Artikel 18_ 2006


 


SAKSI-SAKSI YEHUWA
 

Saksi-Saksi Yehuwa (SSY, Jehovah Witnesses) adalah aliran eksklusif yang sering secara terbuka mengaku sebagai ‘Siswa-Siswa Alkitab’ dan secara samar-samar mengaku sebagai 'Kristen', namun ajarannya bersifat antitesa terhadap kekristenan. SSY cenderung berpraktek melalui kunjungan dari rumah-ke-rumah, dan sekalipun SSY menyiarkan keyakinan mereka juga pada penganut agama lain, misi mereka diutamakan mendatangi umat Kristen yang sudah bergereja. Karena perilaku mereka yang cukup rajin mendatangi orang-orang yang sudah beragama di rumah mereka dan telah menimbulkan keresahan dan juga melakukan antitesa terhadap beberapa aspek pemerintahan (a.l. tidak menghormati bendera, transfusi darah), pada tahun 1976 melalui SK Jaksa Agung R.I., kegiatan mereka dilarang. Tetapi melalui SK Jaksa Agung RI pula, pada tanggal 1 Juni 2001, SK tahun 1976 itu dicabut sehingga sekarang SSY dapat bergerak menjalankan misinya dengan leluasa.

Prakteknya, SSY sekalipun secara resmi dilarang kala itu, kegiatan mereka berjalan terus apalagi kegiatannya kurang kelihatan sebagai organisasi yang memiliki 'gedung pertemuan' dan SSY lebih aktip dalam siar agamanya melalui pendekatan pribadi dengan kunjungan kerumah-rumah, apalagi di era reformasi dan keterbukaan sekarang, dapat dimaklumi kalau larangan demikian menjadi kurang efektif. Memang dalam era reformasi dengan demokrasinya,  sudah bukan masanya umat Kristen menolak kehadiran mereka karena itu melanggar HAM tentunya. Namun, karena kegiatan SSY yang mendatangi rumah orang-orang Kristen, tentu sikap waspada dan melengkapi diri harus menjadi agenda umat Kristen.

SSY didirikan oleh Charles Taze Russel (1852-1916) yang semula adalah anggota gereja Presbyterian di Amerika Serikat dan kemudian terpengaruh Adventisme soal ajaran Akhir Zaman dan ajaran Christadelphian (penerus ajaran Arius) yang berbeda dengan ajaran Kristen yang umum. Pada tahun 1870 ia merasa memperoleh wahyu untuk menyingkapkan rahasia-rahasia Alkitab dan pada tahun 1872 membentuk kelompok pemahaman Alkitab sendiri dengan nama 'Siswa-Siswa Alkitab'. Setelah Russel meninggal (1916) ia digantikan oleh Joseph Franklin Rutherford, di bawah pemerintahannya mulai digunakan nama Saksi-Saksi Yehuwa. Pada tahun 1942 digantikan oleh Nathan Homer Knorr, menyusul tahun 1977 oleh Frederick W. Franz. Setelah kematian Franz (1992), Milton G. Henzel memerintah sampai mengundurkan diri di tahun 2000 dan digantikan oleh Don Adams. Tokoh-tokoh pemimpin ini dianggap seakan-akan sebagai nabi oleh para pengikutnya.

Ajaran SSY bukanlah merupakan exegese dari Alkitab tetapi lebih merupakan penafsiran para tokohnya. Buku utama mereka bukan Alkitab tetapi buku karya Russel berjudul 'Studies in the Scripture' (Penyelidikan Alkitab, 7 jilid) dan ‘Menara Pengawal’ dinilai berotoritas bahkan lebih dari Alkitab. Saksi Yehuwa merupakan organisasi teokratis yang menekankan keterlibatan semua anggotanya dalam siar agama, sedang nama Saksi-Saksi Yehuwa adalah nama yang baru di kemudian hari ditahun 1931 dipakai, 52 tahun setelah SSY berdiri, yang diambil dari ayat-ayat Yesaya 43:10-12.

SSY sangat aktif dalam siaran radio disamping kunjungan ke rumah-rumah, dan terutama propaganda literatur sangat ditekankan. Banyak buku-buku propaganda telah diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia dan dicetak dengan harga murah tetapi dengan kualitas yang baik dan berwarna. Buletin SSY berjudul 'Menara Pengawal' dan 'Sedarlah' sangat menarik karena dikemas begitu indah dan berisi masalah-masalah yang hangat dihadapi manusia modern. Disamping itu traktat-traktat berwarna banyak dicetak dan disebar luaskan. Buku-buku SSY pada umumnya diterbitkan oleh 'Watchtower Bible and Tract Society of New York - International Bible Students Association' yang berlokasi di Brooklyn, New York.

