MELESTARIKAN LINGKUNGAN
“Masalah Lingkungan sudah menjadi masalah Global yang dampak kerusakannya dirasakan semua pihak. Pada tanggal 5 Juni 1972 diadakan ‘Konperensi PBB mengenai Lingkungan Hidup’ (United Nations Conference on the Human Environment), tanggal mana kemudian diresmikan oleh ‘Sidang Umum PBB’ sebagai ‘Hari Lingkungan Dunia’ (World Environment Day), hari untuk merangsang kesadaran akan lingkungan dan meningkatkan perhatian politik dan aksi publik secara kolektif.”
Sejak itu setiap tahun diselenggarakan pertemuan ‘Hari Lingkungan Dunia’ dan diselenggarakan di satu negara ke negara lainnya. Tahun 2000 oleh PBB dijadikan landasan memasuki ‘Milenium Lingkungan’ dan menjadikannya waktu yang tepat untuk ‘bertindak bersama-sama untuk mencapai dunia yang lestari dan berkelanjutan.’
KERUSAKAN LINGKUNGAN
Bila kita menyaksikan siaran TV Internasional kita akan ngeri menyaksikan bahwa secara global bencana demi bencana makin sering melanda dimana-mana yang mendatangkan kerusakan yang membuat umat manusia menderita. Kita belum lupa akan Badai Katrina yang menggoncangkan negara kaya USA. Banyak korban disamping bangunan yang hancur, bahkan kota Yogja sempat terkena badai putting beliung. Banjir terjadi dimana-mana disebabkan penggundulan hutan, dan pembangunan yang tidak terkendali yang menyisakan sedikit ruang untuk resapan air. Pemanasan Global juga menyebabkan mencairnya sebagian es kutub yang menyebabkan naiknya permukaan air laut. Gempa Bumi di laut sering mendatangkan gelombang Tsunami seperti yang dialami di Aceh dan Thailand mendatangkan korban dan bangunan hancur.
Bencana karena gempa bumi menyerang Haiti yang belum hilang beritanya sudah disusul dengan gempa bumi di Chili. Letusan Gunung Berapi seperti di Eslandia yang mengeluarkan berton-ton Debu Vulkanik sempat mengotori atmosfir benua Eropah yang menyebabkan ribuan penerbangan di batalkan. Selain debu, Polusi Udara juga terjadi karena Asap Pabrik yang mengotori atmosfir ditambah Asap Mobil yang mengotori atmosfir kota-kota dan mendatangkan hujan asam. Air juga banyak terkontaminasi karena limbah pabrik dan pembuangan sampah yang tidak terbatas.
Dari segi kependudukan, kita merasakan Ledakan Penduduk terjadi dimana-mana terutama di negara-negara berkembang dan yang miskin. Berduyun-duyunnya penduduk masuk ke kota-kota besar (Urbanisasi) menambah beban kota besar yang sering menyebabkan tidak mampunya kota-kota menghadapi serbuan penduduk tersebut menghasilkan kepadatan penduduk yang berlebihan, kemacetan lalu-lintas, banjir, naiknya kejahatan, meluasnya kawasan kumuh, dll. Jurang Kaya Miskin makin mencolok. Ekonomi kapitalisme menyebabkan pemupukan modal bagi yang kuat dan pemiskinan bagi yang lemah, ini mengakibatkan jurang kaya-miskin yang besar dan menimbulkan ketimpangan sosial yang besar yang acapkali meledak dalam kerusuhan perkotaan.
Pemborosan Sumber Daya Alam (Energi) karena keserakahan manusia yang tidak terbaharukan seperti air, listrik, minyak, batu bara, dan hasil tambang lainnya, mengkuatirkan manusia bila sekali waktu sumber-sumber itu menjadi langka dan kering.
PEMANASAN GLOBAL
Pemanasan Global sekarang menjadi topik utama masalah Lingkungan, ini selain disebabkan asap mobil yang membuang Gas Buangan ke atmosfir, juga terjadi karena rusaknya Lapisan Ozon yang merupakan filter menghadapi terik matahari. Hasil pembuangan pabrik dan mesin mendatangkan Efek Rumah Kaca yang mendorong semakin hari suhu udara makin menaik. Penggundulan hutan-hutan karena keserakahan manusia makin mengurangi paru-paru dunia dan kawasan hijau, dan memperluas kawasan kering yang juga potensial menyebabkan banjir. Gejala pemanasan bisa kita lihat bahwa banyak daerah-daerah yang dahulunya hijau sekarang mulai kering, daerah pertanian makin berkurang luasnya, dan gurun pasir makin meluas (seperti Sahara).
