Ruang Tanya Jawab - Februari 2003 

Form untuk mengirim pertanyaan


MLM = New Age?

Artikel MLM = Piramid atau bukan? dan artikel-artikel MLM lainnya mendapatkan umpan balik tanggapan baik yang setuju maupun yang tidak. Berikut diskusi beberapa topik yang penting:

(Tanya-1) MLM = New Age? Dalam artikel-artikel MLM yang dikirimkan, ada kesan bahwa MLM itu mempromosikan nafas New Age. Apakah sebenarnya New Age itu?

(Jawab-1) NEW AGE adalah kebangunan kembali agama-agama mistik Timur yang tepadu dengan gengsi ilmu pengetahuan Barat. Ciri khas New Age dalam kaitan dengan MLM dan terutama ‘Human Potential Training’ yang dipopulerkan di dalamnya, adalah New Age mempercayai bahwa: “Dunia mengalami terobosan baru, di mana ‘yang tidak terbatas/terhingga’ itu membuka jalan kepada suatu Tata Dunia Baru yang penuh kemuliaan, perdamaian, kelimpahan, dan kesempurnaan. Kekayaan dan sukses adalah hak dan bukti sifat ilahi manusia!” Kelimpahan kemakmuran semesta yang dimiliki manusia ini tergambar dalam lambang rasi ‘Aquarius’ yang menunjukkan pencurahan air dari bejana secara berlimpah ke atas bumi. New Age digambarkan oleh Marilyn Ferguson sebagai: berubahnya ”increasing numbers of human beings to their godlike potentials.” Sedangkan Meister Eckhart menyebutkan: “The seed of God is in us ... Pear seeds grow into pear trees, nut seeds into nut trees, and God seed into God.” John C. Maxwell mengatakan: “believing in the seeds that God has planted in you and grow the seeds to their maximum potentials.” Lebih lanjut Shirley McLaine menyebut dirinya sebagai “I am God”, Anthony Robbins menyebut potensi diri itu sebagai “The Giant within you,” dan baik Abraham Maslow maupun Norman Vincent Peale menyebutnya “The unlimited reservoir,” bahkan Benny Hinn, Kenneth Hagin, Keneth Copeland & Morris Cerullo menyebutnya sebagai “little gods.” Potensi tak berhingga manusia itu terkukung dalam kemanusiaan, karena itu melalui ‘positive Thinking, Visualization (Carl Jung: active imagination), dan Spoken Words (pep-talk/mantra)’ manusia dapat mengembangkan potensi itu secara penuh. Manusia menjadi juruselamat dirinya sendiri dan bangga diri karena suksesnya sendiri. Bayangkan applaus yang diterima seseorang yang mencapai level ‘diamond’!

(T-2) NEW AGE? Lalu mengapa MLM dikaitkan dengan New Age? 

(J-2) PROMOSI pemasaran MLM dan lebih-lebih pelatihan-pelatihan human potential trainings yang menyertainya umumnya menekankan sifat ilahi manusia dan potensi kemampuan menjadi kaya yang luar biasa dari manusia, dan usaha yang dipacunya adalah mengajak peserta menikmati kemuliaan, kekayaan dan kemakmuran itu. Positive thinking, visualisasi, dan kuasa kata-kata adalah bagian tak terpisahkan dari promosi dan pelatihan MLM.

(T-3) I CAN. Saya sudah mengikuti pelatihan ‘I Can’ dan tidak melihat ada unsur New Age di dalamnya, dan saya juga tidak merasa dicuci-otak olehnya.