Kepercayaan SSY yang utama adalah:

1.         Alkitab adalah firman Allah yang benar: Alkitab Terjemahan Baru SSYlah (NW) yang benar, sedangkan Alkitab lain sudah dipalsukan;

2.         Yehuwa, Allah satu-satunya yang benar: Hanya Yehuwa Allah yang mahakuasa, penguasa dunia ini;

3.         Yesus Kristus, Putra Allah yang diciptakan: Yesus bukan Allah dan diciptakan lebih rendah dari Allah;

4.         Roh Kudus adalah Tenaga Aktip Allah: Roh Kudus hanya tenaga aktif yang keluar dari Allah;

5.         Tritunggal adalah ajaran kafir: Ajaran Tritunggal yang menjadikan Yesus setara dengan Bapa adalah ciptaan gereja;

6.         Iblis adalah penguasa dunia ini yang akan dibinasakan: Iblis adalah Lucifer yang kelak dalam perang Armagedon akan dikalahkan;

7.         Manusia tidak mati hanya tertidur, dan keselamatan hanya bagi pengikut Yehuwa: Pada akhir hidup manusia, rohnya tertidur dan saat kebangkitan akan masuk ke dalam 144 ribu orang pilihan, yang bukan SSY akan dimusnahkan;

8.         Akhir Zaman terjadi pada tahun 1914: Pada akhir zaman Yesus akan datang kebumi untuk menjadi raja dan hakim. Tahun ini pernah diramalkan pada tahun 1915, 1918, 1925, 1975, dan karena tetap belum tergenapi kembali ke tahun 1914;

9.         Pada akhir zaman, pemerintah dunia akan dimusnakan dan digantikan dengan pemerintahan Kristus: 144 ribu SSY akan menjadi rekan sekerja Yesus memerintah dan sisanya akan tinggal di bumi;

10.       Saksi-Saksi Yehuwa hidup dalam moralitas yang baik: SSY meng’klaim’ bahwa kehidupan mereka penuh kebaikan, damai dan kasih dan tidak ada cacat cela.

Dalam konteks Indonesia yang memasuki alam reformasi dan keterbukaan dan dengan adanya kemajuan media internet, maka interaksi dengan Saksi-Saksi Yehuwa tidak lagi terhindarkan. Pelarangan secara resmi tidak menjamin hilangnya para penganut SSY dan usaha mereka dalam menyiarkan agama itu apalagi setelah sekarang diizinkan kembali beroperasi secara resmi. Karena itu, yang diperlukan bagi umat Kristen adalah kesiapan mereka dalam bersenjatakan senjata-senjata rohani dan mengetahui bagaimana cara-cara para SSY dalam mendekati seseorang.

SSY menjalankan 7 (tujuh) langkah indoktrinasi sampai seseorang menjadi SSY:

1.         Masa Perkenalan: SSY mengajak orang berdiskusi di jalan atau dikunjungi di rumah, dan menawarkan bacaan ‘Menara Pengawal’ dan ‘Sedarlah;’

2.         Kunjungan kedua kali: Bila seseorang tertarik, ia akan dikunjungi dirumah untuk melanjutkan diskusi;

3.         Menawarkan penyelidikan Alkitab gratis: Bila seseorang tertarik lebih lanjut, ia akan ditawari penyelidikan Alkitab gratis dirumahnya;

4.         Mengajak pemahaman Alkitab sewilayah: Untuk meningkatkan pemahaman, juga diajak ke dalam persekutuan penyelidikan Alkitab sewilayah;

5.          Persekutuan di Balai Kerajaan: Kalau sudah kelihatan kesetiaan seseorang, ia akan diajak dalam pertemuan di Balai Kerajaan;

6.         Diutus untuk Bersaksi: Bila makin jelas kesetiaannya, ia diutus untuk melakukan dinas penyiaran agama didampingi seorang yang lebih senior;

7.         Dibaptis ke dalam kerajaan theokratis: Baru pada langkah ketujuh mereka yang teruji kesetiaannya dan berhasil dalam penyiaran, dibaptis masuk dalam kerajaan theokratis.

Biasanya gereja-gereja dalam menghadapi SSY lebih berkonsentrasi dalam hal ‘bagaimana menghadapi mereka,’ tetapi melihat cara-cara indoktrinasi mereka yang intensif, seharusnya gereja-gereja berkonsentrasi dalam ‘membekali jemaat  dengan pengertian Alkitabiah yang benar dan cukup.’ Jemaat yang beriman dewasa dan mengerti akan ajaran imannya akan tidak mudah diombang-ambingkan segala pengajaran yang ingin mengganggu iman mereka. Kerajinan SSY dalam mengembangkan literatur perlu menggerakkan umat Kristen untuk memperhatikan literatur sebagai alat pembinaan iman, demikian pertemuan-pertemuan rutin lima kali dalam seminggu yang dilakukan SSY perlu menjadi cermin gereja-gereja yang cenderung merasa cukup melahirkan orang-orang kristen minggu saja.
 

Salam kasih dari Redaksi www.yabina.org 

 


[ YBA Home Page | Artikel sebelumnya]