Fenomena kutub perlu dihadapi dengan waspada, sebab daratan es yang secara tradisional luasnya sepersepuluh permukaan bumi itu sekarang makin mengecil, sebagian gletser dan gunung es mencair secara berkelanjutan. Karena luas permukaan es yang putih yang secara tradisional mengembalikan radiasi matahari kembali ke angkasa berkurang maka lautan yang relatif lebih gelap warnanya akan menyerap panas itu dan menjadikan bumi bertambah hangat. Bencana lain yang bisa diakibatkan oleh mencairnya es kutub adalah naiknya permukaan lautan yang menyebabkan banjir di daerah pantai.
Seperti diketahui, bahwa sebagian besar radiasi ultra-violet Matahari tidak bisa masuk ke bumi karena dihalangi oleh Lapisan Ozon (O3). Radiasi ultraviloet bila dibiarkan masuk akan membunuh semua mahluk hidup. Radiasi Matahari yang tersisa akan masuk ke bumi sebagai panas yang menghidupkan organisme di bumi. Sekitar 30% radiasi matahari ini akan dipantulkan kembali ke atmosfir.
Selain asap pabrik dan gas buangan mesin-mesin, pancaran pesawat jet dan banyak digunakannya penyemprot dengan Aerosol (CFC) dalam insektisida, deodoran, dan cat, yaitu gas yang menyemprotkan butiran-butiran kecil cairan ke udara, ikut membentuk efek rumah kaca yang menyebabkan suhu bumi semakin bertambah panas, dan bila ini terjadi secara terus-menerus, ada saatnya kenaikan suhu bumi demikian tinggi sehingga tidak lagi bisa ditolerir oleh organisme (mahluk hidup) di bumi.
APA YANG BISA KITA USAHAKAN ?
Setiap umat kristen memiliki tanggung jawab untuk mensejahterakan lingkungan disekitarnya dimana ia hidup dan tinggal, seperti yang diserukan oleh Nabi Yeremia:
“Usahakanlah kesejahteraan kota kemana kamu Aku buang, dan berdoalah untuk kota itu kepada TUHAN, sebab kesejahteraannya adalah kesejahteraanmu.” (Yeremia 29:7)
Sebagai individu, setiap usaha manusia terasa sangat kecil dan tidak berdampak apa-apa terhadap lingkungan makro (global), namun kalau kesadaran itu tumbuh dalam kelompok lebih besar maka tentu ada dampaknya, setidaknya bagi lingkungan micro (lokal) disekitar kita. Dalam hubungan dengan penggundulan hutan misalnya, setidaknya seorang atau pengusaha kristen perlu sadar untuk mengendalikan ketamakannya untuk tidak ikut dalam penggundulan hutan. Kita sudah sadar bahwa penggundulan hutan menyebabkan banjir dan memanaskan bumi. Adanya longsor, banjir, dan kerusakan lingkungan bisa dikurangi bila kita menyadari untuk tidak ikut menambah parahnya kerusakan tersebut.
Pemborosan energi seperti a.l. air, listrik dan minyak bisa ikut kita cegah. Misalnya Air, kita bisa mandi duakali sehari daripada tiga kali, apalagi kalu bisa sekali saja. Ini menghemat penggunaan air. Penghematan lain adalah dilakukan misalnya dengan mandi dengan pancuran air (douche) lebih hemat airnya daripada mandi disiram dengan gayung. Bagi mereka yang kaya, pembuatan kolam renang pribadi perlu direm dan bila ingin berenang bisa dikolam renang publik. Banyak pabrik menyedot air tanah yang mengakibatkan air tanah terkuras dan merugikan perorangan. Kita perlu mengingatkan para pengusaha kristen agar menempatkan pabriknya yang boros air bukan di dalam kota. Energi Listrik, bisa kita hemat dengan mematikan lampu yang tidak perlu, mengurangi penggunaan daya listrik, dan menggunakan AC bila perlu saja dan diwaktu lain bisa menggunakan kipas angin yang lebih rendah penggunaan energi listriknya. Energi Minyak, khususnya bensin dan solar untuk kendaraan bisa dihemat kalau kita mengurangi bepergian dengan mobil yang tidak perlu, ini menghemat energi dan juga mengurangi polusi dan pemanasan udara.
Polusi, terutama udara sering terjadi karena asap mesin dan mobil kita. Memanaskan mobil dipagi hari tidak perlu berlama-lama, dan lebih baik memanaskan sebentar sebelum mobil digunakan daripada memanskan secara rutin yang bukan saja menambah polusi udara namun juga menambah panas dan kotornya udara. Penyakit ISPA (Infeksi Saluran Pernafasan Akut) banyak terjadi di kota-kota besar yang sesak. Polusi air sering disebabkan limbah pabrik sering dibuang secara liar ke sungai. Kita bisa ikut mengurangi ini dengan mendorong pabrikan kristen membuat unit pengolahan limbah dengan menyisihkan keuntungan perusahaan.