(J-3) ADA beberapa saudara yang takut akan Tuhan menyadari bahwa pelatihan ‘I Can’ yang diikutinya bernafaskan New Age, dan bila ada yang tidak merasakannya tentu disebabkan adanya perbedaan kepekaan rohani. Laporan ‘Task Force on Deceptive and Indirect Techniques of Persuasion & Control’ (1986) dari ‘American Psychological Association’ menyebutkan bahwa pada umumnya ‘human potentials training’ melakukan ‘brainwashing’ dan ‘coercive persuasion,’ dan menggunakan: “powerful psychological techniques of stripping individuals of their psychological defenses, inducing behavioural regression, and promoting regressive modes of reasoning. Further, it appears that deceptive sales techniques are involved in promoting the trainings since the secrecy surrounding the programs’ sales promotions prevents consumers from obtaining full disclosure. Consumers are persuaded to purchase programs described as educational, while in actually the programs consists of highly orchestrated, intense indoctrination processes capable of inducing marked psychological experience.” Dapat dimengerti kalau orang yang mengikuti pelatihan demikian akan terpengaruh dan, kemudian sadar atau tidak, menjadikan bahan pelatihan sebagai bagian dirinya.

Dalam kata pengantar seminar ‘I Can’ disebutkan a.l.: “sukses itu hanya berpangkal dari kemampuan seseorang, yang memujudkan jalan pikirannya....anda hendaknya berpikir tinggi dalam usaha meningkatkan derajat anda....orang yang menang itu, adalah orang yang berfikir bahwa DIA SANGGUP! DIA DAPAT!”. Dalam materi ‘Insan dalam Kaca’ disebutkan: “Yang menentukan jalan hidup Anda. Karena yang menghakimi perkiraan hidup Anda, Ia-lah yang sedang termenung di balik cermin.” Materi berjudul ‘Pikiran Sumber Segala Benda’ memuat kalimat “Sesungguhnya pikiran kita adalah sumber segala benda. Pikiran itu merupakan tenaga terbesar untuk menghasilkan sesuatu apabila disertai sasaran yang tepat, ketabahan, dan hasrat yang menyala-nyala untuk memperoleh kekayaan....orang yang menggunakan kekayaannya itu pasti bisa menjadi kaya....Kita adalah Pencipta Nasib Kita Sendiri....Akulah majikan nasib hidupku, akulah nahkoda jiwaku!....kita memiliki tenaga dan kemampuan untuk mengendalikan jalan pikiran kita sendiri.” Demikian juga isi materi-materi lainnya memompa ‘human potential’ peserta, dan diperkuat brainwashing dan coercive persuasion para instruktur yang berpengalaman memanipulasi kejiwaan pendengar, dapat dimaklumi kalau selesai mengikuti seminar itu seseorang menjadi seperti gurunya.

(T-4) MUTU PRODUK. Bagaimana MLM bisa disebut sebagai menipu padahal pengalaman saya menunjukkan bahwa mutu banyak produknya tinggi dibandingkan yang sejenis dijual pihak lain.

(J-4) META BASIS. Masalah mutu produk harus dipisahkan dengan ‘skema pemasaran MLM yang piramidal itu’ karena berbeda dasar. Gambaran yang dikemukakan dalam promosi dan brosur MLM bahwa setiap orang bisa mencapai sukses sama dan skema pemasaran yang dijalankan secara berjenjang itulah yang menipu, karena fakta menunjukkan persentasi ‘winner’ top-liners sangat kecil ibarat gunung es yang kelihatan, sedangkan ‘loser’ akan berjibun, termasuk di dalamnya bottom-liners yang menerima sedikit komisi atau belum menerima komisi sama sekali, dan middle-liners yang kemudian drop-out atau dicoret oleh pengusaha. Bila produk bagus (misalnya obat) mengapa tidak dijual untuk umum dengan harga umum, dan kalau ada distributor menjualnya di toko mengapa harus dicoret keanggotaannya? Yang menarik banyak usaha MLM (termasuk yang besar seperti Amway) sering memesan dari pengusaha farmasi produk yang sudah laku dipasaran dan memberikan labelnya sendiri, padahal barangnya sama. Dukun juga bisa menyembuhkan dengan kuasa setan, bisakah mengikuti mereka dibenarkan oleh firman Tuhan sekalipun kita disembuhkan?

