HIBAH YANG MENIPU

“…  sekalipun tidak semahal harga ‘Manusia 6 Juta Dolar,’ pagi ini YABINA menerima e-mail hibah sebesar 3,5 juta dolar, e-mail hibah mana mengatas-namakan ‘Ban Ki-moon, Secretary General, United Nation’ bekerjasama dengan ‘Federal Government of Nigeria’ sebagai pengirim, dan tidak tanggung-tanggung, otorisasi hibah ini disebutklan disetujui oleh ‘Bank Sentral Nigeria, Senat Amerika Serikat, dan Badan Audit Bank Dunia’!

Nyaris setiap hari YABINA (mungkin karena alamat e-mailnya sudah dikenal luas) menerima e-mail hibah atau bentuk tawaran lainnya yang menggiurkan karena melibatkan jumlah uang yang besar, bahkan hari ini diterima tiga e-mail senada. Biasanya e-mail demikian langsung di-delete, namun karena seringnya, maka ada baiknya ditulis artikel mengenai hal ini agar kita semua waspada akan bentuk penipuan gaya baru ini sehingga tidak ada yang tertipu dan menjadi korban yang dirugikan.

Ada beberapa ciri yang umum dalam e-mail demikian, seperti a.l.:

(1) Alamat Penerima tidak secara spesifik disebutkan,

Biasanya e-mail kita terima tanpa disebutkan secara spesifik alamat kita, atau disebutkan sebagai ‘undisclosed recipient.’ Ini mengindikasikan bahwa e-mail demikian bersifat ‘spam’ yang dikirimkan ke sebanyak-mungkin alamat yang berhasil dikumpulkan oleh pengirim;

(2) Alamat Pengirim tidak kita kenal tapi biasanya terkenal,

Alamat Pengirim (kalau bersifat pribadi) tidak kita kenal tetapi (kalau bersifat kelembagaan) biasanya memanfaatkan nama-nama yang terkenal, seperti a.l. : World Bank, IMF, US Chamber of Commerce, Bank of England, CIA, UNDP, Microsoft, Scotland Yard, dan seperti dalam kasus e-mail diatas melibatkan nama seakan-akan nama sekertaris jenderal PBB! Yang mencolok banyak e-mail yang dikirimkan dari negara Nigeria, negara-negara berkembang lainnya, tapi juga dari negara maju, baik mengatas-namakan Pribadi maupun Pemerintah. Acapkali nama yang dibajak itu diplesetkan, misalnya dalam e-mail yang diterima di atas berasal dari ‘United Nation’ (seharusnya ‘United Nations’) dan ‘Federal Government of Nigeria’ (seharusnya 'Federal Republic of Nigeria’). Nama-nama itu digunakan oleh pengirim untuk memberi kesan bahwa e-mail itu dikeluarkan/didukung badan-badan yang resmi dan terkenal;

(3) Melibatkan jumlah uang yang besar,

Yang menarik adalah jumlah uang yang disebutkan besar sekali dan tidak masuk akal, seperti dalam e-mail diatas dijanjikan hibah uang 3,5 juta dolar, ini berarti 35 milyar rupiah! Bayangkan kalau e-mail demikian disebarkan ke-1000 alamat di seluruh dunia, maka jumlah yang dijanjikan sama dengan nilai uang skandal century yang menggoncangkan negara Indonesia! Bagi sebagian orang tentu ‘daya tarik duniawi’ demikian akan menarik untuk dicoba kemungkinannya;

(4)Bertema Hibah, Ajakan Kerjasama, Alasan Kemanusiaan, maupun Keagamaan,

Biasanya isi e-mail adalah adanya ‘Hibah’ baik dari pemerintah atau badan-badan dunia yang terkenal, dan bisa juga ‘Ajakan Kerjasama’ dengan modal dari pengirim. Sering juga terjadi adanya ‘Alasan Kemanusiaan’ seperti pewaris yang ditinggal mati suami atau ayah yang menawarkan sebagian warisannya untuk digunakan badan amal karena pengirim dalam keadaan sekarat, atau tentara yang memiliki uang banyak tapi dalam keadaan sekarat dan ingin membagikan simpanannya. Warisan demikian ditawarkan bukan saja pada badan-badan amal tetapi juga pada badan-badan keagamaan dengan membawa-bawa nama Tuhan, seperti agar uang digunakan untuk pekabaran Injil dan pelayanan kristen misalnya;

(5) Penerima diminta mengirimkan data lengkap identitas dirinya,

Diakhir e-mail biasanya penerima diminta untuk memberikan data lengkap identitas dirinya, seperti a.l. Nama, Alamat, Nomor Tilpon, Umur/Tanggal Lahir, Nomor ATM/Akun Bank, dan beberapa data sensitif lainnya yang sebenarnya merupakan rahasia bank kita;

(6) Ujung-ujungnya diminta mengirimkan bea administrasi!

Yang tertarik dan membalas e-mail tersebut kemudian diminta mengirimkan sejumlah ‘bea administrasi’ untuk mencairkan dana hibahnya dari bank. Kita perlu berhati-hati karena akun bank kita dengan data yang kita berikan bisa dibobol karena ‘ketidak tahuan’ kita sendiri, demikian juga bea administrasi yang mungkin tidak berarti bagi kita karena relatif tidak besar akan tidak jelas kemana larinya dan kita tidak akan mendapat berita apa-apa selanjutnya, alias uang itu akan ‘menguap/hangus.’ Bayangkan kalau seratus orang saja (dari ribuan e-mail yang mungkin dikirimkan) yang terkecoh dan mengirimkan ‘bea administrasi’ maka jumlah keuntungan pengirim e-mail yang hanya bermodal komputer dengan jaringan internetnya itu (dan biasanya bekerjasama dengan oknum bank) akan lumayan besar untuk mendorong orang lain melakukan ‘kejahatan hibah’ yang serupa ke sebanyak mungkin orang diseluruh dunia. Membaca laporan wartawan di banyak surat-kabar kita sering membaca bahwa selalu ada saja orang yang terkecoh dan mencoba-coba mendapatkan hadiah menarik yang ditawarkan!

Disamping ‘spam/junk mail’ demikian, YABINA juga menerima e-mail dari beberapa badan terkenal didunia yang memperingatkan agar kita berhati-hati dengan e-mail tawaran uang yang dikirimkan mengatas-namakan alamat mereka itu, karena mereka tidak pernah menjadi ‘santa claus’ yang membagi-bagian uang secara cuma-cuma kepada siapa pun apa pun alasannya! Bayangkan, apa urusan Ban Ki-moon (yang asli), sekertaris jenderal PBB dengan YABINA ministry yang tidak dikenalnya? Di Indonesia sudah sering terjadi adanya penipuan dengan motif dan modus yang sama dimana ada orang yang mengataskan nama bank tertentu menawarkan hadiah uang, mobil, dan lainnya!

Sehubungan dengan itu, berhati-hatilah akan tawaran menggiurkan melalui ‘e-mail’ yang bermotif demikian, karena harapan kita untuk menerima ‘durian runtuh’ (entah dari mana) akan berakhir dengan ‘gigit jari’ karena tawaran demikian tidak masuk akal dan merupakan bisnis tipuan melalui e-mail yang di era krisis moneter ini banyak digunakan orang-orang yang tidak bertanggung jawab.
 

Salam kasih dari YABINA ministry www.yabina.org.