseorang yang mengalami kecelakaan dan mengalami patah tulang dan infeksi tentu tidak bisa begitu saja dianggap mengalami kerusakan aura dan diberi sentuhan prana atau pijat refleksi, sekalipun akupunktur sedikit meringankan rasa sakit. Dalam penelitian kedokteran, akupunktur tidak bisa diharapkan sebagai pengganti (alternatif) anastesi.

Pengobatan pun ada berbagai macam tergantung penyakit apa yang diderita seseorang. Jalan kaki, senam dan berenang (aerobis) adalah obat pencegahan penyakit yang paling baik; tumbuh-tumbuhan dan obat dari hewan (herbalis) juga banyak manfaatnya; pengobatan melalui diagnosis, obat, suntik dan operasi (medis) sangat banyak menolong orang; ada juga pengobatan alternatif yang dilakukan melalui meditasi, pernafasan dan tusuk jarum (mistis); ada juga pengobatan perdukunan yang menggunakan jimat atau mantra (magis); tetapi ada juga pengobatan melalui mujizat setan atau kesembuhan ilahi (spiritualis). Dalam penggunaannya, umat Kristen perlu menyadari, apakah pengobatan tersebut menyembuhkan dan penyembuhan oleh siapa dan bagaimana cara yang digunakan? Ada baiknya kita banyak menggunakan pengobatan yang bersifat aerobis, herbalis, medis dan spiritualis Kristen, dan berhati-hati terhadap penyembuhan alternatif yang menggunakan cara-cara mistis, magis, atau spiritualis demonis. Pernah seorang Kristen mencari pengobatan melalui sinshe yang mempraktekkan tusuk jarum, sinshe itu mendoakan jarum-jarum dengan dupa dan mantera, disini jelas bahwa siapa yang melakukan pengobatan dan bagaimana caranya perlu membuat kita waspada.

Sudah tiba saatnya umat Kristen mempraktekkan sebanyak-banyaknya pengobatan yang bukan alternatif, dan juga bukan sekedar komplementer (melengkapi) namun pengobatan yang integratif (holistik) sifatnya, yaitu sambil mengobati dengan cara-cara herbalis, aerobis, dan medis, kita memohon mujizat ilahi menjawab doa-doa kita. Manusia tidak bersifat dikotomis (mendua, badan dan roh) namun bersifat holistik (mmenyatu) sehingga dalam proses kesembuhan dari penyakitpun kita perlu melihat setiap penyakit dan penyembuhannya dalam kesatuan holistik.

Salam kasih dari Herlianto/YABINA ministry


Form untuk mengirim pertanyaan