(T-5) SUDAH IKUT MLM? Lucu juga kalau orang yang tidak terlibat dalam MLM mau menulis buku tentang MLM, bukankah itu seperti orang buta mau menjelaskan tentang gajah kepada ribuan orang buta pula!

(J-5) ALEGORI ‘gajah dan orang buta’ biasa menggambarkan adanya beberapa orang buta yang memegang salah satu bagian dari gajah. Masing-masing mengatakan bahwa dirinya yang paling benar menyebut diskripsi gajah. Dalam konteks MLM sebenarnya semua orang termasuk yang di dalam maupun di luar MLM dapat disebut sama butanya. Para pengamat tidak mulai dengan kebutaan, sebab banyak brosur dikeluarkan perusahaan-perusahaan MLM, banyak buku sudah membahas MLM dan banyak kasus pengadilan di Amerika Serikat sudah mengungkapkan kesalahan MLM yang diadili, demikian juga sudah banyak kesaksian maupun buku ditulis mereka yang keluar dan melihat MLM sebagai sistem pemasaran yang menipu. Jadi, dengan sumber informasi yang banyak, bisa-bisa seorang ‘diluar’ bisa memiliki pengertian yang luas tentang MLM dibandingkan misalnya dengan seorang ‘didalam’ yang sudah terobsesi dengan brainwashing (cuci-otak) dan coercive persuasion (bujuk-rayu) yang internsif diindoktrinasikan. Ingat kasus indoktrinasi Saksi-Saksi Yehuwa yang menggunakan pola MLM, sekalipun sudah dibuktikan secara eksplisit kesalahan ajaran SSY, mereka yang ‘didalam’ akan mati-matian mempertahankan ajaran SSY (misalnya soal kapan Nebukadnezar menyerang Yerusalem [607sM, kebenaran sejarahnya 587sM] dan tahun Akhir Zaman [1914] yang tidak terbukti benar). Untuk mengetahui bahwa SSY sesat tentu tidak perlu menjadi pengikut SSY, demikian juga untuk mengetahui bahwa ‘racun itu mematikan’ tentu tidak perlu dilakukan dengan meminum racun itu kan?

(T-6) MLM DISAHKAN APLI. Mengapa MLM dikatakan haram sedangkan keberadaan mereka telah disahkan secara hukum baik oleh MLM maupun Departemen terkait?

(J-6) APLI sebagai Assosiasi Penjual Langsung dibentuk oleh para pengusaha penjual langsung (termasuk yang MLM) dan sebagai assosiasi tentu melindungi kepentingan anggotanya. Kalau kita mempelajari bahan-bahan APLI, sikap mendua segera terlihat, misalnya dilakukan pembedaan antara ‘Direct Selling dan Sistem Piramida’ yang sumir, sebab faktanya umumnya MLM tidak berada di salah satu kutub itu tetapi menjalankan keduanya! Soal keputusan hukum pengadilan di Indonesia tentu tidak bisa diharapkan karena peran uang sangat dominan, dan biasanya peserta yang merasa dirugikan oleh janji-janji kosong tidak berani menuntut karena ia juga salah (mengapa mau terjerat bujuk rayu?). Di Amerika Serikat asal muasal MLM, sudah banyak kasus yang melibatkan Amway maupun Human Potential Trainings (seperti Lifespring) diputuskan pengadilan yang mengharuskan mereka membayar ganti rugi ratusan ribu dolar kepada yang dirugikan. Ada seorang pengikut Amway yang mengatakan bahwa Amway berbeda dengan Tianshi, faktanya keduanya anggota APLI. Goldquest mengatakan mereka bukan MLM dan tidak sama dengan Amway dll, tapi ada yang mengatakan GQ adalah money game dan beda dengan Forever Young karena tidak bergabung dengan APLI, padahal praktek pemasaran produk keduanya mirip, yaitu bersistem piramidal binary. Salah satu kriteria Sistem Piramida menurut APLI adalah: “Setiap anggota hanya boleh merekrut 2 orang saja,” dari kriteria ini maka GoldQuest maupun Forefer Young keduanya termasuk.

