Ruang Tanya Jawab - Maret 2002
Form untuk mengirim pertanyaan
Trinitas dan Tradisi
Pada bulan Maret 2002 telah diterima beberapa pertanyaan, dan bulan ini akan dibahas pertanyaan-pertanyaan sekitar soal Trinitas dan Tradisi.(Tanya-1) TRINITAS. Dikatakan bahwa doktrin trinitas sudah tersirat dalam perjanjian lama dan baru, dan disimpulkan bahwa Allah yang Esa itu berkarya di dalam 3 oknum/fungsi. Lalu pada waktu Allah menjelma menjadi manusia atau Yesus, ada dimanakah Allah yang menjalankan fungsi sebagai yang menciptakan makhluk dan mengatur segala proses kehidupan dunia pada saat 33 tahun Allah berada dalam Yesus tersebut?
(Jawab-1) PADA waktu Yesus hidup di bumi, jelas Allah Bapa ada di sorga, demikian juga selama-lamanya (tahta Allah dalam penglihatan Stefanus dan kitab Wahyu). Anak Allahlah yang menyatakan kehadiran Allah, demikian juga dengan Roh Kudus. Rahasia Trinitas adalah bahwa ketiganya Esa dalam hakekat namun tiga dalam oknum dan fungsinya. Pada waktu penciptaan Allah berfirman dan Roh Allah melayang-layang, demikian juga pada waktu pembaptisan Yesus ketiganya terlihat sebagai oknum-oknum yang terpisah. Jadi, bukan Allah yang berada di dalam Yesus selama 33 tahun itu, namun Yesuslah Allah sebagai Anak Allah yang dibedakan sekaligus disamakan dengan Allah Bapa. Pandangan yang menyebut bahwa Allah sekali waktu menyatakan sebagai Bapa, di lain waktu sebagai Anak dan diwaktu lainnya sebagai Roh disebut ‘Modalisme’ dan bila kehadiran itu berurutan yaitu waktu PL sebagai Bapa, waktu PB sebagai Anak dan Kisah Para Rasul sebagai Roh adalah modalisme ‘Sabelius.’ Kedua contoh penciptaan dan pembaptisan Yesus jelas menolak pandangan modalisme/sabelian.
(T-2) ANAK ALLAH. Bagaimanakah dengan ayat-ayat yang menunjukkan bahwa ‘Israel ialah anak-Ku, anak-Ku yang sulung’ (Kel.4:22); ‘Aku telah menjadi bapa Israel, Efraim adalah anak sulung-Ku’ (Yer.31:9); ‘Anak-Ku engkau! Engkau telah Kuperanakkan pada hari ini’ (Mzm.2:7) Bagaimana kedudukan orang2 dalam ayat tersebut dibandingkan dengan Yesus sebagai anak Tuhan ?
(J-2) ANAK ALLAH adalah julukan yang diberikan pada umat Israel, Yesus (secara khusus) dan umat Kristen. Sebutan sebagai ‘Anak’ menunjukkan hubungan yang intim antara seorang Bapa dan Anaknya (hubungan darah) yang dikenakan pada hubungan-hubungan non-darah lainnya, jadi tidak harus diartikan seakan-akan Allah mengandung dan melahirkan anak umat Israel, Yesus dan umat Kristen. Nama Abia (ab-yah) adalah sebutan ‘Tuhan adalah Bapaku’, demikian juga rasul Paulus menyebut umat Kristen yang hidup dalam roh dapat berseru: “Abba ya Bapa” (Rm.8).
(T-3) UPACARA KEMATIAN. Beberapa waktu yang lalu, papa meninggal dunia. Dan berhubung papa dan mama serta beberapa saudara saya masih beragama Kong Hu Chu maka acara menjelang dan saat pemakaman masih menggunakan yosua. Saya tidak mau menyerahkan yosua kepada pelayat yang beragama Kong Hu Chu dan tidak mau berdoa di depan jenasah walaupun saya diminta berdoa kepada Tuhan untuk keluarga saya. Kakak tertua saya (kristen) menanyakan hal ini kepada gembala sidang gerejanya dan gembala sidang tersebut mengatakan bahwa tidak berdosa jika orang kristen memegang, membakar dan menyerahkan yosua kepada orang yang memerlukannya. Benarkah pendapat gembala sidang tersebut dan bolehkah umat kristen berdoa kepada Tuhan di depan jenasah?"
