Ruang Tanya Jawab - Januari 2002
Form untuk mengirim pertanyaan
Trinitas
Pada awal tahun 2002, beberapa pertanyaan yang penting untuk didiskusikan agar diketahui pembaca adalah sebagai berikut:
(Tanggapan-1) UNITARIAN PENTECOSTAL? Sehubungan dengan artikel soal TRINITAS, bagaimana dengan aliran yang menyebut dirinya United Pentecostal Church International yang di Indonesia ada yang mirip yang disebut sebagai Gereja Pentakosta Serikat? Apakah itu sejenis Unitarian dan Saksi-Saksi Yehuwa?
(Jawaban-1) UNITED Pentacostal Church International bukan 'unitarian pentecostal' namun lebih tepat disebut 'oneness pentecostal'. Harus dibedakan karena istilah unitarian lebih merupakan faham yang menolak Yesus dan Roh Kudus sebagai Tuhan (jadi berfaham Arian), sedangkan UPC International mempercayainya tritunggal dalam arti kata terbatas namun mendasarkan diri pada baptisan yang ada di kitab para Rasul yang menyebutkan bahwa 'Allah Yang Esa yang menyatakan diri dalam Bapa, Anak dan Roh' adalah tidak lain Yesus dan menggunakan nama baptisan dalam nama 'Yesus' (Kis.2:38;8:16;10:48;19:5;22:16). Jadi oneness Pentecostal bukanlah unitarian yang menolak Yesus dan Roh Kudus sebagai bagian dari Allah Tritunggal, dan juga beda dengan Saksi-Saksi Yehuwa, melainkan mempercayai ketritunggalan secara terbatas bahwa ketiga pernyataan bapa, Anak dan Roh Kudus berasal dari Allah yang satu itu namun ketiganya bukan merupakan pribadi yang terpisah. Untuk jelasnya, mengenai UPC International ada dibahas di Dictionary of Pentecostal and Charismatic Movements, h.860-865.
Akhirnya dapat disimpulkan sebagai berikut:
UNITARIAN, menolak Tritunggal dan menolak ke'tuhan'an Yesus.
TRINITARIAN, Mempercayai Allah yang esa yang menyatakan diri dalam 3 pribadi yaitu, Bapa, Yesus dan Roh Kudus, dan membaptis dalam nama Bapa, Anak dan Roh Kudus sesuai Mat.28:19.
UNITED PENTECOSTAL CHURCH INTERNATIONAL, menekankan Allah yang esa yang menyatakan diri dalam Bapa, Anak dan Roh Kudus, namun ketiganya bukan sebagai pribadi yang terpisah melainkan semuanya menunjuk kepada Yesus. Mereka membaptis dengan rumus baptisan 'dalam nama Yesus' yang ada di kitab Kisah Para Rasul. Berdasarkan perbandingan itu, UPCI tidak termasuk Unitarian, dan memang mereka sendiri menyebut sebagai 'Oneness Pentecostal'.
Dalam Alkitab jelas disebutkan bahwa ketiga penyataan Allah dalam diri Bapa, Anak dan Roh Kudus itu adalah penyataan dalam diri pribadi, jadi bukan sekedar penyataan dari yang satu, namun penyataan dari yang satu dalam diri tiga pribadi. (Lihat ARTIKEL : (34) Trinitas (4)).
(T-2) TRINITAS ITU BAGAIMANA? Bagaimana kita bisa menggambarkan soal ke’Tritunggal’an Allah, soalnya gambaran yang selama ini biasa dijadikan ilustrasi seperti soal ‘Matahari’ (bendanya – sinarnya - radiasinya) atau hitungan ‘matematis’ (1 X 1 X 1 = 3), atau ‘Segitiga’ (ke-3 sisi membentuk satu), tidaklah memuaskan. Bagaimana?