(T-7) BANK & MLM. Bagaimana dengan praktek Bank yang memberikan bonus HP bila pemegang credit-card membawa pelanggan baru? Bukankah sistem komisi ini sama dengan MLM?

(J-7) KOMISI adalah halal dalam bisnis dan diperkenankan hukum, yang membedakan Bank dengan MLM adalah bank memberikan komisi pada pelanggan-bapak atas lahirnya pelanggan-anak, namun kalau ada pelanggan-cucu yang dilahirkan pelanggan-anak, tentu komisi hanya diberikan kepada pelanggan-anak dan pelanggan-bapak tidak kebagian! Jadi tidak merupakan komisi berjenjang, dimana seseorang menerima komisi bukan karena usahanya melainkan karena usaha orang lain seperti yang terjadi dalam MLM.

(T-8) NEW AGE & KRISTIANI? Apa salahnya kita menganut New Age selama kita juga takut akan Tuhan? Dan apa dampaknya bagi kekristenan kalau kita menganut keduanya?

(J-8) NEW AGE adalah agama yang berpusat manusia dan bukan berpusat Kristus, dan bukan saja berbeda namun bertentangan, karena new age meninggikan ke’ilahi’an manusia’ dan menyalahkan kekristenan, manusia adalah juruselamat bagi dirinya sendiri dan menolak penebusan/penderitaan Tuhan Yesus sebagai ganti dosa manusia. Majalah ‘Manas’ menyebutkan: “Manusia bukan cacing yang berdosa, tetapi ilahi yang perpotensi.” Mahareshi Mahesh Yogi (guru mistik The Beattles) mengatakan: “Saya tidak yakin bahwa Kristus pernah menderita atau dapat menderita....sangat disayangkan kalau Kristus dikaitkan dengan penderitaan.” New Age beranggapan bahwa: “Dunia memasuki masa aquarius (the age of aquarius) yang menggantikan dua ribu tahun masa pisces, yaitu masa kekristenan yang penuh kebodohan dan ketertinggalan.” Kita mengenal bahwa ‘ikan’ (pisces dalam bahasa latin) dianggap sebagai lambang kekristenan, bukan karena meniru lambang rasi ikan/pisces New Age, tetapi karena dalam bahasa Yunani, ikan/pisces disebut ‘ICHTHUS’ yaitu oleh umat Kristen dianggap sebagai singkatan ucapan pengakuan iman mula-mula, yaitu singkatan ‘Iesous CHristos THeou Uios Soter’ yang artinya ‘Yesus Kristus Anak Allah Juruselamat.’ New Age menyembah Alam (pantheistik) dan Manusia (anthroposentrik) sebagai Tuhan sedangkan kekristenan mengaku ‘Yesus adalah Kristus dan Tuhan’ (Kristosentrik, Yoh.20:28). Mempercayai dan bergantung jatidiri manusia sebagai ilahi jelas mendukakan Roh Kudus yang dianugerahkan kepada umat beriman dan membuat seseorang tidak peka akan firman Tuhan. New Age mengajar ‘realisasi diri’ (Carl Jung: self realization) atau ‘aktualisasi diri’ (Abraham Maslow: self actualization), tetapi Tuhan Yesus berkata kepada murid-murid-Nya: “Setiap orang yang mau mengikut Aku, ia harus menyangkali dirinya (self denial), memikul salibnya dan mengikut Aku.” (Mat.16:24), dan Yesus juga berkata: “Masuklah melalui pintu yang sesak itu, karena lebarlah pintu dan luaslah jalan yang menuju kebinasaan, dan banyak orang yang masuk melaluinya; karena sesaklah pintu dan sempitlah jalan yang menuju kepada kehidupan, dan sedikit orang yang mendapatinya.” (Mat.7:13-14).

Semoga diskusi ini memperjelas.

Salam kasih dari Herlianto/YABINA ministry


Form untuk mengirim pertanyaan