(J-3) BERDOA harus dilakukan hanya kepada Tuhan dan bukan kepada jenazah, karena itu untuk menghindari penyembahan berhala atau nenek moyang, tidak patut kalau berdoa kepada Tuhan menghadap jenazah atau patung. Kita dapat berdoa kepada Tuhan dalam posisi tidak didepan jenazah dan menghadap kepada Bapa di sorga sebagai kesaksian bahwa umat Kristen memiliki Tuhan yang hidup, khalik langit dan bumi. Selayaknya bila kita tidak mempercayai doa didepan jenazah dan manfaat yosua (selain untuk mengharumkan ruangan), sebaiknya menolak tugas ini dan menyerahkan tugas membagikannya kepada saudara yang masih percaya. Bagi orang Cina tradisional, berdoa didepan jenazah dengan menggunakan yoshua adalah ritus agama penyembahan nenek moyang. Hindarilah sinkretisme. (lihat kembali Diskusi Februari 2002 mengenai ‘Tradisi Budaya Leluhur’).
(T-4) MENABUR BUNGA DI MAKAM. Bolehkah saya mengucurkan minyak wangi di atas jenazah, menaburkan bunga diatas makam, dan merawat makam? Hal-hal apa saja yang tidak boleh dilakukan oleh orang kristen terhadap acara-acara ritual Cina?
(J-4) MENABUR BUNGA dan memakan makanan persembahan berhala, bagi umat Kristen pada dasarnya tidak menjadi soal. Menabur bunga dan mengucurkan minyak wangi di atas jenazah adalah dengan maksud untuk mengharumkan jenazah yang kian saat makin membusuk, demikian juga merawat makam sama halnya dengan merawat kebon di rumah kita, sebab bagaimanapun makam adalah tempat peristirahatan terakhir jenazah orang yang kita cintai. Namun merawat makam tidak perlu dilakukan terus menerus, cukup satu dua tahun selama kenangan kita akan almarhum masih segar, tetapi kalau bisa juga baik kalau dirawat terus mengingat keluarga masih memiliki hak atas makam setidaknya untuk 10 atau 25 tahun lamanya. Namun rasul Paulus mengingatkan agar ‘Jangan pengetahuan kita mendukakan mereka yang lemah’ (1Kor.8), karena itu dihadapan orang-orang yang menganggap ritus itu masih sarat mistik dan magis, sebaiknya di depan mereka kita tidak secara demonstratif melakukan hal itu. Soal prinsip Kristen menghadapi ritual tradisional Cina, Diskusi bulan Februari 2002 cukup menjelaskan hal itu, yaitu jangan ikut dalam tradisi yang: (1) tidak memuliakan Tuhan; (2) yang merupakan ritus penyembahan berhala; dan (3) yang tidak menghormati kemanusiaan.
(T-5) PENGOBATAN ALTERNATIF. Saat ini, mama saya (74 tahun, non kristen) kesulitan untuk berjalan karena keropos tulang + reumatic. Bolehkah saya mengajak mama saya untuk berobat ke pengobatan alternatif yang sekarang menjamur atau shinse (tusuk jarum)? Pengobatan medis telah menemui jalan buntu, karena jika kakinya diobati, maka obat tersebut mempunyai efek samping menyerang ginjal (kondisi ginjal mama kurang baik).
(J-5) KITA mengetahui bahwa pengobatan alternatif umumnya dilandaskan pada kepercayaan mistik dan magis mengenai adanya kekuatan ilahi dalam diri manusia yang disebut chi, ki, prana, tenaga dalam dan lainnya. Kita perlu berhati-hati dalam berurusan dengan dunia mistik dan magis tersebut. Seorang mahasiswa kedokteran pernah melaporkan kepada YBA bahwa ia kaget ketika ayahnya diberi akupunktur, ia menyaksikan jarumnya diberi mantra oleh sinshe. Sekalipun ada kesembuhan dalam praktek mistik & magis dalam pengobatan alternatif, kita perlu berhati-hati dalam mempraktekkannya, soalnya janganlah kita mempertaruhkan iman dan roh kita demi kesembuhan jasmani. Seorang nenek yang jatuh dan mengalami sakit pinggang pergi ke ahli akupunktur dan pijat refleksi dan penyakitnya tambah parah, lalu ia ke dokter dan setelah didiagnosa dan di rontgen, ketahuanlah bahwa akibat jatuh menyebabkan ada tulang punggungnya yang retak yang kalau dipijit bisa diraba apa hasilnya. Pengetahuan demikian dihasilkan oleh ilmu kedokteran, sebab para pengobat alternatif bisasanya tidak tahu dan mengabaikan kelainan fisik yang semuanya disamaratakan sebagai gangguan chi atau aura yang bisa diobati dengan cara mistik. Sebaiknya kita terus berusaha dengan pengobatan modern namun yang terutama adalah melakukan pengobatan alternatif yang seharusnya bukan alternatif namun pengobatan wajib adalah dengan memohon dengan doa kepada Tuhan dengan bantuan para hamba Tuhan maupun penatua (Yak.5:12-20) dan pengobatan modern sebagai suplemen.