Pemanasan udara dan Banjir sering disebabkan pembangunan yang tidak bertanggung jawab. Ada kecenderungan manusia untuk membangun didaerah resapan hutan (Bandung Utara, Kawasan Bogor), akibatnya luas daerah resapan air hujan berkurang sehingga air hujan meluap ke sungai dan menjadi banjir badang yang menenggelamkan sebagian daerah rendah kota Jakarta. Dalam skala individu, setidaknya kita perlu menahan keinginan untuk menghabiskan lahan kapling untuk memperluas rumah dan carport kita. Penyediaan taman dan kebun yang luas akan membantu resapan air dan mengurangi panasnya udara diatasnya. Bila semua warga dan pengusaha kota menyadari dan melakukan usaha penghematan demikian kawasan kota yang makin padat tidak akan sepenuhnya ditutup dengan beton dan aspal melainkan menyisakan banyak lahan hijau dimana air hujan yang tercurah kekota sebagiannya bisa tersalur dan terserap ke tanah. Penghijauan lingkungan juga merupakan tugas mensejahterakan kota!
PELESTARIAN SOSIAL DAN SPIRITUAL
Pelestarian lingkungan pada umumnya hanya diarahkan pada aspek fisik alam dan lingkungan dan kurang diperhatikn bahwa lingkungan sosial dan terlebih spiritual sangat penting agar manusia bisa hidup secara utuh baik fisik, sosial maupun spiritual. Di kota-kota kesetiawanan dan keadilan sosial makin menipis, banyak orang cenderung hidup individualistis dan tidak peduali akan hidup orang lain, bahkan pengurasan sumberdaya alam sering dilakukan yang merugikan orang lain. Jurang kaya-miskin perlu dihindari oleh setiap umat kristen, jangan membangun rumah berlebihan secara mewah, atau memiliki banyak mobil mewah. Penggusuran rumah bukan hanya menguntungkan pemiliknya secara materi namun juga menimbulkan masalah sosial yang berantai. Mereka yang tergusur tanpa ganti-rugi yang layak cenderung akan membangun gubuk-gubuk ditepi sungai yang menciutkan permukaan sungai dan mengakibatkan banjir dimusim hujan. Kesederhanaan adalah ciri yang diajarkan dan diteladankan dalam kehidupan Tuhan Yesus dan para Rasulnya.
Mendirikan pabrik yang padat karya lebih baik secara sosial (sekalipun merugikan secara ekonomis) daripada yang padat karya. Secara sosial seorang kristen dengan menyediakan sebanyak mungkin lapangan kerja kepada sebanyak mungkin orang sejalan dengan perintah Kasih yang Tuhan embankan kepada kita. PHK perlu benar-benar dihindari karena merusak tatanan sosial, banyak anggota keluarga akan menjadi korban juga, dan menyebabkan meningkatnya kemiskinan, dan berujung meningkatnya kriminalitas. Kota-kota besar di Indonesia sudah sering mengalami ‘amuk masa’ dalam kerusuhan kota yang terjadi dan menjadikan kota-kota hangus terbakar dan rusak dihajar oleh kaum miskin yang terpinggirkan. Umat kristen terpanggil untuk membangun pabrik dikawasan minus dan pedesaan untuk membantu pemerataan kesejahteraan dan kesempatan dikalangan umat manusia.
Bagi umat kristen, ia bulan saja memiliki tanggung jawab dan tugas sosial, namun juga spiritual. Ia harus mengamanatkan Injil kebenaran dan kasih kepada Allah dan Sesama Manusia. Banyak pendeta/penginjil hanya berbicara spiritualitas secara partial dan hanya bersifat fisik (membangun gereja mewah) dan material (KKR yang menjual Sukses), padahal Tuhan mengajarkan kepada kita hukum kasih yang bersifat vertikal (iman spiritual) dan horisontal (kasih sosial). Iman kristen bukan hanya soal masuk sorga saja, tetapi iman kristen mengubah hidup manusia menjadi baru sehingga ia memiliki tanggung jawab bukan saja untuk mengasihi Allah melainkan juga mengasihi sesama manusia seperti mengasihi diri sendiri.
“Saudara/i, usahakanlah kesejahteraan lingkungan dimana saudara/i berada dan berdoalah kepada Tuhan untuk kelestarian lingkungan itu, sebab kesejahteraan dan kelestarian lingkungan adalah kesejahteraan dan kelestarianmu juga.”
Salam kasih dari YABINA ministry www.yabina.org.