(J-2) MEMANG perumusan manusiawi mengenai Trinitas tidaklah sempurna, karena hanya memberikan gambaran yang memuaskan sebagian orang. Demikian juga hasil perumusan Konsili di Konstantinopel (381) jelas tidak mungkin menggambarkan kebenaran yang dinyatakan kepada kita di atas. Yang perlu dilakukan, adalah mengembalikan perumusan itu kepada Alkitab, dimana di situ jelas dinyatakan beberapa sifat Tritunggal, seperti misalnya ketiganya ‘Esa’ namun juga merupakan ‘Tiga Pribadi Yang Terpisah’ dan berbeda fungsi dalam rangka pemeliharaan dan penyelamatan manusia oleh Allah. Ke-3nya ada sejak awal dunia bahkan Bapa dan Anak dianggap sebagai ‘Alpha & Omega’ (Wah.1:8,17;21:6;22:13; band.Yes.44:6;48:12), dan ke-3nya kekal. Ke-3nya sering dipertukarkan atau disamakan, demikian juga dalam rumus pembaptisan ketiganya di satukan (Mat.28:19). Menghujat Allah disebut sebagai perilaku Iblis yang hukumannya api neraka, demikian juga menghujat Roh Kudus tidak akan diampuni (Mat.12:31). Yang jelas, ketiga penyataan itu disebut sebagai pribadi Ilahi.
Penyataan Alkitab cukup jelas, namun yang membuat manusia bingung adalah ketika kita mencoba merumuskannya dalam bayangan manusia, maka bisa menimbulkan kontroversi, jadi bila kita mau menyebut soal Trinitas, ada baiknya kita menunjukkan data-data Alkitab sendiri.
Salah satu yang ditekankan oleh Saksi-Saksi Yehuwa adalah bahwa ‘Anak lebih rendah dari Bapa’ misalnya dengan mengutip Ibr.2:9 dimana dikatakan bahwa ‘Yesus lebih rendah dari malaikat’, namun kita harus sadar bahwa ‘ayat itu selengkapnya’ berbunyi dalam ‘waktu singkat’ dan dalam Ibr.1:6 disebut bahwa “Semua malaekat harus menyembah Dia” bahkan Yesus Sang Anak disebut ‘Allah’ oleh ‘Allah Bapa’ (Ibr.1:8-10). Saksi-Saksi Yehuwa biasa mengutip ayat-ayat ketika Yesus masih dalam tugas inkarnasi sebagai manusia yang tentu lebih rendah dari Bapa, namun setelah kebangkitannya, kita dapat melihat dalam Alkitab bahwa keduanya dibuat setara, bahkan dalam kitab Wahyu keduanya menduduki tahta bersama-sama. (Untuk lebih jelas, silahkan melihat kembali ARTIKEL (033) berjudul TRINITAS (3).
(T-3) ROH KUDUS PALING RENDAH? Kalau Roh Kudus adalah Allah yang ikut dalam penciptaan (Kej.1:2) mengapa dalam penampakan Stefanus maupun di kitab Wahyu dia tidak tergambar di sebelah kanan atau kiri Bapa?
(J-3) ROH KUDUS adalah bagian dari ke’Tritunggal’an Allah yang berfungsi sebagai Roh, karena itu memang tidak tergambar dalam penglihatan tersebut. Demikian juga dalam kitab Wahyu disebut jelas mengenai Yesus sebagai SERUPA dengan ‘Anak Domba’ atau ‘Anak Manusia’ namun mengenai Bapa tidak dijelaskan mukanya bagaimana. Dalam bagian lain Alkitab disebutkan bahwa ‘tidak seorang pernah melihat Bapa’, Musa melihatnya sebagai ‘api yang membakar semak namun tidak menghanguskan’. Penglihatan Stefanus dan Yohanes dalam kitab Wahyu lebih menggambarkan penampakan Bapa di atas tahta digambarkan ‘sebagai terang yang besar’, dan ungkapan ‘duduk disebelah kanan adalah suatu gambaran lambang yang tidak dapat digambarkan seakan-akan seorang yang duduk dibangku sebelah kanan Allah Bapa. Untuk penjelasan lebih jauh mengenai oknum Roh Kudus silahkan membaca kembali ARTIKEL (034) berjudul TRINITAS (4)
(T-4) ALLAH KRISTEN TIGA? Bagaimana kita menjawab tuduhan orang bahwa Allah kristen itu tiga, jadi umat Kristen ‘menyekutukan Allah’?