(T-6) TENAGA PRANA. Menurut beberapa penjinjil yang mantan dukun, dikatakan bahwa semua tenaga dalam, chi, prana, dll. sebenarnya adalah dari setan. Namun yang menjadi yang menjadi kekhawatiran saya adalah pada dasarnya saya memang dapat merasakan dan memancarkan tenaga prana tersebut. Dari pertama kali saya dapat merasakan dan memancarkan tenaga prana tersebut saya sudah langsung berdoa bertanya kepada Tuhan dan meminta kalau memang hal ini bukan dari Tuhan tolong diambil atau dihapuskan saja .... tapi sampai sekarang pun tidak ada perubahan, karena itu, kalau tenaga prana ini dari setan dan bukan dari Tuhan kok masih tetap ada saja?
(J-6) SEBENARNYA Tuhan berfirman bahwa manusia dianugerahkan kehidupan dengan nafas Allah yang bergabung dengan debu tanah menghasilkan ‘roh’ manusia. Roh manusia jelas memiliki kekuatan atau daya hidup sehingga dapat menguasai alam serta binatang (Kej.2). Jadi sebenarnya tenaga dalam, chi, ki atau yang disebut apapun menunjuk pada kekuatan yang dimiliki roh sebagai anugerah Allah itu, jadi bukan berasal dari Setan. Dari pengalaman kejatuhan manusia dalam dosa (Kej.3) dan kesombongan manusia yang melawan Allah (Kej.11) diketahui bahwa keberadaan ‘kekuatan daya hidup’ itu memiliki resiko dimanfaatkan oleh Iblis untuk mengubah manusia menjadi sperti Allah (Kej.3:4-5), karena itu Tuhan berfirman melalui nabi Yeremia agar kita tidak mengandalkan kekuatan dalam diri manusia itu melainkan mengandalkan Allah (Yer.17:5,7) dan sebagai gantinya dianugerahkan ‘Roh Kudus’ untuk memberi kuasa yang menjadi penolong manusia (Yer.31;Yeh.36;Kis.1-2). Pelatihan dengan Chi atau Prana didasarkan ajaran mistik & magis yang menganggap bahwa Chi/Prana/Tenaga Dalam itu adalah bagian dari Allah, dan dalam mistik/magis dianggap bahwa ‘roh manusia yang berasal dari nafas (nephesh) Allah itu disamakan dengan ‘Roh’ (Ruach) Allah sendiri, karena itu memiliki ‘kuasa’. Dalam latihan Tai Chi, Yoga dan semacamnya, manusia secara aktif membangkitkan ‘kuasa’ kekuatan ilahi itu. Manusia benar-benar dengan latihan ini menjadikan dirinya seperti Allah (Untuk pembahasan lengkap, bacalah buku ‘Tenaga Dalam & Penyembuhan Holistik’ – lihat. Info Buku pada situs ini). Bila kita merasa ada kekuatan lebih dalam diri kita, berdoalah kepada Tuhan agar Tuhan mengkuduskannya, sebaliknya janganlah kita ‘melatihnya’ dengan sengaja agar tidak mendukakan Tuhan dan tidak dimanfaatkan oleh setan.
(T-7) CHI/KI/PRANA. Sebagian besar mengenai chi, dikaitkan dengan religi, taoisme atau budha. Namun ada banyak aliran qigong / chikung saat ini. Pemerintah Komunis China baru2 ini membagi menjadi 4 macam: (1) aliran yang berdasarkan warisan / tradisi (seperti di film2 silat, sebenarnya tidak jelas dasar agamanya; (2) berdasarkan agama (budha / taoisme/hindu, seperti yoga); (3) penipuan (saat ini terus dikejar dan dilarang); dan (4) berdasar iptek dan sedang diuji oleh pakar2 China, dan diperkirakan aliran "chi" tersebut berhubungan dengan listrik dalam tubuh makhluk hidup (saya sendiri belajar biologi, namun belum yakin benar akan hal ini, akan saya tanyakan lagi kepada dosen saya), dan pengaruh latihan2 qigong / chikung terhadap aliran chi tsb identik dengan pengaruh olah raga terhadap otot. Bagaimana orang Kristen harus menanggapi hal ini? Jika memang terbukti chi tersebut merupakan sesuatu yang ada / alami dalam tubuh makhluk hidup, dan bukan sekedar tenaga gaib / roh kegelapan, saya rasa kita perlu menanggapi secara positip, asal hati-hati bukan?
(J-7) JAWABAN pertanyaan ini sudah sebagian terangkum dalam J-6. Jadi jelas diketahui bahwa ‘roh’ manusia memang memiliki kekuatan atau daya hidup untuk membekali manusia dalam mengarungi kehidupan di dunia ini. Namun bagi umat Allah diperingatkan agar tidak mengandalkan kekuatan (dengan sengaja dilatih) karena mengandung bahaya bisa dimanfaatkan oleh roh-roh jahat untuk menjadi ‘seperti Allah’ dan kesombongan diri, karena itu jalan terbaik bagi umat Kristen adalah tidak mengandalkan kekuatan itu namun mengandalkan Allah dan mohon pimpinan Roh Kudus. Olah raga biasa berbeda dengan ‘olah batin’ (tenaga dalam/chi/prana/kundalini). Dalam olah raga, manusia menggerakkan tubuh agar sehat jasmani, sedangkan dalam olah batin manusia mengaktifkan tenaga dalam atau kekuatan dalam diri manusia itu dan ini berakibat bukan saja sehat secara tubuh namun kebanggaan diri (gerakan pengembangan pribadi memiliki motto: “If it is going to be, it is up to me”)
(T-8) BARONGSAI. Sebagai Mengenai permainan barongsai memang, kalau dilihat dari sejarahnya, permainan barongsai sering dikaitkan dengan religi. namun saat ini di China, permainan barongsai diteruskan, tapi sama sekali tanpa masalah religi (maklum, karena China komunis), jadi sekadar tarian pertunjukan. apakah hal ini diperbolehkan?
(J-8) BARONGSAI bagaimanapun memiliki simbol-simbol religi mistik/magis, dimana wajah Barongsai yang berbentuk singa itu adalah simbol magis, yang disimpan dan disembahyangi di klenteng atau vihara. Para pemainnya biasa berdoa lebih dahulu dan harus memiliki keahlian silat yang memiliki keahlian kungfu yang mangandalkan kekuatan tenaga dalam. Apapun jubah yang dikenakan dalam Barongsai, itu tetap barongsai. Sekalipun Komunis Cina berusaha untuk menghilangkan aspek religi dari Barongsai, namun usaha itu tidak pernah berhasil menghilangkan sentimen premordial orang Cina sebab orang Cina sangat terkenal sebagai penganut agama ‘Sinkretis’ yang mencampur adukkan semua kepercayaan. Tridharma mencampur-adukkan agama Tao, Kunghucu dan Buddha, sedangkan Taoisme sendiri mencampuradukkan ajaran I-Ching (yin-yang) dan tahyul-tahyul animisme/spiritisme (penyembahan nenek moyang) kuno.
(T-9) SHIO KUDA. Sebagai saya pria berumur 24 tahun,bershio kuda,dan mempunyai pasangan bershio monyet.Yang saya tanyakan bisa kah shio kuda dan monyet bersatu, dan apa usaha terbesar yang saya harus lakukan untuk mempertahankan ketidak cocokan
(J-9) SHI0 adalah buatan manusia jadi tidak perlu ditakutkan dan diikuti. Manusialah yang menentukan (menurut tradisi Buddha mengundang binatang-binatang dan yang datang cuma 12 binatang dengan urutan seperti sekarang yang lalu diterapkan sebagai nama tahun). Dalam perjodohan ada banyak faktor yang memperngaruhi, perbedaan kecil bisa menjadi besar bila kita mempercayai tahyul shio, namun perbedaan besar dengan belas pengasihan Allah dapat makin diperkecil dan digantikan dengan kasih. Jadi yang penting dalam mencari jodoh bukan shionya, namun ada beberapa pertimbangan, yaitu: Yang bersifat PRINSIP (1) seiman, iman dalam Tuhan Yesus Kristus banyak memperbaiki sifat yang kurang baik yang menjadi sumber konflik (2Kor.5:17); dan yang bersifat PRAKTIS adalah (2) pertimbangan orang tua; (3) perbedaan sifat yang terlalu jauh; dan (4) pendidikan yang besar perbedaannya.
Semoga diskusi/tanya jawab bulan ini memberikan kejelasan mengenai soal-soal yang berkenaan dengan bahan Trinitas, Tradisi, dan lainnya.Salam kasih dari Herlianto/YBA