(J-4) UMAT KRISTEN tidak menyekutukan Allah, karena Allah dalam penyataannya di Alkitab baik Perjanjian Lama maupun Baru dengan jelas menyatakan diri sebagai ‘Esa’ namun juga menyatakan diri dalam ‘Tiga Pribadi’ Bapa, Anak dan Roh Kudus. Maka, bila kita menjadikan Alkitab sebagai otoritas, maka kita tidak perlu membelanya, namun membiarkan Alkitab berbicara mengenai penyataannya! Kita dapat secara ideal menjadikan Allah sebagai ‘monotheisme’ mutlah, namun kalau ternyata Allah itu Monotheis yang menyatakan diri dalam ‘tiga pribadi’ tentu ‘Monotheisme Mutlak’ itu membatasi Allah sendiri. Tuhan menyatakan diri sebagai ‘Aku adalah Aku’ (Kel.3:14).
(T-5) HARRY POTTER. Ada yang mengatakan bahwa Harry Potter tidak salah kalau kita lihat film maupun buku-bukunya, bahkan di negeri Belanda ada yang mengadakan ‘Polterdienst’ (kebaktian Potter) dan ternyata mengundang banyak anak yang banyak diantaranya menggunakan kostum sihir. Bukankah ini cara baik untuk mempromosikan Injil kepada anak-anak modern?
(J-5) KETERBUKAAN tidak selalu berdampak baik, bahkan Menghadapi budaya ‘New Age’ keterbukaan telah banyak menghancurkan iman umat Kristen. Yang menjadi pertanyaan, mengapa banyak gereja sekarang kekurangan jemaat dan gereja kosong, sedangkan banyak gereja lainnya masih penuh termasuk dihadiri anak-anak? Kelihatannya banyak gereja menjadi ‘Liberal’ (bebas) yang akhirnya dijauhi umat (karena umat ke Gereja mencari nilai bukan mencari keterbukaan yang sudah dengan leluasa didapat secara cuma-cuma di dunia sekular). Padahal banyak gereja yang mempunyai pendirian jelas akan banyak dicari orang di tengah ketidak pastian dunia dan moralitasnya saat ini! (Ingat perkembangan Saksi-Saksi yehuwa dan kaum fundamentalis). Namun, sekalipun demikian, kita tidak perlu lari kepada ekstrim lainnya dimana seseorang melarang atau mengharamkan dengan keras. Cara menghindari yang bijak adalah menanamkan firman Tuhan dalam diri anak-anak dan mendidik mereka untuk menjauhi pengaruh-pengaruh buruk yang bertentangan dengan firman Tuhan Pemazmur mengatakan, bahwa: “Dengan apa seseorang mempertahankan kelakuannya bersih? Bila dipatutkan dengan firman Tuhan’ (Mzm.119:9-11).
(T-6) KUDA TROYA. Apa bahayanya kalau kita membawa masuk budaya sekuler termasuk film-film Harry Potter ke tengah persekutuan Kristen?
(J-6) KUDA TROYA mengajar kepada kita pelajaran yang indah sekali. Disitu diceritakan mengenai putra mahkota Troya yang mencintai seorang gadis Helen yang kemudian dilarikan ke Troya. Ayah si gadis yang adalah musuh bebuyutan Troya menyerbu kota itu bersama calon menantu yang disukainya. Serangan demi serangan tidak mampu membuat benteng Troya bobol. Akhirnya, pasukan musuh mundur dan meninggalkan sebuah Kuda kayu yang besar (kuda adalah patung dewa orang Troya yang emreka sukai). Karena musuh mundur dan ada kuda sesembahan mereka, orang-orang Troya kemudian memasukkan kuda itu ke benteng dan berpesta pora sampai mabuk. Di malam hari mereka tertidur dalam keadaan teler, dan saat itu dari perut kuda Troya berkeluaran pasukan komando musuh yang segera membuka pintu gerbang untuk memasukkan tentara musuh yang diam-diam sudah mendekati benteng, dan mereka membunuh semua tentara Troya tanpa ampun.
Inilah akibat tragis dari sikap yang membuka diri dan memasukkan barang-barang musuh (yang kemungkinan diisi pasukan komando) ke benteng kita dan yang akan mengorbankan seisi benteng itu.
Kiranya Tanya Jawab kali ini bermanfaat bagi pembaca.
Salam kasih dari Herlianto/YBA